Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 232
Kamis, 12 November 2015
Edit
Sinopsis By #Sally Diandra
Di
kerajaan Mughal, Agra, Bhairam Khan menunjukkan keragu raguannya di
depan Jalal “Saat ini banyak orang Marwar yg akan terbunuh” Jalal sangat
marah & berkata “Aku telah melihat bagaimana prajuritku sangat
menghormati Pangeran Pratap! Bukan aku! Aku tdak ingin melihat dia
sebagai seorang yg terhormat!” bentak Jalal,
Sementara
itu sebelum berangkat berperang, Pangeran Pratap yg sudah siap dgn
pakaian perangnya memberikan instruksi pada pasukannya kalau mereka akan
benar benar menang dalam pertempuran ini, tepat pada saat itu guru
Raughvendra datang menemui mereka, Pangeran Pratap segera memohon restu
sambil menyentuh kakinya kemudian Pangeran Pratap membubarkan pasukannya
“Sebenarnya aku juga akan menemui kamu, guru, utk membahas soal
perang”, “Aku sudah mengatakan semuanya padamu, pangeran, tentang tehnik
berperang tapi aku ingin mengatakan satu hal bahwa kamu harus bertarung
melawan siapapun dalam perang nanti, entah itu musuhmu atau orang yg
kamu sayangi” ujar guru Raughvendra “Aku akan bertarung dgn siapapun
karena kamu ada bersamaku, guru”, “Tdak, pangeran, aku akan bertarung
dgn Marwar, aku harus membayar hutangku pada leluhurku, itulah mengapa
aku akan bertarung dgn Marwar” Pangeran Pratap sedikit tertegun
“Tradisimu mengatakan, kalau kamu akan bertarung dgnku & aku
memerintahkan padamu tanpa ragu ragu kamu akan bertarung dgnku!”
Pangeran Pratap mengangguk sebagai tanda mengerti “Baiklah, guru, aku
akan bertarung dgn siapapun meskipun kamu akan berada di dalam perang
tersebut” kemudian Pangeran Pratap meminta restu pada gurunya dgn
menyentuh kaki sang guru
Di
kerajaan Mewar, Ratu Jaywanta sedang berdoa & melakukan aarti utk
Raja Uday Singh yg sudah siap dgn baju perangnya, sementara itu di
kerajaan Marwar, Ratu Umma Dewi juga berdoa utk suaminya, Raja Maldev
Singh & melakukan aarti utknya, ketika Ratu Umma Dewi mau memberikan
tilak pada kening Raja Maldev Singh, Raja Maldev Singh segera
mencegahnya & berkata “Hal ini akan dilakukan oleh cucuku sendiri,
Phool Kanwar” Phool segera mendekat pada kakeknya & memberikan tilak
di kening kakeknya, sementara itu di kerajaan Mewar, setelah Ratu
Bhatyani & Ratu Sajja melakukan aarti utk Raja Uday Singh, Ratu
Jaywanta mengajak Ratu Veera Bai utk melakukan aarti juga utk Raja Uday
Singh, Ratu Veera Bai berdoa pada Dewa utk Raja Uday Singh, setelah
semua selesai, Raja Uday Singh pergi ke medan perang.
Di
kerajaan Marwar, Phool melakukan aarti utk ayahnya, Raja Ram Singh,
ketika Raja Ram Singh hendak berangkat pergi, Phool segera mencegahnya
& berkata “Bisakah ayah berjanji padaku kalau ayah tdak akan melukai
Pangeran Pratap”, “Ayah akan melakukan yg terbaik, Phool” ujar Ram
Singh Di kerajaan Mughal, di Agra, Jalal sedang mengenakan baju
perangnya di bantu oleh para pelayannya, Jalal sedang bersiap utk perang
ketika Bhairam Khan menemuinya & berkata “Jalal, kenapa kamu mau
pergi ke perang? Kita sudah menyiapkan sebuah rencana utk Marwar &
Mewar yg akan bertarung satu sama lain & menghancurkan mereka!” ujar
Bhairam Khan “Aku ingin melihat kehancuran keduanya antara Marwar &
Mewar pada saat yg bersamaan, itulah mengapa aku memilih utk pergi ke
medan pertempuran” ujar Jalal senang, sementara itu pasukan Mewar
mengelu elukan slogan tanah air mereka “Musuh kita telah memanggil kita
utk berperang! Kita harus berperang dgn siapa saja, itu bisa jadi siapa
saja, temanmu, saudaramu, oleh karena itu aku akan memberikan kalian
kesempatan jika ada seseorang yg berfikir kalau kita tdak akan menang
maka orang itu bisa pergi sekarang juga!” namun tdak ada seorangpun yg
pergi dari sana, kemudian Raja Uday Singh berteriak pada pasukannya
“Ayooo sekarang kita pergi! Kita akan menunjukkan pada mereka betapa
beraninya kita!” teriak Raja Uday Singh. Sinopsis Mahaputra Episode 232
Di
kerajaan Mughal, Jalal sudah bersiap siap & hendak pergi utk melihat
peperangan disana, sementara itu di kerajaan Mewar, Raja Uday Singh
bertanya tentang pasukan Pangeran Pratap, tak lama kemudian Pangeran
Pratap datang bersama pasukannya “Pangeran Pratap! Katakan alasannya,
kenapa kamu sangat terlambat?”, “Prajurit kita sedang berusaha utk
mempersiapkan diri mereka sendiri utk menghadapi perang” ujar Pangeran
Pratap, tak lama kemudian pasukan Bheel yg tersisa mendatangi mereka
& berkata “Kita akan bertarung juga bersamamu, pangeran!” ujar
pemimpin pasukan Bheel yg baru, Raja Uday Singh & Pangeran Pratap
saling berpandang pandangan “Baru baru saja pimpinan kalian meninggal,
lalu bagaimana kalian akan berperang?” tanya Raja Uday Singh “Kami akan
membalas dendam, Maharaja!” ujar pimpinan pasukan Bheel sambil
menunjukkan kebolehannya dgn melesatkan anak panahnya ke udara kemudian
melesatkan anak panah yg kedua yg membelah anak panah pertama, semua
orang kagum padanya
Pasukan
Marwar sudah sampai di medan pertempuran, pasukan Mewar juga ada
disana, Pangeran Pratap memberikan instruksi pada pasukannya “Kita akan
bertarung melawan Marwar!” sedangkan Raja Maldev Singh memperolok
pasukan Mewar “Kalian semua berasal dari pasukan Marwar yg sangat kuat,
kalian bertarung utk kita, kita akan membunuh musuh musuh kita!”
kemudian Pangeran Pratap melesatkan anak panahnya di hadapan Raja Maldev
Singh, Guru Raughvendra & Raja Ram Singh utk meminta restu pada
mereka, Raja Ram Singh memberikan pujian pada Pangeran Pratap “Pangeran
Pratap, itu tdak membuat aku jadi terkesan padamu dalam perang, itu tdak
akan benar benar terjadi!” teriak Raja Maldev Singh, Raja Uday Singh
membalas dgn ejekan yg lain pada Raja Maldev Singh, tak lama kemudian
Raja Maldev Singh menyuruh pasukan pemanahnya utk melesatkan anak
panahnya pada pasukan Mewar, Pangeran Pratap segera memerintahkan
pasukannya utk berbaris di depan dgn membuat pertahanan dgn perisai
mereka sehingga semua anak panah yg melesat langsung bisa ditangkis oleh
pasukan yg bertahan di depan,
Pada
saat yg bersamaan Jalal & pasukannya melihat pasukan Mawar &
Mewar di medan peperangan dari atas bukit “Raja Maldev Singh mempunyai
kunci yg sangat jitu yaitu guru Raughvendra” ujar salah satu prajurit
Jalal, Jalal tersenyum senang
Di
medan peperangan, guru Raughvendra berkata “Pangeran Pratap telah
berlatih dgn prajurit prajuritnya sangat baik jadi lebih baik kita
menggunakan tehnik yg lain, kita akan menyerang mereka dgn pasukan kuda”
ujar guru Raughvendra, sedetik kemudian Raja Maldev Singh memerintahkan
pasukan penunggang kuda utk maju ke depan, kembali prajurit Pangeran
Pratap maju ke depan & membentuk pertahanan dgn perisai mereka &
membunuh pasukan penunggang kuda dgn tombak mereka, pasukan Mewar
berteriak kegirangan mengelu elukan slogan mereka, Raja Maldev Singh
kembali mengirimkan pasukan penunggang kuda, Jalal sangat senang melihat
semua itu dari atas bukit bersama psaukannya, Raja Uday Singh bertanya
pada Pangeran Pratap tentang rencana apa lagi yg akan dia lakukan,
Pangeran Pratap mengatakan pada ayahnya tentang rencana selanjutnya,
Kemudian
Raja Uday Singh memerintahkan pimpinan pasukan Bheel yg baru “Pergilah
ke tempat yg lain & dimanapun para penunggang kuda itu berada bila
tepat di samping kalian, maka bunuh merereka!” pasukan penunggang kuda
Marwar kembali bergerak ke arah mereka, Raja Maldev Singh kembali
mengolok olok pasukan Mewar, pasukan Mewar yg berada di baris paling
depan segera membalikkan perisai mereka yg mereka pegang sedari tadi
sehingga membuat silau mata karena pantulan sinar matahari ketika
pasukan kuda mulai mendekat, kuda mulai meringkik ketakutan karena silau
dari perisai itu, sejurus kemudian pasukan Bheel mulai membunuh pasukan
Marwar, Raja Maldev Singh sangat marah melihat pasukannya banyak yg
terbunuh & mulai kocar kacir “Aku tdak ingin melihat keberanian
Pangeran Pratap! Kita akan berperang dgn Mewar!” teriak Raja Maldev
Singh, semua orang langsung berteriak “Majuuuuu peraaaaanggggg!!!!!!”
semua pasukan bergerak maju ke depan.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 233
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV