Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 231
Minggu, 08 November 2015
Edit
Sinopsis By #Vany Desky
Episode dimulai dgn
Jalal yg sedang bermain catur dgn Bhairam Khan. & Nasir juga sudah
berdiri didekat Jalal, "aku sudah melakukan apa yg Anda perintahkan
kepada saya." Ucap Nasir pada jalal, & Jalal senang mendengarnya
& memuji Nasir yg sudah melakukan tugasnya dgn baik. Kemudian jalal
beralih pada Bhairam khan
"Aku senang karena
rajput akan bertarung satu sama lain & itu akan menguntungkan bagi
kita. Aku akan membunuh Pangeran Pratap perlahan-lahan." Ucap Jalal pada
Bhairam Khan, & Bahram khan menjawab ucapan jalal, "karena lubang
ini rajputana dalam bahaya.".
"Tentara yg tewas
akan kita ganti pakaiannya seperti tentara marwar, kita akan mengirim
mayat tentara itu kepada maldev ji. setelah melihat ini, dia akan sangat
marah." Ucap Jalal dgn liciknya
Dimarwar, saat
Maldev Ji berjalan dgn beberapa prajuritnya, saat itu pula Maldev Ji
bertemu dgn Sobhagyawati, setelah Maldev menyuruh prajuritnya pergi,
Sobhagyawati mulai mengatakan pendapatnya pada maldev ji, tentang perang
yg sudah salah dinyatakan oleh Maldev Ji & ia mengingat Maldev Ji
harus memikirkan perasaan Phool. Sejenak Maldev terdiam mendengar ucapan
Sobhagyawati namun Maldev teringat kembali pengkhianatan Raja Uday,
Maldev ji berteriak pada Sobhagyawati, "jika Anda berpikir aku salah,
maka Anda tdak akan menjadi Ratu dari marwar dari sekarang &
seterusnya."
Tiba-tiba saja
Phool datang menghampiri kakeknya ia mengungkapkan kekesalannya pada
Maldev Ji namun Maldev ji dgn tenang menjawab semua ucapan Phool,
"Dayang tdak membolehkan aku utk melakukan apa pun." Ucap Phool dgn
kesalnya, setelah itu Phool segera pergi dari hadapan kakeknya.
Kemudian sobhagyawati mengatakan kepada Maldev Ji, "sekarang lihat dari mata Anda, bagaimana perasaan Phool saat ini?"
Saat mereka hendak berdebat lagi, tiba-tiba salah seorang prajurit datang menginformasikan pada Maldev Ji.
Dimewar, Pangeran
Pratap & Raja Uday sudah pulang ke chittor, Ratu Jaywanta menyambut
mereka dgn nampan Arti namun Ratu Jaywanta tdak jadi melakukan Arti pada
keduanya karena melihat suasana tdaklah memungkinkan. Setelah Pangeran
Pratap mengungkapkan rasa amarahnya, ia segera masuk kedalam istana.
Raja Uday yg masih berada diluar, mengatakan pada Ratu Jaywanta kalau
mereka Sudah diserang oleh Marwar, & kini ia akan segera berperang
dgn Marwar.
Ratu Jaywanta tegang mendengarnya, & hanya bisa terdiam menatap Raja Uday yg melangkah masuk kedalam istana.
Di Marwar, Mayat2
tentara Marwar sudah banyak yg bergelimpangan didepan istana Raja
Maldev. Maldev ji & Sobhagyawati kaget melihat banyak tentara mereka
yg mati. Salah seorang Prajurit membacakan surat jalal dihadapan Maldev
ji, Jalal mengambing hitamkan Mewar dalam surat tersebut. . Dgn amarah
& suara lantangnya Maldev ji menyatakan perang dgn Mewar "sekarang
hanya perang yg akan terjadi, tdak ada seorang pun yg bisa
menghentikanya."
Dimewar, saat
ketiga Ratu hendak melakukan pemujaan. Ratu Bathiani mengejek Vee Baiji,
"semua ini terjadi adalah karena kau, kaulah yg menyebabkan perang ini.
Ratu Bathiani
semakin menyudutkan Veebaiji karena kehadiranya, pernikahan Pangeran
Pratap dibatalkan hingga peranglah yg akan terjadi antara mewar &
mawar. Veebaiji merasa sedih mendengar semua ucapan Bathiani yg
ditujukan utknya. Ratu Bathiani segera melangkah lebih dekat dihadapan
Veebaiji & semakin menyudutnya dgn berbagai cacian, Veebaiji tampak
berkaca2 mendengarnya hingga Ratu Jaywanta segera menghentikan Ratu
Bathiani & menyuruh Veerbaiji utk pergi kekamarnya. Setelah
Veerbaiji pergi, Ratu Btahiani mengungkapkan kekesalanya pada Ratu
Jaywanta yg memilih membela Veerbaiji, Ratu Bathiani pun segera pergi
meninggalkan Ratu Jaywanta sendirian. Sinopsis Mahaputra Episode 231
Dimughal, tampak
Jalal memainkan sebuah permainan bersama Bhairam Khan. Jalal yg melihat
kegelisahan pada Bhairam khan, mencoba menanyakan keadaan pamanya, "apa
yg terjadi?" Bahram khan mengatakan, "aku mengkhawatir tentang Pangeran
Pratap." Karena ia berpikir Pangeran Pratap adalah seorang ksatria yg
kuat, Bhairam Khan khawatir Pangeran Pratap tdak bisa dikalahkan jika
dipeperangan nanti. Namun dgn tenang Jalal mengatakan kalau Maldev pasti
mempunyai cara lain utk mengalahkan Pangeran Pratap.
Di marwar, Raja
Maldevji dgn beberapa pejabat tampak mengadakan sebuah rapat utk perang
nanti,. Sedangkan Bhairam khan masih menceritakan kekuatan Pangeran
Pratap pada jalal, namun Jalal merasa yakin maldevji pasti bisa
menemukan kelemahan Pangeran Pratap.
Dan dimarwar apa yg
dikatakan oleh jalal benar tentang pemikiran maldevji, jika Maldev Ji
mengetahui kelemahan Pangeran Pratap, Maldev ji mengatakan didepan
pejabat istananya, "aku tahu Pangeran Pratap sangat berbahaya dalam
perang, tetapi baginya aku akan memilih guru raghvendra."
Jalal & Bhairam
Khan masih berbicara tentang peperangan, mereka membayangkan perang yg
akan terjadi antara mewar & Marwar nantinya.
Dimewar, Raja Uday
& Pangeran Pratap sedang mengawasi Prajurit mereka yg sedang
berlatih utk persiapan perang nanti. Keduanya tampak membahas perang
& Pangeran Pratap juga membicarakan stratedi dari gurujinya dimedan
perang nanti. Kemudian Jait singh ji datang, Raja uday heran dgn
kedatangan Jait singh keistananya. Raja Uday menyambut kedatangan Jait
singji dgn baik. "Ranaji, aku akan mendukung Anda, perang ini terjadi
karena anak saya." Ucap Jaith singji yg mengungkapkan maksud tujuannya
pada Raja Uday.
"kami sangat berterima kasih kepada Anda." Ucap Raja Uday sambil memeluk Jait singh ji.
DiBijolia, Mamrat
ji menggendong putra kecilnya, dgn semangatnya Mamrat ji menceritakan
tentang nenek moyang mereka kepada putra kecilnya. Ajabde yg juga ada
disana, juga ikut mendengarkan cerita dari ayahnya. "Ayah, juga
menceritakan kisah kerjasama kita dgn Mewar secara baik." mamrat ji
marah mendengarnya "mereka juga menghinaku." Tutur Mamrat ji geram.
"Bagaimana tentang persahabatan kita selama ini?" Tanya Ajabde yg sudah
berdiri menghampiri Mamrat Ji.
Dgn amarahnya
Mamrat ji menceritakan penghinaan mereka pada putrinya selama berada
dichittor. "Kau sudah melakukan persahabatan dgn dia, tapi apa yg
terjadi? keluarganya menghinamu." Dgn perasaan sedih Ajabde segera pergi
meninggalkan ayahnya.
Dimewar, jait singh
menemui putrinya dikamar. Mereka tampak membahas siapa yg akan didukung
saat perang nanti,karena keluarga mereka juga Ada di Marwar yaitu
Sobhagyawati. Jait singh mengatakan, "Aku akan mendukung uday singh."
Setelah mengatakan hal tersebut Jait sing segera pergi & dari balik
tirai Ratu Jaywanta menguping pembicaraan antara mereka berdua.
Dimarwar, Maldev
memerintahkan kepada mentrinya utk memanggil guru raghvendra ji, utk
persiapan perang nanti. Namun UMa Devi datang ditengah2 pembicaraan
mereka.
Uma Devi menyuruh
semua mentri utk pergi, karena ia ingin berbicara secara pribadi dgn
Maldev Ji, setelah semua orang pergi, Maldev ji menanyakan apa yg ingin
dibicarakan oleh Uma Devi.
Guru raghvendra
adalah titik kunci dari perang ini. Jadi Andalah yg harus mengundang dia
secara pribadi." Maldev ji bertanya maksud dari ucapan istrinya,
"mengapa kau menyuruhku melakukan ini?" Uma Devi ingin Pangeran Pratap
dikalahkan, "aku ingin jagmal menjadi raja dimewar." Uma Devi segera
pergi meninggalkan Maldev Ji setelah ia mengungkapkan tujuannya pada
suaminya tersebut.
Disisi lain, guru raghvendra sedang tertidur mendapat pengobatan dari seorang tabib, dalam tidurnya guru raghvendra mengingat semua kejadian dimedan perang, ia ingat murid kesayanganya telah gugur membela tanah air mereka. Namun Guru Raghvendra terbangun
& berteriak memanggil nama Pangeran Pratap, tabib menenangkan
Guruji, Cakrapani mengatakan kepada guruji atas kemenangan mereka karena
sudah berhasil mengalahkan Prajurit mughal yg memasuki benteng mereka.
"aku tdak senang dgn kemenangan ini." Sinopsis Mahaputra Episode 231
Jawab Guruji ketika
mengingat kerabatnya banyak yg tewas. Vaid ji(tabib) menjawab, "itu
belumlah seberapa, ketika mewar & marwar nanti berperang, begitu
banyak rajput akan akan mati di dalamnya." Guruji segera berdiri setelah
mendengar ucapan dari tabib, Cakrapani berusaha membujuk gurunya utk
beristirahat karena kondisinya yg belum pulih "Pangeran Pratap akan
membutuhkan bantuan aku melawan Raja Maldev."
Saat itulah Guru Raghvendra kaget melihat Raja Maldev datang ketempatnya, Gruji segera memberi salam pada Maldev ji.
Maldev ji langsung
mengatakan tujuanya kepada Guruji, "aku punya beberapa pekerjaan utk
Anda, tapi aku tdak akan mengambil lebih banyak waktu anda."
Kemudian Maldev ji
menceritakan kisah mahabharat & perangkap guru ji. "Apa kau akan
melawan kami, kau pilih mewar, atau bergabung dgn marwar." Tiba-tiba
saja salah seorang murid mengumumakan kedatangan Pangeran Pratap, saat
itulah Pangeran Pratap langsung masuk kedalam perguruan & memberis
salam kepada gurunya.
Maldev ji menatap
kearah Pangeran Pratap dgn amarahnya, ia mengingat penghianatan Raja
Uday dulu. Maldev ji membuka pedangnya namun guru ji segera menghentikan
Maldev ji. "Anda harus mematuhi aturan ashrama saya." Guruji memohon
pada Maldev ji agar mematuhi peraturanya, Maldev ji pun menuruti ucapan
Guruji utk memasukan kembali pedanya. Sedangkan Pangeran Pratap hanya
memandangnya dgn geram.
"nenek moyang Anda
sudah berjanji kalau mereka akan berperang utk membela kami. Aku ingin
kau menepati janji nenek moyangmu dgn bergabung dgn Marwar dalam perang
nanti." Tutur Maldev Ji pada Guruji
Namun Pangeran Pratap segera membantah ucapan Maldev Ji, "guruji akan bergabung dgn kami."
Maldev ji juga ikut
membantah ucapan Pangeran Pratap. Pangeran Pratap pun segera meminta
kepastian dari Gurunya, ia ingin gurunya bergabung dgn Mewar. Maldev ji
berusaha mengancam Guruji. & saat Pangeran Pratap bersitegang dgn
Maldev Ji, guru raghvendra segera menghentikan mereka.
"Beri aku waktu utk berpikir." Ucap Guru RaghvendraRavendra sambil mengatup kedua tangannya dihadapan Maldev ji.
Malam harinya,
Pangeran Pratap tampak mempersiapkan anak panahnya. Pangeran Pratap
mengingat semua ucapan Maldev ji saat diperguruan tadi. Veer Baiji
datang menghampiri Pangeran Pratap, tanpa menoleh kearah Veer baiji
Pangeran Pratap mengungkapkan kegundahan hatinya pada ibu barunya itu.
Namun Veer baiji meminta tolong pada Pangeran Pratap utk menghentikan
perang ini.
Dimughal, Jalal sedang makan bersama Bhairam Khan.
"jika ada yg memohon ke Pangeran Pratap utk menghentikan perang ini maka apa yg akan terjadi?" Tanya Bhairam khan pada Jalal.
Beralih kemewar,
dimana Veerbaiji masih memohon pada Pangeran Pratap utk menghentikan
perang tersbut. "Jika perang terjadi, aku tdak ingin melihat kakaku
menjadi janda. Aku mohon, tolong hentikan perang ini." Pinta Veer baiji
sambil mengatupkan kedua tanganya dihadapan Pangeran Pratap.
Kembali kemughal,
Jalal. Menjawab rasa penasaran dari Bhairam khan, "aku tahu Pangeran
Pratap, ia tdak akan menghentikan perang ini, karena Pangeran Pratap
adalah seorang yg percaya dgn prinsipnya. Pangeran Pratap akan melakukan
apapun."
Kembali kemewar,
Ucapan Jalal benar tentang pemikiran Pangeran Pratap, dimana Pangeran
Pratap tetap pada pendiriannya utk berperang. Dgn geram Pangeran Pratap
mengatakan, "maldev telah menyerang duluan & aku berjanji pada diri
sendiri, aku akan membalas dendam, hingga perang ini akan tetap
terjadi." Ucap Pangeran Pratap dgn lantang.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 232
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV