Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 230
Minggu, 08 November 2015
Edit
Sinopsis By #Sally Diandra
Di desa, Pangeran
Pratap segera menemui gurunya yg terkapar karena terluka di dalam gubuk,
tubuhnya bersimbah darah, Pangeran Pratap segera meletakkan kepala
gurunya di pangkuannya “Pangeran Pratap, pasukan Mughal telah berhasil
menerobos masuk pintu keamanan kita” Pangeran Pratap sangat geram
melihat kondisi guru & daerah perbatasan kerajaannya yg mulai porak
poranda, tak lama kemudian Guruji meminta minum, Pangeran Pratap segera
keluar dari gubuk tersebut berusaha mencari air, ketika Pangeran Pratap
keluar dari gubuk itu, pasukan Jalal melihat Pangeran Pratap “Lihat itu
Pangeran Pratap! Tangkap dia! Maka yg Mulia Raja Jalal akan membuat kita
kaya!” Pangeran Pratap segera berlari & menghindari pasukan Mughal,
Pangeran Pratap berhasil lolos dari pasukan Mughal & kembali ke
gubuk dimana gurunya berada dgn sebuah kendi berisi air utk Guruji,
Pangeran Pratap berusaha utk membersihkan luka di tubuh Guruji “Semua
orang akhirnya harus meninggalkan dunia ini suatu hari nanti, pangeran”
ujar Guruji lemas “Aku bersumpah di depanmu, Guru, kalau aku akan terus
mempertahankan Mewar sampai titik darah penghabisan!” kemudian Pangeran
Pratap bertanya tentang barood (bubuk mesiu), Guruji segera menunjukkan
dimana barood itu berada, 8u
Pangeran Pratap
bergegas mengambilnya “Guruji, aku mohon, jangan tidur! Aku akan kembali
nanti!” ujar Pangeran Pratap & segera keluar dari gubuk tersebut,
diluar Pangeran Pratap berusaha menjebak pasukan Mughal dgn bubuk mesiu
yg di taruhnya di tanah hingga membuat sebuah garis yg memanjang,
kemudian Pangeran Pratap berusaha membuat api dari dua buah batu yg
hentakkan bersama sama, pada saat yg bersamaan pasukan Mughal melihat
keberadaan Pangeran Pratap “Lihat itu, Pangeran Pratap! Tangkap dia!”
prajurit segera berlari mendekat ke arah Pangeran Pratap, Pangeran
Pratap pun langsung berlari mendekat ke arah bubuk mesiu tersebut, para
prajurit itu segera mengitari Pangeran Pratap sambil tertawa senang
karena akhirnya mereka bisa menangkap Pangeran Pratap yg saat itu tdak
memegang senjata apapun, sedangkan pasukan Mughal bersenjata lengkap,
Dari kejauhan Jalal
& Bhairam Khan melihat kejadian ini sambil tertawa senang. Namun
tak lama kemudian, Pangeran Pratap langsung melempar batu yg dibawanya
sedari tadi & batu itu tepat mengenai batu besar yg telah di
hentakkannya tadi, sedetik kemudian batu itu menimbulkan api &
meledakkan mesiu yg ada di sekitar prajurit Mughal, satu per satu
prajurit Mughal pun tumbang sementara Pangeran Pratap langsung tiarap
begitu melemparkan batu tersebut, hanya Pangeran Pratap yg selamat dgn
api di tangannya, Jalal & Bhairam Khan merasa geram melihat kondisi
Pangeran Pratap yg baik baik saja. Sementara itu ketiga raja sekutu
Jalal juga melihat Pangeran Pratap dari kejauhan di atas kuda mereka
masing masing “Sekarang kita harus menjebak, Pangeran Pratap!” ujar
Nasir, sedangkan dari tempat Jalal, Bhairam Khan semakin geram melihat
Pangeran Pratap “Lihat, Jalal! Pangeran Pratap itu sendirian dia mampu
melumpuhkan pasukannya sebegitu banyaknya” ujar Bhairam Khan Pangeran
Pratap kembali ke gubuk, ke tempat gurunya terkapar “Guruji, aku akan
membawa kamu ke tempat yg terdekat yg aman, dgn begitu aku bisa melawan
pasukan Mughal yg lain!” ujar Pangeran Pratap, tiba tiba Guruji meminta
air kembali,
Pangeran Pratap
berusaha mencari air di luar namun ketika hendak menuju ke gubuk
satunya, tiba tiba kalung Ajabde yg di kenakan di lehernya tersangkut
pada sebuah bambu, sejenak Pangeran Pratap berhenti & menoleh ke
belakang & dilihatnya kalungnya tersangkut, tepat pada saat itu
Pangeran Pratap melihat ada dua penjaga yg sedang berjaga di depan
sebuah gubuk melalui sebuah jendela & dilihatnya di dalam gubuk
tersebut ada setumpuk persenjataan yg disimpan disana, Pangeran Pratap
langsung melumpuhkan kedua penjaga itu dgn sepatunya yg di ujungnya
terdapat tombak kecil, kedua penjaga itupun segera tewas seketika itu
juga, Pangeran Pratap segera masuk ke dalam gubuk tersebut kemudian
mengambil kendi yg berisi air & bergegas menemui gurunya, setelah
selesai memberikan minum, Pangeran Pratap bertanya pada Guruji tentang
Chakrapani “Aku tdak akan pergi kemana mana tanpa Chakrapani” ujar
Pangeran Pratap sedih “Pangeran, lebih baik, pertama tama kamu harus
menyelamatkan dirimu sendiri demi tanah air kita & ini adalah
perintahku!” namun Pangeran Pratap menolak, Pangeran Pratap tetap
berusaha utk menyelamatkan gurunya & Chakrapani. Sinopsis Mahaputra Episode 230
Sementara itu di
kerajaan Mewar, dari jendela keluarga kerajaan Mewar yg saat itu sedang
mengadakan perayaan Johar, mendengar dentuman & awan hitam yg
mengepul sebagai tanda ledakkan di daerah perbatasan Peragarh, semua
orang terjekut & khawatir dgn keadaan Pangeran Pratap “Aku akan
pergi kesana! & kamu Rawal Ji amankan Mewar!” ujar Raja Uday Singh,
pada saat yg sama Pangeran Pratap akhirnya bisa menemukan Chakrapani yg
sedang terkulai lemas di pojokkan sebuah gubuk, Pangeran Pratap berusaha
membangunkan Chakrapani “Chakrapani, kita harus segera meninggalkan
tempat ini secepatnya!” Pangeran Pratap segera membawa Chakrapani keluar
dari tempat itu namun beberapa pasukan Mughal melihat Pangeran Pratap,
mereka segera mengejar Pangeran Pratap, Pangeran Pratap berusaha
menghindar kemudian kembali membunuh prajurit itu & Chakrapani di
letakkannya di dalam sebuah gubuk yg lain, kemudian Pangeran Pratap
kembali menemui gurunya
Di tempat sekutu
Jalal yg masih terus memantau keadaan di perbatasan mendapat laporan
dari salah satu prajuritnya “Kami sudah mengecek semua gubuk tapi kami
tdak bisa menemukan Pangeran Pratap dimanapun!” ketiga Raja sekutu Jalal
merasa semakin geram, Pangeran Pratap sendiri sudah berada di gubuk
tempat gurunya “Pangeran Pratap, bagaimana kamu bisa bertarung dgn
pasukan Mughal yg ada disini?”, “Aku tdak bertarung sendirian, guru”
ujar Pangeran Pratap “Aku tdak bisa berdiri diatas kakiku sendiri” ujar
Guruji “Guru, aku akan membuat sebuah rencana utk itu! Kita harus hidup
utk tanah air kita!” ujar Pangeran Pratap geram “Aku bangga padamu,
pangeran” puji Guruji “Aku harus membawa Chakrapani juga!”, “Hidup
Mewar! Hidup Mewar! Hidup Mewar!” ujar Guruji,
Pada saat itu
Chakrapani berhasil di tangkap oleh ketiga raja sekutu Jalal & para
prajuritnya, Chakrapani yg telah lemas & tdak berdaya menjadi bual
bualan mereka, Chakrapani hanya bisa mengerang menahan sakit, tak lama
kemudian Pangeran Pratap sudah muncul di depan mereka bersama dgn
Guruji, rupanya Pangeran Pratap mengikatkan tubuh Guruji di tubuhnya
sehingga Guruji bisa berdiri & ikut bertarung dgnnya, pertarungan
diantara mereka pun tak terelakkan, dgn gagah berani & sekuat tenaga
Pangeran Pratap & Guruji berusaha melumpuhkan pasukan Nasir &
pasukan Mughal yg mengepung mereka, Nasir sangat marah melihat
pasukannya tumbang “Aku akan bertarung dgn Pangeran Pratap!” Nasir
segera maju ke depan menghadap ke Pangeran Pratap & bertarung
dgnnya, Pangeran Pratap berhasil membunuh Nasir, sementara dua temannya
bersembunyi ketika salah satu teman Nasir berusaha melemparkan sebuah
belati, ternyata tubuhnya malah tewas di depan Pangeran Pratap, rupanya
bala tentara Raja Uday Singh telah tiba disana & membantu Pangeran
Pratap, salah satu teman Nasir yg masih hidup segera melarikan diri
ketika melihat Pangeran Pratap mendapat bantuan
Setelah semua
kondisi aman, Pangeran Pratap sangat berterima kasih dgn kedatangan
ayahnya namun sayangnya Guruji malah terkulai lemas setelah pertarungan
yg menguras tenaganya, Pangeran Pratap sedih & menangis “Tenang,
Pangeran Pratap, gurumu masih hidup!” ujar Raja Uday Singh, kemudian
Raja Uday Singh memerintahkan agar Guruji segera di obati, Pangeran
Pratap sangat berduka ketika melihat hasil dari peperangan, dimana
banyak mayat mayat yg bergelimpangan, Pangeran Pratap melihat mayat
teman temannya yg tewas demi mempertahankan perbatasan kerajaan,
Pangeran Pratap menangis sedih, apalagi ketika melihat mayat Rana Kheta
Ji yg tewas tertindih sebuah beton bundar memanjang yg menimpa tubuhnya,
Pangeran Pratap segera mennyingkirkan beton itu & teringat akan
sumpah yg mereka lakukan berdua antara dirinya & Rana Kheta Ji,
Pangeran Pratap kembali bersumpah di depan mayat Rana Kheta Ji utk terus
mempertahankan Mewar kemudian mencium tangan Rana Kheta Ji yg bersimbah
darah, Raja Uday segera menghampiri Pangeran Pratap & memberikan
dukungan pada Pangeran Pratap sambil memegang bahunya seraya berkata
“Mereka telah mengorbankan diri mereka demi tanah air kita, Pangeran
Pratap” ujar Raja Udhai Singh “Kerajaan Marwar harus membayar ini semua,
ayah, mereka harus membayarnya!” ujar Pangeran Pratap geram.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 231
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV