Sinopsis Mahaputra Episode 176
Rabu, 07 Oktober 2015
Edit
Dikerajaan Mughal,
Delhi, ketika Jalal hendak mencoba menyobek-nyobek lukisan dirinya &
Pangeran Pratap menggunakan pedangnya, tiba-tiba Pangeran Pratap muncul
& menghentikan tindakan Jalal, Jalal menoleh kearah Pangeran Pratap
yg berdiri didepannya “Bagaimana bisa kau mau menyobeknya? Itu adalah
kenangan terindah kita berdua” ujar Pangeran Pratap “Aku tdak bisa
melanggar sumpah ayah kandungku sendiri!” ujar Jalal lantang “Aku tdak
mau mengingkarinya hanya demi sebuah persahabatan” ujar Jalal lagi dgn
perasaan marah “Kau tdak menginginkan dukungan dariku, temanku yg baik?
Kita berdua menjadi teman & melakukan semua hal bersama-sama karena
Meera Ma” ujar Pangeran Pratap “Meera Ma sudah tdak ada lagi!” ujar
Jalal sambil menangis “Aku tahu kenapa kau tdak ingin menjadi temanku
karena kau ingin merengkuh seluruh negeri Hindustan dalam kekuasaanmu”
ujar Pangeran Pratap “Sekarang, kita bicara layaknya seorang musuh!”
ujar Jalal sambil menyobek-nyobek lukisan dirinya & Pangeran Pratap,
sementara bayangan Pangeran Pratap menghilang begitu saja
Dikerajaan Bijolia,
pagi itu Pangeran Pratap sedang bersiap hendak mandi, ketika Pangeran
Pratap sedang berjalan menyusuri koridor tiba-tiba Pangeran Pratap
mendengar suara gemercing gelang kaki Ghungru “Siapa yg telah bangun
pagi pagi buta begini?” Pangeran Pratap merasa penasaran, tepat pada
saat itu tiba-tiba Ajabdee muncul dibelakang Pangeran Pratap seraya
berkata “Selamat pagi, apa kabar?” Pangeran Pratap kaget & ketakutan
ketika melihat kemunculan Ajabdee yg secara tiba-tiba “Kenapa kau
bangun pagi-pagi buta begini?” tanya Pangeran Pratap heran “Aku memang
selalu bangun pagi-pagi” ujar Ajabdee santai “Kau sendiri kenapa juga
bangun pagi-pagi buta begini?” Ajabdee balik bertanya “Sama, aku juga
selalu bangun pagi-pagi buta begini” ujar Pangeran Pratap,
Sementara itu Jalim
Singh sedang berjalan disepanjang koridor sambil tertidur dgn membawa
bantal, Jalim Singh berusaha untuk tidur tapi dirinya gelisah tdak bisa
tidur dgn nyenyak karena cuaca saat itu sangat panas, tiba-tiba ketika
Jalim Singh sedang berjalan tanpa sengaja Jalim Singh terkantuk dinding,
Jalim Singh mengernyit kesakitan namun Jalim Singh malah tertidur lagi
dilantai, sedangkan Phool pagi itu juga terbangun dari tidurnya,
meskipun sudah banyak pelayan yg mengipasinya tapi tetap saja Phool
merasa kesal pada pelayannya, Pangeran Pratap yg saat itu sedang berdiri
dikoridor istana didekat kamar Phool mendengar semua teriakan kekesalan
Phool pada pelayannya.
Ditempat Jalim
Singh tertidur, Jalim Singh seperti melihat sekelebat seseorang melintas
melewatinya, Jalim Singh berusaha untuk membangunkan para prajuritnya
tapi tdak ada satupun prajuritnya yg bangun, Jalim Singh segera
mengikuti orang yg mencurigakan itu, pada saat yg bersamaan Ajabdee
sedang menceritakan ke Pangeran Pratap tentang bunga-bunga yg dia
letakkan didepan patung Dewa Ganesha, sementara itu Jalim Singh masih
terus mengikuti orang yg mencurigakan yg menutupi tubuhnya dgn syal
besar & berjalan cepat-cepat namun tiba-tiba orang itu menghilang
dari pandangan Jalim Singh & berganti dgn Pangeran Pratap yg
berjalan didepannya, Jalim Singh mengira kalau orang misterius itu
adalah Pangeran Pratap, oleh sebab itu Jalim Singh segera menangkapnya
tapi tak lama kemudian Pangeran Pratap malah yg menghajar Jalim Singh
“Jika kau menghalangi jalanku maka kau akan selalu dihajar olehku setiap
saat” ujar Pangeran Pratap kesal, Jalim Singh segera meninggalkan
Pangeran Pratap. Sinopsis Mahaputra Episode 176
Pangeran Pratap
sedang berlatih diruang latihan, tiba-tiba Pangeran Pratap melihat ada
seseorang yg memasuki ruang latihan, Pangeran Pratap segera mencari tahu
siapa orang misterius tersebut sambil berjaga jaga dgn belatinya,
ketika orang misterius itu mendekat, Pangeran Pratap segera berbalik
& hendak menghajar orang tersebut, orang itu langsung membuka
penutup tubuhnya ternyata orang itu adalah Chakrapani “Chakrapani,
kenapa kau masuk keruangan ini dgn cara seperti itu?” tanya Pangeran
Pratap heran “Pangeran Pratap, selamatkan aku, tolong aku, pernikahanku
akan berlangsung tdak lama lagi, tolong, pangeran, selamatkan aku”
Pangeran Pratap merasa geli dgn ulah Chakrapani, Pangeran Pratap tertawa
terbahak-bahak melihat tingkah temannya ini “Orang tua pengantin
perempuan tinggal di Bijolia” ujar Chakrapani cemas, pada saat yg
bersamaan Ajabdee sedang menyanyikan lagu pujian bhajan untuk Dewa
Khrisna sambil merangkai kalung bunga untuk Dewa Khrisna “Waaah, dia itu
bernyanyi seperti ibuku” ujar Pangeran Pratap kagum, Pangeran Pratap
& Chakrapani segera keluar ruangan latihan untuk melihat siapa yg
sedang menyanyi lagu pujian bhajan tersebut. Semua orangpun terbangun
begitu mendengar nyanyian bhajan Ajabdee, termasuk Raja Mamrat Ji &
Ratu Hansa, ketika Chakrapani & Pangeran Pratap melihat siapa yg
sedang menyanyikan lagu pujian bhajan, Chakrapani merasa heran ketika
melihat Ajabdee yg bernyanyi “Waah, ternyata seorang pelayan bisa
bernyanyi dgn sangat merdunya” ujar Chakrapani “Huussss!!! Dia itu bukan
pelayan! Dia itu putri kerajaan Bijolia!” jelas Pangeran Pratap,
Pangeran Pratap & Chakrapani masih terus mengikuti Ajabdee yg saat
itu sedang melakukan aarti pada seekor sapi dikandang, Ajabdee bernyanyi
sambil memberikan rumput untuk sapi, Chakrapani kembali merasa heran
dgn perilaku Pangeran Pratap yg terus menerus memperhatikan Ajabdee dgn
perasaan kagum, begitu pula ketika Ajabdee melakukan pooja didepan pohon
tulsi, Chakrapani kembali merasa heran dgn perilaku Pangeran Pratap
“Pangeran, kau ini kenapa?” tanya Chakrapani penuh selidik “Nyanyian
pujian bhajan ini mengingatkan aku akan Meera Ma & temanku” ujar
Pangeran Pratap sambil menangis sedih
Sementara itu
ditempat Jalal dikerajaan Mughal, Jalal sedang berlatih pedang dgn para
prajuritnya yg mampu dilumpuhkan dgn mudah “Hari ini aku akan terus
menerus berlatih pedang!” ujar Jalal sambil terus berlatih pedang sambil
memikirkan bagaimana caranya menghancurkan Pangeran Pratap.
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV