Sinopsis Mahaputra Episode 178
Rabu, 07 Oktober 2015
Edit
Dikerajaan Bijolia,
Raja Mamrat Ji & Ratu Hansa sedang berbincang-bincang dikamar Ratu
Hansa “Ratu Hansa, anak laki-lakiku akan menggenakan kalung yg sama
seperti yg aku pakai kali ini” ujar Raja Mamrat Ji bangga sambil
memberikan kalung utk anak laki-lakinya itu yg masih bayi, Ratu Hansa
segera memberikan kalung pemberian Raja Mamrat Ji keanak bayinya,
dipintu masuk sekilas Ratu Hansa melihat kehadiran Ajabdee yg hendak
menemuinya namun tdak jadi masuk karena dilihatnya ada ayahnya dikamar
ibunya
Ratu Hansa jadi
merenung memikirkan bagaimana caranya agar Ajabdee bisa masuk kekamarnya
“Ratu Hansa, ada apa?” Raja Mamrat Ji rupanya bisa melihat raut muka
Ratu Hansa yg sedang melamun memikirkan sesuatu “Raja Mamrat Ji, kau
seharusnya jalan-jalan keluar istana kita ini, melihat-lihat sekitar
istana kita” Raja Mamrat Ji akhirnya menyetujui saran dari Ratu Hansa,
diapun keluar meninggalkan Ratu Hansa, sepeninggal Raja Mamrat Ji, Ratu
Hansa memanggil Ajabdee yg masih bersembunyi dibalik pintu, dgn
ragu-ragu Ajabdee segera masuk kedalam kamar ibunya seraya berkata “Ibu,
aku telah membuat sesuatu utk ayah & ibu, apakah ibu bisa
mengenakan ini pada saat perayaan pemilihan nama utk adikku?” pinta
Ajabdee sambil memberikan sebuah aksesoris ke Ratu Hansa “Coba sini,
berikan pada ibu” Ratu Hansa senang sekali melihat hadiah dari Ajabdee,
kemudian Ajabdee juga memberikan dua gelang utk Ratu Hansa, Ratu Hansa
meminta Ajabdee utk membantunya mengenakan gelang itu, Ajabdee tersenyum
senang ketika melihat ibunya menyukai hadiah pemberiannya “Lalu apa yg
ingin kau berikan pada ayahmu, coba ibu lihat” Ajabdee memberikan sebuah
kalung buatannya pada ibunya “Bagus sekali, sayang” puji Ratu Hansa
sambil melihat kalung buatan Ajabdee “Kau lebih baik memberikan hadiah
ini langsung pada ayahmu, ibu percaya dia pasti akan memaafkanmu” ujar
Ratu Hansa sambil memberikan kalung itu kembali ke Ajabdee namun Ajabdee
merasa ketakutan tapi Ratu Hansa meyakinkan Ajabdee, akhirnya Ajabde
mau memberikan kalung itu ke ayahnya langsung
Dikoridor istana,
ketika Ajabdee sedang berlari-lari menyusuri koridor istana, Ajabdee
bertemu dgn Pangeran Pratap & Chakrapani “Ajabdee, dimana ibumu,
Maharani Hansa?” Ajabdee kemudian menunjukkan jalan menuju kekamar
ibunya, Pangeran Pratap & Chakrapani segera berlalu meninggalkannya,
tak lama kemudian Ajabdee sudah sampai didekat kamar ayahnya, Ajabdee
masih memikirkan tentang ucapan ayahnya ketika ayahnya marah padanya,
Ajabdee merasa takut utk bertemu dgn ayahnya secara langsung, Ajabdee
lalu menaruh kalung buatannya itu ditengah jalan masuk kamar ayahnya,
dgn harapan agar ayahnya bisa melihat kalung buatannya, namun ketika
Raja Mamrat Ji keluar dari kamarnya, Ajabdee segera bersembunyi dibalik
pintu, namun sayangnya Raja Mamrat Ji tdak melihat kalung buatan Ajabdee
yg ditaruh dilantai, Raja Mamrat Ji malah menginjak kalung tersebut
& terus berjalan tanpa melihatnya sama sekali, Ajabdee merasa sedih
melihatnya
Dikamar Ratu Hansa,
Ratu Hansa sedang memberikan pakaian utk Chakrapani “Jika aku memiliki
banyak waktu pasti aku akan mengaturnya lebih baik lagi” ujar Ratu Hansa
“Ini saja sudah sangat bagus sekali utkku, Maharani Hansa” puji
Chakrapani tulus “Baiklah, mari aku kenalkan kau dgn Putri Phool &
Putri Ajabdee” ujar Ratu Hansa
Di kerajaan Mughal,
Delhi, Jalal sedang berlatih pedang sambil memikirkan ucapan Maham Anga
yg masih terngiang ditelinganya tentang Pangeran Pratap, tepat pada
saat itu Maham Anga menghampiri dirinya seraya berkata “Ibu bahagia
melihatmu, kau sedang berlatih pedang utk mendapatkan cintamu & dgn
begitu kau juga akan membunuh Pangeran Pratap & setelah membunuh
Pangeran Pratap, semua orang akan tahu bahwa tdak ada seorangpun yg bisa
mengacaukanmu!” Jalal hanya terdiam mendengarkan ucapan Maham Anga. Sinopsis Mahaputra Episode 177
Di kerajaan
Bijolia, dikoridor istana dekat kamar Phool, Pangeran Pratap &
Chakrapani merasa heran ketika Phool marah-marah sambil melemparkan
semua barang-barangnya hingga terpental keluar kamar, ketika Phool
keluar dari kamarnya, Phool menunjukkan perilaku yg sopan pada
Chakrapani seolah olah tdak terjadi apa-apa barusan, Phool bertanya
“Siapa kau?” Pangeran Pratap langsung mentertawakan dirinya, saat itu
Phool sedang menggunakan masker putih diwajahnya, Phool merasa kesal
melihat Pangeran Pratap yg tertawa terbahak-bahak didepannya “Kenapa kau
tertawa? Memangnya ada yg lucu?” ujar Phool kesal “Aku bukannya
mentertawakanmu tapi aku mentertawakan temanku ini karena dia tadi tdak
ketakutan tapi setelah melihatmu, dia jadi ketakutan” ujar Pangeran
Pratap sambil terus tertawa terpingkal-pingkal melihat Phool yg
menggunakan masker putih
Dikerajaan Mughal,
Delhi, Bhairam Khan mencoba memberikan sedikit nasehat ke Jalal “Jalal,
kau tdak perlu bertarung dgn Pangeran Pratap di Bijolia” ujar Bhairam
Khan, sementara itu dikerajaan Bijolia, Pangeran Pratap & Chakrapani
masih terus-menerus tertawa didepan Phool, Phool semakin sebal dgn
Pangeran Pratap. Kembali ke kerajaan Mughal, Bhairam Khan masih
memberikan nasehat ke Jalal “Jalal, kau harus bertarung dgn aku terlebih
dulu & kalau kau bisa mengalahkan aku maka kau bisa mengalahkan
Pangeran Pratap!” Jalal menerima tantangan Bhairam Khan, tak lama
kemudian Jalal bertarung dgn Bhairam Khan “Berapa kali kau bertarung dgn
Pangeran Pratap? Dari wajahmu saja, aku bisa melihat kalau kau ini tdak
bisa mengalahkan Pangeran Pratap!” ejek Bhairam Khan
Dikerajaan Bijolia,
Pangeran Pratap & Chakrapani masih terus tertawa-tawa bersama-sama,
Phool semakin kesal dgn mereka lalu Pangeran Pratap memberikan Phool
sebuah cermin agar Phool bisa melihat seperti apa wajahnya, Phool kaget
ketika melihat wajahnya dicermin, Phool segera menghapus mukanya dgn
kain yg diberikan oleh pelayanannya namun bukanya bersih tapi muka Phool
tambah coreng moreng, Pangeran Pratap & Chakrapani kembali tertawa
terbahak-bahak ketika melihat Phool, Phool kembali bercermin &
melihat wajahnya yg semakin parah, Phool segera menghapusnya dgn air
hingga bersih, saat itu Jalim Singh menghampiri mereka & merasa
heran “Ada apa ini? Apa yg terjadi?” tanya Jalim Singh “Kenapa kau tdak
membawa kelopak bunga mawar?” ujar Phool kesal ketika melihat kakaknya
datang “Aku ini seorang ksatria maka bagaimana bisa aku membawa kelopak
bunga mawar utkmu?” melihat hal ini Pangeran Pratap semakin usil &
menggoda Phool juga Jalim Singh
DiKerajaan Mughal,
Delhi, Maham Anga nampak tersenyum puas ketika melihat Jalal mampu
mengalahkan Bhairam Khan “Sekarang kau lihat kan, Bhairam Khan, kalau
Jalalku mampu mengalahkanmu!” ujar Maham Anga bangga “Tapi ini tdak
cukup utk mengalahkan Pangeran Pratap, Maham Anga, tolong terimalah
saranku ini” ujar Bhairam Khan “Maham Anga, kau bilang perempuan yg
mana?” tanya Jalal “Jalal, lebih baik kau ikuti saran Bhairam Khan” ujar
Maham Anga.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 178
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV