Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 225
Minggu, 08 November 2015
Edit
Maharana Pratap 16 Juni 2014 Episode 225. By. Vany Desky Episode dimulai dengan uday singh marah pada maldev ji dan berkata, "bagaimana berani Anda berbicara seperti ini dengan istri saya?" Uday singh ji dan maldev ji membuka pedangnya semua orang yang ada disana tampak tegang melihat kemarahan diantara kedua Raja tersebut. Bhairam singh (Ayah Phool) berusaha menenangkan Raja Maldev, namun Maldev ji tidak ingin mendengarnya, ketika Rana Ji dan Maldev Ji bersitegang, Pratap ingin mencegahnya memohon agar tidak berkata seperti itu. Maldev ji mengatakan,"sekarang tidak akan ada persahabatan lagi dengan mewar. Hanya perang yang akan terjadi." Semua Ratu kaget mendengar pernyataan perang dari Raja Maldev, Phool menangis dan kemudian maldev ji mengatakan pada cucunya, "Kau jangan menangis, kau beruntung, karena tidak tinggal di sini.
Air mata Phool semakin berlinang dan Uma Devi segera menarik lengan Phool. Phool berteriak pada Pratap agar menghentikan peperangan ini, Pratap ingin mengejar Phool. Namun Raja Uday langsung menghentikan langkah pratap.
Seluruh keluarga Phool pergi meninggalkan mewar, namun Phool tetap memanggil2 nama pratap dengan berlinangan air mata. Setelah semuanya pergi, kini tinggalah Pratap, dan Pratap memandang kearah Veera bai yang tengah menangis.
Sedangkan diistana tampak Uday singh ji mengejar ketiga Ratunya yang tampak marah dengan Uday. Dengan mata yang memerah, Ratu Bathiani mengatakan, "mengapa Anda melakukan ini? Apakah Anda jatuh cinta dengan gadis itu." Uday singh ji menjawab, "saya benar-benar tidak melakukan dengan pilihan saya." Uday singh ji mencoba meyakinkan istrinya tapi dia tidak berhasil meyakinkan mereka. Saat Ratu Bathiani masih mengungkapkan kecewaannya pada Uday sing ji, Pratap datang menghampiri mereka. Dengan kecewa Ratu Bathiani segera pergi meninggalkan Raja Uday. Raja Uday beralih pada Ratu Sajja mencoba untuk menjelaskan peristiwa yang sebenarnya pada Ratu Sajja. Ratu Sajja juga mengungkapkan kekecewaanya pada Uday. Sedangkan Ratu Jaywanta hanya diam dan segera pergi meninggalkan mereka. Raja Uday mencoba memanggil Ratu Jaywanta, namun ia tidak dihiraukan oleh Ratu Jaywanta.
Dan saat Raja Uday berbalik kebelakang, ia melihat pratap. Raja Uday menghampiri putranya dengan penyesalan dan mengatakan, "aku sudah mengecewakanmu. Aku menyuruhmu melupakan Ajabde untuk mewar dan memberimu sebuah hubungan untuk marwar.
"Apa kau dapat memaafkan ayahmu ini? Bisakah kau percaya bahwa itu adalah sebuah insiden. Pratap mengatakan, "saya selalu mempercayai Anda karena saya adalah putra Anda. Saya akan berjuang dengan Anda untuk segalanya."
Raja uday tersenyum mendengar ucapan Pratap. Saat itulah Ratu Jaywanta kembali menghampiri mereka dengan membawa sebuah nampan. pratap bertanya, "apa yang kau lakukan rani maa?" Ratu Jaywanta menjawab, "saya ingin menyambut ibu barumu." Ratu Jaywanta segera pergi keluar istana, Ratu Jaywanta menyambut Baiji veer dan memberikan berkat untuknya.Veer Baiji mengambil berkah dengan dewa. Setelah selesai Veera Bai mengambil berkat dari Ratu Jaywanta, dan Jaywanta setelah itu veera bai pergi meninggalkan Ratu Jaywanta sendirian. Tidak lama setelah itu Uday singh ji datang menemui Ratu Jaywanta dan mengatakan, "Anda mempercayai saya. Jadi apakah anda memaafkan saya." Ratu Jaywanta Menjawab, "saya tidak punya hak untuk memaafkan, itu adalah hak untuk semua Ratu." Setelah itu, Ratu Jaywanta segera pergi meninggalkan Raja Uday.
dari atas istana tampak Hukum singh memberikan sebuah pesan ke jalal melalui burung merpati. kemudian tentara datang menghampirinya untuk mengatakan kalau Pratap memangilnya keruang sidang.
Hukum sing ji, langsung menghampiri Pratap yang tengah berunding dengan beberapa pejabat kerajaan mewar.
Rana ji mengatakan kepada pratap, "sekarang ini adalah waktu persiapan kita karena mewar akan bertarung. Pratap mengatakan, "kita akan meminta bantuan dari negara tetangga untuk membantu kita, untuk memerangi mewar dan kita akan mencoba untuk merebut kemenangan kita dan kita juga akan mencari tahu siapa pembunuh suleman. Rana ji mengatakan, "saya memerintahkan mata-mata kita untuk melakukanya, kita akan mendapatkan pembunuhnya." Hukum singh ji tampak gugup, dan terbayang kalau dialah pembunuhnya.
Terdengar suara narasi yang mengatakan mewar dan mawar akan berperang, dan keduanya tampak meminta bantuan ke negara tetangga. Pratap memerintahkan salah seorang penulis untuk menulis surat untuk meminta bantuan pada kerajaan lainya dan di sisi lain maldev juga menulis surat kepada negara-negara tetangga mereka. Beberapa waktu kemudian Pratap mendengar dari prajuritnya kalau mereka mendapat penolakan dari setiap negara tetangga, dan hakim sing ji tersenyum licik mendengar kabar penolakan tersebut. sedangkan maldev mendapat respon positif dari negara tetangganya dimana mereka mau bergabung dengan maldev dalam peperangan itu.
Jalal yang sudah mendapat pesan yang dikirim oleh hukum singh tampak tertawa bahagia. Bahram khan bertanya, "kenapa anda tertawa?" jalal mengatakan, "sekarang marwar dan mewar berjuang dengan satu sama lain, mereka akan berperang." Dengan perasaan bahagianya jalal merentangkan kedua tangannya lalu memuji dirinya sendiri dengan senyum penuh kemenangan.
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV