Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 223
Kamis, 05 November 2015
Edit
MAHAPUTRA-ANTV.BLOGSPOT.COM
Maharana Pratap 11 Juni 2014 Episode 223. By: Vany
Desky. Episode dimulai dengan Uday singh ji yang sedang berunding dengan
Maldev Ji (kakek Phool). Uday singh ji mengatakan, "apa yang akan
terjadi jika jalal melakukan penyerangan terhadap mewar." Maldev ji
menjwab, "saya akan bergabung dengan Anda dan berjuang dengan anda."
Saat mereka tengah asik berbicara satu sama lain, tiba2 salah seorang
Prajurit datang dan memberikan surat kherwa itu pada Maldev Ji. Raja
Uday menanyakan informasi apa yang ia dapatkan, Maldev Ji menjawab
dengan geram kalau tentara mewar melakukan pekerjaan misterius. Maldev
ji memberi peringatan kepada Uday singh bahwa ia akan mentolerir
perbuatanya tersebut.
Raja Uday tampak bingung mendengarnya karena ia tidak memerintahkan apapun pada prajuritnya dan Uday singh ji menjawab, saya akan pergi ke sana dan melihat apa yang terjadi di sana?" Maldev Ji mencoba untuk mengerti dan Raja Uday mengangguk mendengarnya.
Kini Raja Uday sudah berdiri didepan Ratu Jaywanta. Dimana Ratu Jaywanta tengah memberi Arti pada Raja Uday. Jaywanta tampak memberi semangat pada Uday untuk melaksanakan tugasnya. Dan setelah mereka selesai mengobrol, Raja Uday segera pergi dengan diikuti oleh kedua prajuritnya.
Jalal dan Bharaim Khan masih berada didalam istana ajmer, saat mereka minum2 jalal langsung memberi peringatan kepada Samant ajmer agar waspada terhadapnya.
Dimewar, tampak raja Uday sedang berbicara dengan keluarga sobhagyawati. Keluarga Sobhgyawati tampak tegang setelah membaca surat yang diberikan oleh Raja Uday.
Dimana surat itu Maldev ji lah yang mengirim suratnya dan surat itu berisi bahwa ia akan menikah dengan kakaknya sobhagyawati. Kakak kakak Sobhgyawati yaitu Veera Bai tampak sedih mendengarnya dan memohon pada ayahnya agar tidak melakukanya namun sang ayah tak mau mendengar dan langsung pergi begitu saja. Sang kakak berusaha memberi pengertian pada adiknya, dan mereka tampak berpelukan disela isak tangisnya.
.
Raja Uday tampak bingung mendengarnya karena ia tidak memerintahkan apapun pada prajuritnya dan Uday singh ji menjawab, saya akan pergi ke sana dan melihat apa yang terjadi di sana?" Maldev Ji mencoba untuk mengerti dan Raja Uday mengangguk mendengarnya.
Kini Raja Uday sudah berdiri didepan Ratu Jaywanta. Dimana Ratu Jaywanta tengah memberi Arti pada Raja Uday. Jaywanta tampak memberi semangat pada Uday untuk melaksanakan tugasnya. Dan setelah mereka selesai mengobrol, Raja Uday segera pergi dengan diikuti oleh kedua prajuritnya.
Jalal dan Bharaim Khan masih berada didalam istana ajmer, saat mereka minum2 jalal langsung memberi peringatan kepada Samant ajmer agar waspada terhadapnya.
Dimewar, tampak raja Uday sedang berbicara dengan keluarga sobhagyawati. Keluarga Sobhgyawati tampak tegang setelah membaca surat yang diberikan oleh Raja Uday.
Dimana surat itu Maldev ji lah yang mengirim suratnya dan surat itu berisi bahwa ia akan menikah dengan kakaknya sobhagyawati. Kakak kakak Sobhgyawati yaitu Veera Bai tampak sedih mendengarnya dan memohon pada ayahnya agar tidak melakukanya namun sang ayah tak mau mendengar dan langsung pergi begitu saja. Sang kakak berusaha memberi pengertian pada adiknya, dan mereka tampak berpelukan disela isak tangisnya.
.
Di Ajmer, tampak Jalal menyerang tentara ajmer sendirian dan membunuh mereka satu persatu.
Sobhagyawati tampak gelisah dikamarnya. Ia ketakutan mengingat pesana maldev ji dan dia bilang, "saya tidak akan menikah dengan maldev ji." Dia memutuskan melarikan diri dari istana namun ia tak sengaja menyenggol vas dan membuat prajurit mengejarnya. Wanita itu berhasil bersembunyi ditenda Raja Uday yang terletak diluar istana. Diluar tenda, tampak beberapa Prajurit mewar tengah melakukan pekerjaan misterius untuk melawan Marwar. kemudian Uday datang menghampiri mereka. Salah seorang pemimpin prajurit itu menyampaikan maksudnya pada uday kalau ia akan melakukan penyerangan terhadap mawar. Dengan emosinya, Raja Uday berusaha memperingati prajuritnya dan mengatakan, "jika kita akan melawan marwar maka bagaimana kita akan melawan pasukan Mughal nantinya. Setelah mendengar semua peringatan Dari Uday, pemimpin itu langsung meminta maaf pada Uday. Dan Uday memberi selogan pada prajuritnya, seluruhnya langsung bersorak dengan selogan mereka. "Hidup Jaypur."
Di ajmer, jalal sudah berdiri dibenteng Ajmer. Jalal menjatuhkan bendera Ajmer dan menggantikanya dengan bendera Mughal. Selogan pun mulai terdengar untuk Jalal.
Veera bai kakak dari sobhgyawati yang masih bersembunyi dibawah tempat tidur Raja Uday, berusaha untuk menyingkirkan dari tenda tetapi tentara membuat kebisingan untuk mencari nya, Veera Bai tampak panik dan langsung jatuh pingsan.
Paginya, Pratap sudah tiba dibenteng mewar. Pratap menanyakan keberadaan ibunya, kepada Ratu Bathiani. Dan Cakrapani mulai membisikan ketelinga Pratap agar sebaiknya ia menemui Ajabde terlebih dahulu. Pratap menuruti ucapan cakrapani, sesampainya dikamar Ajabde, Pratap tidak melihat keberadaan Ajabde, Pratap mencari2nya kesetiap ruangan. Saat Pratap menanyakan pada salah satu dayang, Phool datang dan langsung menginformasika n
kepadanya kalau Ajabde sudah tidak ada di sini. Pratap tampak heran, dan
menanyakan maksud ucapan Phool, dan Phool menjawab "dia sudah pergi ke
bijolia ." pratap mengatakan, "bagaimana dia bisa pergi? Aku pergi untuk
mengundang temanku dan belakang ketiadaanku, kau malah mengirimnya
pulang."
Dengan emosi, Phool mengatakan, "dia hanya seorang putri Samant." Pratap mengatakan, "jika ada diskriminasi dalam persahabatan kalian, maka saya merasa sangat sedih akan hal ini."
Saat pertengkaran mereka semaikin memanas, tiba2 saja terdengar suara uma devi. Dan pratap membalikkan badanya, pratap melihat Uma Devi dan Ratu Bathiani datang menghampiri mereka. Uma Devi langsung mengejek Ajabde yang hanya seorang putri Samant, dan Pratap tidak menyukai ejekan Uma devi terhadap Ajabde. Ratu bathiani, mengatakan "Lupakanlah dia dan kau harus melangkah ke depan." Dengan kesal Pratap mengatakan, "tidak Chotima, bagaimana Anda bisa mengatakan seprti ini kepada saya." Pratap segera pergi meninggalkan Ratu Bathiani.
Di Binteng Ajmer, tampak Raja Ajmer sedang duduk sendirian. Tiba2 saja seorang prajurit datang menginformasika n
pada Raja Ajmer kalau saat ini benteng mereka telah dikuasai. Namun
belom sempat mengatakan lebih lanjut, tentara itu sudah tewas terbunuh.
Tampaklah jalal datang menghampiri Raja Ajmer dan menginformasika n kalau Benteng Ajmer sudah menjadi dibawah kekuasaanya. Raja Ajmer tercengang mendengarnya
Sobhagyawati tampak gelisah dikamarnya. Ia ketakutan mengingat pesana maldev ji dan dia bilang, "saya tidak akan menikah dengan maldev ji." Dia memutuskan melarikan diri dari istana namun ia tak sengaja menyenggol vas dan membuat prajurit mengejarnya. Wanita itu berhasil bersembunyi ditenda Raja Uday yang terletak diluar istana. Diluar tenda, tampak beberapa Prajurit mewar tengah melakukan pekerjaan misterius untuk melawan Marwar. kemudian Uday datang menghampiri mereka. Salah seorang pemimpin prajurit itu menyampaikan maksudnya pada uday kalau ia akan melakukan penyerangan terhadap mawar. Dengan emosinya, Raja Uday berusaha memperingati prajuritnya dan mengatakan, "jika kita akan melawan marwar maka bagaimana kita akan melawan pasukan Mughal nantinya. Setelah mendengar semua peringatan Dari Uday, pemimpin itu langsung meminta maaf pada Uday. Dan Uday memberi selogan pada prajuritnya, seluruhnya langsung bersorak dengan selogan mereka. "Hidup Jaypur."
Di ajmer, jalal sudah berdiri dibenteng Ajmer. Jalal menjatuhkan bendera Ajmer dan menggantikanya dengan bendera Mughal. Selogan pun mulai terdengar untuk Jalal.
Veera bai kakak dari sobhgyawati yang masih bersembunyi dibawah tempat tidur Raja Uday, berusaha untuk menyingkirkan dari tenda tetapi tentara membuat kebisingan untuk mencari nya, Veera Bai tampak panik dan langsung jatuh pingsan.
Paginya, Pratap sudah tiba dibenteng mewar. Pratap menanyakan keberadaan ibunya, kepada Ratu Bathiani. Dan Cakrapani mulai membisikan ketelinga Pratap agar sebaiknya ia menemui Ajabde terlebih dahulu. Pratap menuruti ucapan cakrapani, sesampainya dikamar Ajabde, Pratap tidak melihat keberadaan Ajabde, Pratap mencari2nya kesetiap ruangan. Saat Pratap menanyakan pada salah satu dayang, Phool datang dan langsung menginformasika
Dengan emosi, Phool mengatakan, "dia hanya seorang putri Samant." Pratap mengatakan, "jika ada diskriminasi dalam persahabatan kalian, maka saya merasa sangat sedih akan hal ini."
Saat pertengkaran mereka semaikin memanas, tiba2 saja terdengar suara uma devi. Dan pratap membalikkan badanya, pratap melihat Uma Devi dan Ratu Bathiani datang menghampiri mereka. Uma Devi langsung mengejek Ajabde yang hanya seorang putri Samant, dan Pratap tidak menyukai ejekan Uma devi terhadap Ajabde. Ratu bathiani, mengatakan "Lupakanlah dia dan kau harus melangkah ke depan." Dengan kesal Pratap mengatakan, "tidak Chotima, bagaimana Anda bisa mengatakan seprti ini kepada saya." Pratap segera pergi meninggalkan Ratu Bathiani.
Di Binteng Ajmer, tampak Raja Ajmer sedang duduk sendirian. Tiba2 saja seorang prajurit datang menginformasika
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV