Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 222



MAHAPUTRA-ANTV.BLOGSPOT.COM





Episode dimulai dengan phool yang tampak marah pada Ajabde, "Aku pikir kau adalah sahabatku, tetapi kau malah menghianatiku. Dapatkah kau mengatakan bahwa ini adalah salah, pratap mempunyai perasaan seperti kau dan kau juga menyukainya. Aku tidak akan mendengarkan alasanmu lagi. jadi,keluarlah dari sini. Aku menyadari, jika kaulah yang sudah memberi pratap untukku. Sekarang Aku bisa hidup tanpamu, Ajabde." Didalam isak tangisnya Phool semakin mengekuarkan kemarahanya pada Ajabde, dan Ajabde langsung mengatakan, "tenanglah phool, saya akan pergi dari sini." Ajabde segera pergi dari kamar phool sambil berlinangan air mata. Phool langsung terduduk meratapi kesedihanya.

Haji khan, jalal, bharaim Khan sudah sampai di benteng ajmer dan memnggil tentara Ajmer untuk menyuruhnya menyampaikan pesan pada Rajanya kalau ia ingin bertemu dengan Raja Pathan.

Dihutan, tampak Pratap tengah menunggang kudanya. Namun kuda pratap tampak gelisah, Pratap berusaha menenangkan kudanya, namun Pratap tidak berhasil menenangkan kuda tersebut, Pratap pun memutuskan untuk beristirahat didekat pohon. Dan saat itulah teman2nya datang menghampiri Pratap. Cakrapani menanyakan apakah Pratap akan menikah dengan Ajabde?. Pratap mengatakan "aku akan menikah dengan phool." Teman2 Pratap tampak kaget mendengar ucapanya. "Tapi pangeran, bukankah kau menyukai Ajabde?" Namun Pratap segera memotong ucapan Cakrapani dan tidak ingin membahasnya lagi. "Mari ikutlah denganku, kita akan mengundang rana kheta ji." Ucap Pratap mengajak ketiga temanya untuk pergi bersamanya menuju tempat guru Kheta. Pratap mengalihkan pandangannya pada kuda yang dinaikinya tadi, dan menanyakan kondisi kuda itu pada benidas.

Diistana, tampak Ajabde berjalan sendiri sambil mengingat pertengkaranya tadi bersama Phool dengan berlinangan air mata. Sesampainya Ajabde dikamar, dia tampak heran melihat keluarga Phool berada disana. Dimana uma devi sudah mengemas barang2 Ajabde. Dan ram singh ji mengatakan, "saya akan mengatur palki dan saya sudah menyediakan pengawal untuk mengawal kepulanganmu." tetapi maldev ji (kakek Phool) datang menghampiri mereka dan mengatakan, "dia akan pergi hanya dengan beberapa pengawal saja". Dan Maldev ji masih menghina Ajabde dengan kata2 pedasnya. Ajabde mengatakan, "Baiklah, saya akan pergi dengan pengawal yang sudah anda persiapkan". Sebelum melangkah pergi Ajabde mengatupkan kedua tangannya untuk pamit kepada keluarga Phool.
Dilain sisi, tampak Ratu Sajja berdiri didepan pintu Ratu Jaywanta yang dikunci dari dalam karena Jaywanta mengurung dirinya dikamar. kemudian sajja mengatakan kepada dayang yang membawa makanan untuk Ratu Jaywanta, "cobalah di lain waktu." Dayang itu mengangguk dan segera pergi meninggalkan Ratu Sajja sendirian. Saat itulah Ajabde datang menghampiri Ratu Sajja, Ajabde tampak menyedihkan dimata oleh Rattu Saja dan langsung memeluknya dengan berlinangan air mata. Setelah melepaskan pelukanya, Ajabde menanyakan keberadaan Ratu Jaywanta, "saya ingin bertemu dengan Ranima." Ratu Sajja mennjawab kalau Ratu Jaywanta saat ini mengurung dirinya dikamar. Ratu Jaywanta yang berada dikamarnya tampak melamun sambil memikirkan Ajabde dan lamunan Ratu Jaywanta buyar ketika ia mendengar suara Ajabde yg memanggilnya, "Ajabde" lirih Jaywanta dan ia segera berjalan menuju gerbang tapi dia tidak jadi membuka pintu gerbang.
Karena ia mengingat sumpah Uday singh ji Untuk dirinya. Dari luar tampak ajabde meletakkan kepalnya dipintu dengan perasaan sedih. Ajabde mengatakan, "Saya akan pulang ke bijolia Ranima, saya akan selalu menghormati Anda, saya tahu sekarang saya tidak akan bisa bertemu dengan Anda." Seletah itu Ajabde berlutut dan meletakkan tangannya dilantai sambil mengambil berkah pada Ratu Jaywanta yang berada dibalik pintu. Ajabde segera pergi meninggalkan kamar Ratu Jaywanta. Setelah Ajabde pergi, barulah Ratu Jaywanta membuka pintu kamarnya sambil memanggil nama Ajabde dengan lirih.
Ratu Sajja yang masih berada disana segera mendekati Ratu Jaywanta sambil mengatakan, "Anda benar-benar kuat jee ja." Ratu Jaywanta segera memeluk Sajja, mereka tampak menangis sesegukan.
Jalal sudah berada didalam istana ajmer dengan haji khan dan Bahram khan. Beberapa menit kemudian Ratan singh ji datang menghampiri mereka dan haji khan mengatakan, "saya datang dengan pathan untuk perdagangan marmer" dan ia memperkenalkan jalal pada him. Ratan singh ji tampak belum mengerti maksud kedatangan Jalal yang ingin menguasai bentengnya karena kelompok jalal menyamar sebagai seorang pedagang.

Dilain sisi, tampak pratap dan ketiga temanya sedang menemui guruji sambil memberikan sebuah surat undangan untuknya. Guru ji mengatakan, "saya pasti akan datang, Pratap." Pratap dengan senang hati langsung mengucapkan terimakasih pada guruji. Saat itulah rana kheta ji (Raja suku pedalaman) datang menghampiri mereka dan pratap tampak senang melihat kedatangan Rana kheta ji bersama pasukanya, Pratap juga mengundangnya. Mereka tampak bekerja sama untuk sebuah rencana.

Kembali kechitor, dimana Ajabde hendak naik ketandu yang akan mengantarkanya pulang ke bijolia. Sebelum ia naik ketandu, Ajabde berbalik kearah istana dan ia melihat Raja Uday yang berdiri diatas balkon istana. Ajabdepun mengatup kedua tanganya seraya pamit pada Raja Uday yang mengangguk menerima salam Ajabde. Dan pandangan Ajabde beralih kesisi lainya dimana ia melihat Phool tengah berdiri diatas istana sambil melirik Ajabde yang berada dibawah. Ajabde memandangnya namun Phool segera berbalik, seakan tidak ingin ditatap oleh Ajabde. Dengan perasaan sedih Ajabde segera naik keatas tandunya dan pergi meninggalkan benteng Cittor. Setelah Ajabde pergi, barulah Phool membalikkan tubuhnya melihat kepergian Ajabde. Tampak Ratu Bathiani tersenyum senang melihat kepergian Ajabde.
Pratap dan ketiga temanya tampak berjalan menuju ke chitor. Mereka tengah asik mengobrol sambil bercanda. temannya mengatakan kepada pratap kalau dia beruntung karena phool benar-benar berani dengan tindakanya. Namun Pratap tidak suka mendengar ucapan temanya itu. Tidak jauh dari mereka, tampak Ajabde berada ditandunya dengan dikawal oleh 4 prajurit dan satu dayang, Ajabde melihat pratap dan memerintahkan kepada Pengawalnya agar mempercepat langkah mereka, karena Ajabde tidak ingin Pratap menyadari kehadiranya. Dimana saat itu Pratap dan teman2nya berjalan membelakangi Ajabde.

Pangeran Pratap tidak ingin lagi mendengar ucapan Ajabde & menyuruhnya untuk pergi. Kemudian Pangeran Pratap melanjutkan latihan pedangnya dgn penuh amarah. Namun latihan Pangeran Pratap terhenti ketika ia mendengar pernyataan Ajabde yg juga mencintai Pangeran Pratap, Pangeran Pratap meminta kepastian dari Ajabde. "aku mencintaimu ketika aku pertama kalinya melihatmu Pangeran." Bayangan pertemuan merekapun mulai bermunculan diantara keduanya. Kemudian Pangeran Pratap mengatakan, "sekarang aku tidak sedih lagi, karena kau juga mencintaiku." Namun kebahagiaan Pangeran Pratap sirna ketika Ajabde kembali meminta Pangeran Pratap menikahi Phool. "Menikahlah dgn phool untuk mewar pangeran." Pangeran Pratap membalas ucapan Ajabde, "aku tidak butuh bantuan marwar." Ajabde kemudian mencoba meyakinkan Pangeran Pratap, "kau harus melakukan ini untuk negara kita. Kau harus berkorban untuk ini." Ujar Ajabde pada Pangeran Pratap.
Pangeran Pratap mengatakan, "baiklah aku akan menerima pernikahan ini, tidak hanya aku melakukan pengorbanan ini, kau juga harus melakukan pengorbanan." Ucap Pangeran Pratap dgn mata yg berkaca-kaca, setelah itu Pangeran Pratap segera pergi meninggalkan tempat pelatihanya sambil mengusap air matanya. Ajabde juga menangis & mengusap air matanya.
Diruang makan, Raja Uday & ketiga Ratunya tampak ada ketegangan diantara mereka saat makan siang. Namun Phool berusaha memecahkan ketegangan itu dgn tingkah kecerewetanya. Saat itulah Ajabde datang untuk bergabung dgn mereka, & Raja Uday tampak tidak suka melihat kedatangan Ajabde. Raja Uday mengatakan, "Aku akan mencari Pangeran Pratap." Namun Ratu Bathiyani mencegahnya,"Tidak Perlu yg mulia, Pangeran Pratap pasti akan datang kemari. Benar saja, detik itu juga Pangeran Pratap datang & mengatakan, "aku ingin melakukan pernikahan itu". Raja Uday singh bertanya, "dgn siapa?" Pertama-tama Pangeran Pratap melirik kearah Ajabde lalu pandangannya beralih pada Phool hingga akhirnya Pangeran Pratap menjawab, "Phool Kanwar." Seluruh orang yg ada diruang makan tampak terkejut mendengar ucapan Pangeran Pratap. & Phool sangat senang Pangeran Pratap akhirnya mau menikah dgn dirinya.
Namun lain yg terjadi pada Ajabde, dimana matanya tampak berkaca-kaca menahan kesedihan atas pernyataan Pangeran Pratap barusan. Raja Uday merasa senang, akhirnya Pangeran Pratap menjatuhkan pilihanya pada Phool. Raja Uday Sing segera memeluk putranya dgn perasaan bahagia.
Dalam pelukan Raja uday singh tampak pandangan Pangeran Pratap tertuju kearah Ajabde, & Ajabde hanya tertunduk sambil melepaskan genggaman Phool dari lengannya.
Ratu Jaywanta terkejut melihat putranya. Raja Uday singh mengatakan, "kau selalu menghapus keteganganku, aku bangga padamu." Namun Ratu Jaywanta ingin meminta kepastian pada Pangeran Pratap, "apakah ini benar-benar keputusan akhirmu, Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan, "ya, rani maa!!!!
Phool segera membawa Ajabde pergi kekamarnya. Sesampainya mereka dikamar, Phool berteriak kesenangan atas berita tersebut. Phool mengatakan, "aku orang yg sangat beruntung yg akan menikah dgn Pangeran Pratap. Aku sangat berutang padamu. Aku sangat senang dgnmu, Ajabde." Ajabde menjawab hanya sekenannya saja. Namun ekspresi wajah Phool berubah menjadi sendu ketika ia mengingat bagaiamana reaksi orang tuanya nanti "Ajabde, apa Reaksi ayah jika nantinya ia mendengar berita ini. Karena hubungan dia dgn mewar tidaklah baik." Ajabde kembali menenangkan sahabatnya itu, Ajabde mengatakan biarkan Raja Uday yg mengurus semuanya nanti.






Dikediaman Raja Uday, Raja Uday singh tampak tegang memikirkan bagaimana caranya ia mengabarkan hal ini kepada marwar. & Ratu Bathiyani datang menghampiri Raja Uday & mengatakan, "Rana Ji, mengapa kau begitu tegang? Seharusnya kau mendistribusikan permen itu."
Raja Uday singh mengatakan, "Aku akan memberitahu hubungan ini ke marwar. Kita dapat menggabungkan segala sesuatunya dgn marwar, mewar & mawar akan menjadi kuat." Ratu Bathiyani mengatakan, "kita akan mengirimkannya. Uday singh mengatakan, "apa kau juga mengirim undangan itu untuk adikmu?" Ratu Bathiyani mengatakan, "aku sudah kirim undangan ini kepada adikku." Raja Uday tampak tersenyum memandang kearah Ratu Bathiyani.
Pangeran Pratap tampak menyendiri diruangan leluhurnya, Pangeran Pratap berpikir tentang Ajabde dia mengingat semua kata-kata Ajabde untuknya. Pangeran Pratap minta maaf kepada nenek moyang mereka.
Ratu Jaywanta menghampiri Pangeran Pratap & mengatakan, "mereka semua bertanggung jawab untuk itu. tidak ada cinta dalam benteng ini tapi sekarang kau juga mengorbankan cintamu Pangeran Pratap, mereka telah menciptakan masa depanmu Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan, "ibu mengatakan semua ini karena ibu sedang marah. Ratu Jaywanta mengatakan, "aku tidak marah. Mengapa kau berkata seperti ini, semua yg aku lakukan untuk putraku. ketika ayahmu memberi pujian kepadamu, aku telah melihat air matamu." Ratu Jaywanta tampak emosi mengatakan hal tersebut & Pangeran Pratap langsung mengatupkan kedua tanganya didepan Ratu Jaywanta. Pangeran Pratap mengatakan, "Ranima Aku mohon, jangan katakan seperti itu lagi. Ketegangan keduanya terhenti ketika mereka melihat Ajabde datang menghampiri keduanya & mengatakan, "biarkan aku berbicara dgn Pangeran Pratap."





DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel