Sinopsis Mahaputra Episode 192
Minggu, 18 Oktober 2015
Edit
Malam itu, Phool sedang berjalan menuju kekuil dimana seperti isi surat yg dia baca, sepanjang perjalanan Phool bicara pada dirinya sendiri, sementara Gohar sedang bersiap-siap hendak membidik Pangeran Pratap dari tempatnya berdiri, sedangkan Pangeran Pratap yg masih bingung dgn isi surat tersebut semakin bertanya-tanya ketika menyadari Ajabde menghampirinya “Pangeran Pratap, apa yg ingin kau katakan? Katakanlah cepat!” Pangeran Pratap semakin bingung “Heiii, pikirkan secara benar sebelum mengirimkan surat itu, paling tdak biarkan aku memilih tempat yg aman, sekarang ayoo kita pergi!” tiba-tiba Ajabde menangis & “Aku datang kesini karenamu! Kau malah membentak aku!” Pangeran Pratap jadi semakin bingung “Aku tdak mengirimkanmu surat” Pangeran Pratap akhirnya menyadari semua permasalahan ini, tiba -tiba Pangeran Pratap mendengar ada sebuah suara, Pangeran Pratap segera mengajak Ajabde utk bersembunyi dibalik sebuah bangunan “Maafkan aku, Ajabde, lain kali jangan ikut-ikutan datang utk surat siapapun” Ajabde merasa kesal “Aku tdak datang utk siapapun!” Pangeran Pratap juga merasa dipermainkan “Kenapa aku mau saja melakukan kegiatan yg konyol seperti ini?” ujar Pangeran Pratap pada dirinya sendiri “Aku juga telah melakukan tugas yg konyol” Ajabde juga berkata pada dirinya sendiri
Sementara itu ditempat Gohar, Gohar yg masih menunggu kemunculan Pangeran Pratap, merasa senang karena Pangeran Pratap kembali muncul ketengah-tengah halaman kuil sambil melihat-lihat ke sekelilingnya dgn waspada, Gohar bersiap-siap dgn anak panah & busurnya “Sekarang Pangeran Pratap telah masuk dalam perangkapku kembali” ujar Gohar senang, ketika Gohar hendak membidikkan anak panahnya kearah Pangeran Pratap, tiba-tiba ditempat Pangeran Pratap, ia merasa ada seseorang dibelakangnya, ketika berbalik dilihatnya Phool hendak menyentuh pundaknya, mereka berdua sama-sama kaget “Nah, aku tahu sekarang, pasti kau yg telah menulis surat itu utkku kan?” Phool malah tdak mengerti & bingung “Bukankah kau yg mengundang aku kesini? Bukan aku!” ujar Phool kesal, Pangeran Pratap semakin bingung “Ternyata kau juga salah paham soal surat itu, sekarang pergilah & bersembunyi bersama Ajabde” bergegas Pangeran Pratap mengajak Phool utk bergabung bersembunyi dgn Ajabde, Phool & Ajabde jadi salah tingkah satu sama lain ketika saling bertemu, sementara Pangeran Pratap masih terus memikirkan siapa sebenarnya yg mengirimkan surat itu?
Tak lama kemudian Jalim Singh datang juga kehalaman tengah kuil, Pangeran Pratap segera menghampirinya “Apa yg kau lakukan disini, Pangeran Pratap?” Jalim Singh merasa jengah ketika bertemu dgn Pangeran Pratap disana karena yg diharapkannya adalah bertemu dgn Gohar “Siapa yg memberikan surat itu padamu?” Pangeran Pratap langsung bertanya tanpa basa basi “Tdak! Aku tdak akan mengatakannya padamu!” ujar Jalim Singh kesal sambil teringat senyuman Gohar yg melintas didepannya ketika Jalim Singh membaca surat tersebut “Baiklah, kau tetap tinggal disini, aku akan pergi” Pangeran Pratap segera berbalik & menuju ketempat persembunyian Ajabde & Phool & berkata “Lebih baik kalian pergi kekamar kalian melalui jalan rahasia” Ajabde & Phool akhirnya hanya bisa menuruti perintah Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, dimana pedangmu?” Ajabde merasa cemas ketika melihat Pangeran Pratap tdak membawa pedang “Aku tdak membutuhkan pedang utk hal ini” ujar Pangeran Pratap
Ditempat Gohar, tiba-tiba Rao Surtan Singh muncul dihadapan Gohar “Gohar, aku datang kesini utk melihat ketika kau membunuh Pangeran Pratap!” ujar Rao Surtan Singh dgn nada menggoda, Gohar yg tadinya menunjukkan kekesalannya pada Rao Surtan Singh akhirnya bersandiwara & mempermainkan Rao Surtan Singh dgn memeluknya dgn nada memelas agar Rao Surtan Singh mau membantu dirinya menyingkirkan Jalim Singh yg saat itu masih menunggu dirinya ditengah halaman kuil, Rao Surtan Singh sangat senang diperlakukan seperti itu oleh Gohar sambil membalas pelukkan Gohar “Kalau begitu berikan dupattamu” Rao Surtan Singh segera mengenakan dupatta Gohar & menutupi wajahnya kemudian berjalan menuju Jalim Singh, Jalim Singh yg merasa senang Gohar telah datang menemui dirinya merasa semakin girang “Ayooo datang, datanglah, sayg, aku ingin melihat dirimu” ujar Jalim Singh sambil tersenyum kegirangan namun tiba-tiba Rao Surtan Singh berhenti ketika melihat Pangeran Pratap muncul, Jalim Singh juga berbalik & melihat Pangeran Pratap dgn kesal seraya berkata “Pangeran Pratap!” Pangeran Pratap hanya terdiam melihat mereka berdua namun ketika dilihatnya Rao Surtan Singh yg saat itu menyamar sebagai perempuan dgn menutupi dupattanya hendak pergi, Pangeran Pratap segera berteriak “Jangan bergerak!” namun Rao Surtan Singh segera berlari tunggang langgang dari sana, Sinopsis Mahaputra Episode 192
Jalim Singh segera mengejar Rao Surtan Singh, sedangkan Pangeran Pratap tetap dihalaman tengah kuil tersebut, Gohar yg merasa kesal karena bidikannya meleset lagi tiba-tiba tanpa sengaja menyenggol salah satu kendi didepannya, Pangeran Pratap mendengar suara kendi jatuh & segera bergerak menuju kearah Gohar, Gohar langsung bersembunyi, Pangeran Pratap berusaha mencari sumber suara itu, namun Gohar terus bersembunyi hingga akhirnya Gohar berusaha melesatkan belatinya kearah Pangeran Pratap namun ternyata gagal, sementara Pangeran Pratap mendengar suara Jalim Singh berteriak, bergegas Pangeran Pratap berlari menghampiri Jalim Singh, bersamaan dgn itu para prajurit berdatangan utk membantu Pangeran Pratap, Gohar semakin cemas & segera berlalu dari sana, ketika Pangeran Pratap sampai ditempat Jalim Singh, Jalim Singh akhirnya bisa menangkap kaki Rao Surtan Singh & melukai kaki Rao Surtan Singh dgn belati yg dikeluarkan oleh Rao Surtan Singh tadi namun Rao Surtan Singh berhasil melarikan diri dari sana.
Sinopsis Mahaputra Episode 192
Dikamar Phool & Ajabde “Ajabde, kenapa Pangeran Pratap memanggilmu ke kuil? Jika dia ingin bicara dgnmu, dia kan bisa saja mengatakannya setiap waktu” Phool merasa penasaran “Lalu kenapa juga kau kesana, Phool?”, “Aku tdak tahu” Phool berusaha mengalihkan pembicaraan
Ditempat Pangeran Pratap & Jalim Singh, mereka berdua penasaran dgn orang yg baru saja melarikan diri “Pangeran Pratap, itu tadi Lal Baiji” Pangeran Pratap tdak yakin “Tdak, aku rasa itu adalah guru tarinya Phool” ujar Pangeran Pratap
Keesokan harinya, Pangeran Pratap menceritakan semua kejadian semalam pada Raja Mamrat Ji, Raja Mamrat segera memanggil Lal Baiji, dikamar Phool, Phool mengatakan pada Ajabde kalau dirinya datang ke kuil itu hanya karena utk Ajabde saja, pada saat yg bersamaan seorang pelayan mengabarkan pada Phool kalau Raja Mamrat memanggilnya utk bertanya soal Lal Baiji.
Diruang pribadi Raja Mamrat, Raja Mamrat & Pangeran Pratap masih penasaran dgn cerita Pangeran Pratap “Jadi tdak ada siapapun yg terlihat olehmu?”, “Ada, Jalim Singh juga ada disana” tak lama kemudian Gohar datang memenuhi panggilan Raja Mamrat “Lal Baiji, apa yg kau lakukan dikuil?” tanya Raja Mamrat penuh selidik “Aku tdak tahu apa yg anda katakan, Yg Mulia” Gohar pura-pura tdak tahu “Sekali lagi aku katakan, katakan padaku kenyataan yg sebenarnya” ujar Raja Mamrat, Pangeran Pratap terus mengawasi Gohar “Aku pikir bukan dia yg berada disana karena dari ukuran tinggi badan & tubuhnya sepertinya dia tdak cocok dgn orang itu” ujar Pangeran Pratap kemudian Pangeran Pratap menyuruh salah satu pelayan utk memeriksa kaki Gohar namun nihil, tdak ditemukan bekas luka dikakinya “Tapi aku bisa membuktikan kalau Lal Baiji benar-benar ada disana, aku tdak mempunyai belati, aku tahu kalau perempuan ini benar-benar tdak menyukaiku, darah berceceran dimana-mana” ujar Jalim Singh kesal “Aku pikir itu pasti adalah darahmu sendiri, Jalim Singh, ayooo minta maaflah padanya” ujar Raja Mamrat sambil beralih kearah Gohar “Lal Baiji, kau boleh tinggal disini” Gohar merasa senang karena kecurigaan mereka tdak terbukti “Aku akan menyelesaikan pekerjaanku, Raja Mamrat” ujar Gohar
Ajabde & Phool sedang ngobrol disebuah ruangan “Phool, aku tdak akan menyembunyikan apapun darimu” ujar Ajabde “Yaa, aku juga” pada saat yg bersamaan Gohar memasuki kamarnya sendiri, Rao Surtan Singh yg bersembunyi disana segera menangkap Gohar & mengacungkan belatinya kearah leher Gohar seraya berkata “Kau telah mengirimkan aku kesana utk membunuhku kan?” ujar Rao Surtan Singh kesal “Aku datang kesini utk mengobati kakimu, biarkan aku menjelaskan tentang diriku” ujar Gohar
Sementara itu persiapan pernikahan Chakrapani & Shobagyawati sedang dilakukan, semua orang merasa senang “Rasanya apa yg terjadi beberapa hari ini tdaklah sesederhana itu, itulah mengapa kau membutuhkan keamanan yg lebih, pangeran” ujar Benidas, tak lama kemudian Pangeran Pratap & teman-temannya menari dipesta pernikahan Chakrapani, Pangeran Pratap sangat menikmati hiburan tersebut, Pangeran Pratap bahkan memberikan kalungnya pada para pemusik, tepat pada saat itu Ratu Hansa melihat kalung Pangeran Pratap, Ratu Hansa yakin kalau itu adalah kalung Ajabde yg diberikan oleh Ratu Hansa padanya, Ratu Hansa memperhatikan Ajabde kemudian beralih memperhatikan Pangeran Pratap, Ratu Hansa berharap Pangeran Pratap adalah anak menantunya kelak
Sinopsis Mahaputra Episode 192
Dikamar Gohar, Gohar sedang menyusun rencana berikutnya “Lalu apa rencanamu selanjutnya, Gohar?” tanya Rao Surtan Singh penuh selidik “Aku telah menemukan semua tempat-tempat rahasia dibenteng kerajaan ini & aku menemukan sebuah tempat yg bernama ‘Jhoomar’, aku akan memotong tali Jhoomar ketika aku memanggil Pangeran Pratap” Gohar tersenyum sinis “Lalu bagaimana caranya kau akan memanggil Pangeran Pratap agar berada dibawah Jhoomar?”, “Aku akan menunjukkan tarianku didepannya” ujar Gohar
Dipesta pernikahan Chakrapani, tiba-tiba salah satu teman Pangeran Pratap bertanya “Pangeran, apakah kau pernah memikirkan tentang pernikahan?” sedangkan ditempat Phool “Ajabde, apakah kau tdak melihat kalau Pangeran Pratap & teman-temannya itu mencoba utk mentertawakan Chakrapani?” tanya Phool, sementara ditempat Chakrapani yg sedang melangsungkan pernikahannya, Purohit Ji bertanya tentang Mangal Sutra, tiba-tiba Pangeran Pratap & Ajabde langsung tahu kalau ini adalah kelakuan nenek Shobagyawati yg suka mengutil barang-barang, mereka berdua bergegas menuju ke nenek Shobagyawati & meminta Mangal Sutra itu darinya.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 193
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV