Sinopsis Mahaputra Episode 191
Rabu, 14 Oktober 2015
Edit
Didalam hutan orang-orang Afghanistan yg dipimpin oleh Mahmood Shah menyamar penampilan mereka dgn pakaian Rajput bersiap-siap diperbatasan Mewar, salah satu prajurit mengabarkan pada Mahmood Shah bahwa rombongan pasukan Mughal yg membawa senjata & uang koin emas sebentar lagi datang
Sementara itu Purohit Ji memulai pemujaan Shanti Yagya, semua orang berdoa utk para Dewa, calon pengantin Chakrapani & Sobhagyawati ada disana utk pemujaan “Pandit Ji, kau melupakan beberapa mantra” Raja Mamrat Ji membentak kearah Ajabde agar tdak usah ikut-ikutan, Ajabde ketakutan ketika ayahnya menegurnya “Raja Mamrat Ji, apa yg putri Ajabde katakan itu benar” sela Purohit Ji, Pangeran Pratap tersenyum senang menatap kearah Ajabde, Ajabde juga membalas tatapan Pangeran Pratap “Ajabde, sekarang kau harus mengatakan padaku kalau Purohit Ji lupa mengucapkan beberapa mantranya” pinta Phool
Diperbatasan Mewar, orang-orang Afghanistan yg menyamar sebagai bangsa Rajput menyerang rombongan pasukan Mughal yg membawa senjata, meriam & koin emas, mereka membunuh para prajurit Mughal & membiarkan satu orang prajurit hidup agar memberitahukan ke Jalal kalau bangsa Rajputlah yg menyerang mereka Pada saat pemujaan, Gohar memperhatikan mereka dari balik tirai sambil berkata “Aku akan menyerang Pangeran Pratap sendirian disuatu tempat” bathin Gohar dalam hati sementara itu orang-orang Afghanistan yg menyamar sebagai bangsa Rajput merasa senang ketika mereka akhirnya berhasil mencuri semua koin emas & senjata pasukan Mughal.
Dibenteng kerajaan Bijolia, semua anggota keluarga kerajaan sedang memulai persiapan pernikahan Chakrapani & Sobhagyawati, ibu Chakrapani membalurkan pasta dimuka & tubuh Chakrapani, begitu pula ditempat Sobhagyawati, Ratu Hansalah yg membalurkan pasta dimuka & tubuh Sobhagyawati, semua orang merasa senang menyambut pernikahan Chakrapani & Sobhagyawati, ditempat Chakrapani ketika mereka sedang mengobrol tiba-tiba Chakrapani memoleskan pasta tersebut diwajah Pangeran Pratap, Pangeran Pratap kaget kemudian mencoba menghapus pasta tersebut, sementara ditempat Sobhagyawati, ketika Phool hendak memoleskan pasta itu ketubuh Sobhagyawati, Ratu Hansa melarangnya, kemudian salah satu pelayan hendak memoleskan pasta itu kewajah Phool namun Phool mencegahnya & mengalihkan tangan pelayan itu kewajah Ajabde, pipi Ajabde tercoreng pasta itu, semua orang tertawa senang, sementara ditempat Pangeran Pratap, semua orang juga menggoda Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, aku akan mengatakan pada ibumu utk pernikahanmu nanti” ujar salah seorang pelayan,
Sinopsis Mahaputra Episode 191
Pangeran Pratap jadi malu mendengarnya & keluar dari ruangan itu, pada saat yg sama Ajabde juga keluar dari ruangan Sobhagyawati & bertemu dgn Pangeran Pratap dikoridor istana, Pangeran Pratap tertawa melihat wajah Ajabde “Ajabde, lihat wajahmu” Ajabde pun tdak mau kalah “Kau juga, lihat wajahmu” Pangeran Pratap kemudian mengusap kembali wajahnya “Aku akan mencuci mukaku” Ajabde juga mengatakan hal yg sama, mereka berdua kemudian bersama-sama menuju keruangan tempat baskom air, ketika Ajabde & Pangeran Pratap telah sampai diruangan itu, Ajabde & Pangeran Pratap langsung membasuh mukanya, saat mereka sedang membasuh muka, Gohar menghampiri mereka & melemparkan selembar surat kearah Pangeran Pratap. Sinopsis Mahaputra Episode 191
Pangeran Pratap penasaran dgn kertas putih yg tergeletak dilantai, Pangeran Pratap segera memungutnya & membaca surat itu yg berisi “Temui aku dikuil nanti malam” Pangeran Pratap kemudian melemparkan surat itu kembali kemudian melanjutkan membasuh mukanya, Ajabde melihat ada selembar surat tergeletak dilantai, Ajabde segera mengambilnya & membaca isi surat itu, selesai membaca surat tersebut Ajabde menatap kearah Pangeran Pratap yg kebetulan saat itu sudah selesai membasuh mukanya, Pangeran Pratap tersenyum kemudian berlalu dari sana, Ajabde membalas senyum Pangeran Pratap, Ajabde mengira kalau Pangeran Prataplah yg menulis surat tersebut, tak lama Ajabde juga meninggalkan ruangan itu, sepeninggal mereka berdua, Phool memasuki ruangan tersebut & menemukan surat yg tergeletak didekat baskom air, Phool membacanya & merasa penasaran siapa yg menulis surat itu & buat siapa, Phool segera bertanya pada pelayan yg kebetulan memasuki ruangan itu “Pelayan, siapa yg memasuki ruangan ini tadi ?” tanya Phool penasaran “Setahuku tadi Pangeran Pratap yg memasuki ruangan ini, tuan putri” kedua bola mata Phool langsung bersinar terang & segera berlalu dari ruangan itu, sepeninggal Phool, tiba-tiba Jalim Singh juga memasuki ruangan itu & juga membaca surat tersebut, ketika Jalim Singh sedang membacanya saat itu Gohar melintas diruangan itu sambil tersenyum padanya, Jalim Singh mengira kalau Goharlah yg mengirim surat itu utknya, Jalim Singh menyeringai kegirangan seraya berkat “Baiklah, tdak masalah! Aku akan datang kekuil nanti malam”
Dikerajaan Mughal, di Agra, salah satu prajurit yg selamat dari serangan pasukan Mahmood Shah yg menyamar sebagai orang orang Rajput menghadap ke Jalal “Apa yg orang Mewar itu katakan padamu?” dgn menahan sakit akibat tebasan pedang ditubuhnya prajurit itu berkata “Dia bilang kalau Pangeran Pratap akan mengambil seluruh kekaisaran Mughal suatu hari” Jalal menahan amarahnya “Pangeran Pratap tdak akan bisa melakukan ini! Aku akan menyebarkan informasi ini keseluruh kekaisaran Mughal” ujar Jalal geram
Gohar sedang mengasah pisaunya agar lebih tajam, sementara Rao Surtan Singh merasa gelisah sambil menempel didinding kamar Gohar “Oooh Gohar, aku akan menangis utkmu jika kau terbunuh” Rao Surtan Singh merasa pesimistis dgn tugas Gohar kali ini namun Gohar berusaha meyakinkan Rao Surtan Singh dgn melemparkan kedua pisaunya kearah Rao Surtan Singh & langsung menancap disamping kepala Rao Surtan Singh, Rao Surtan Singh benar benar terkejut
Dikamar Pangeran Pratap, Pangeran Pratap merasa gelisah dgn surat yg diterimanya tadi siang, Pangeran Pratap ingin mengetahui siapa yg mengirimkan surat tersebut, bergegas Pangeran Pratap keluar dari kamarnya, sementara itu dikamar Phool & Ajabde, kedua gadis ini ternyata sama-sama memikirkan surat yg mereka kira dikirimkan oleh Pangeran Pratap, ketika Ajabde berbalik utk mengambil minum, Phool segera menutupi gulingnya dgn selimut kemudian berlalu dari sana, Ajabde sendiri yg mengira kalau Phool sudah tidur juga keluar dari kamar tersebut.
Dikuil Gohar sudah bersiap-siap disana dgn anak panah & busurnya, Gohar sedang menunggu kedatangan Pangeran Pratap “Cepatlah kau datang, Pangeran Pratap, hari ini aku akan membunuhmu” tak lama kemudian Pangeran Pratap telah sampai dikuil tersebut, Pangeran Pratap melihat kesekeliling kuil dgn tatapan waspada, Gohar yg bersembunyi disalah satu kuil merasa senang begitu melihat Pangeran Pratap & bersiap siap hendak melesatkan anak panahnya kearah Pangeran Pratap.
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV