Sinopsis Mahaputra Episode 205
Selasa, 27 Oktober 2015
Edit
MAHAPUTRA-ANTV.BLOGSPOT.COM
Dikerajaan Bijolia, Raja Mamrat Ji & Ratu Hansa masih membahas tentang perasaan cinta Ajabde pada Pangeran Pratap namun Raja Mamrat Ji menolaknya karena bagaimanapun juga status mereka tdak sama, Raja Mamrat Ji hanyalah seorang menteri, berbeda dgn Raja Uday Singh yg seorang Maharaja “Rana Ji, aku yakin kalau Pangeran Pratap itu juga menyukai Ajabde, anak kita” Raja Mamrat Ji tdak suka dgn ucapan istrinya itu “Jangan bermimpi seperti itu karena kita tdak akan bisa memenuhinya, aku tahu kalau aku telah bertindak tdak baik padanya meskipun aku menyadari bahwa apa yg telah aku lakukan ini salah, tapi ini sudah sangat terlambat, dia pasti sangat terluka & jika kerajaan Mewar menolak hubungan ini maka dia pasti akan patah hati, Ratu Hansa Bai” dari kejauhan Ajabde masih terus mendengarkan pembicaraan kedua orangtuanya, Ajabde merenungkan ucapannya ayahnya
Ratu Hansa Bai menemui Ajabde dikamarnya, Ajabde terlihat salah tingkah ketika melihat ibunya “Ajabde, ibu ingin bicara dgnmu, ibu tahu kalau kau sangat mencintai Pangeran Pratap tapi ayahmu tdak menyukai hal ini” Ratu Hansa Bai merasa sedih “Ibu, bagaimana kalau ayah mengajukan nama Phool utk menjadi istri Pangeran Pratap” Ratu Hansa Bai tdak percaya dgn apa yg didengarnya dari mulut anak sulungnya ini “Jadi kau mendengar semua pembicaraan ayah & ibu?” Ajabde menganggukkan kepalanya sambil berkata “Putri Marwar & pangeran Mewar, itu akan menjadi pasangan yg terbaik utk kita semua, apakah ibu tdak memikirkan Phool?” Ratu Hansa Bai merasa sedih sambil memeluk Ajabde “Lalu apa yg Pangeran Pratap inginkan, nak?” Ajabde juga membalas pelukkan ibunya “Aku tdak tahu, bu, tapi aku yakin, Phool adalah yg terbaik utk dia”, “Apakah kau tdak terluka dgn semua ini?” Ajabde menggelengkan kepalanya “Setiap orang tdak bisa mencapai matahari, ibu, aku tdak ingin impian ibu menjadi hancur” ibu & anak itu saling berpelukkan & menangis bersama-sama
Raja Mamrat Ji & Ratu Hansa Bai mengutarakan maksud mereka pada Jalim Singh, mereka memberikan saran agar Phool melamar pada Pangeran Pratap utk menjadi istrinya “Itu tdak akan mungkin pernah terjadi, Raja Mamrat Ji” Jalim Singh merasa cemas “Kami akan mengirimkan Phool ke Pangeran Pratap, maka itu pasti akan terjadi, Jalim Singh” dari kejauhan Phool & Ajabde sedang mendengarkan pembicaraan mereka “Aku tdak mengira kalau hal ini akan terjadi secepat ini” ujar Phool “Cepat atau lambat, hal ini akan terjadi, Phool” tiba-tiba Pangeran Pratap menghampiri mereka, Phool merasa malu ketika bertemu dgn Pangeran Pratap, Phool segera berlalu menghindari Pangeran Pratap, sehingga hanya Ajabde yg menemaninya “Ajabde, katakan padaku satu alasan yg kuat, mengapa kau tdak mau menerima kalungku?” Ajabde kebingungan menjawabnya lalu berkata “Pangeran Pratap, ayahku saat ini sedang menunggumu” ujar Ajabde sambil berlalu meninggalkan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap memasuki ruangan & mendengarkan pembicaran Raja Mamrat Ji & Jalim Singh “Siapa yg akan pergi ke Chittor?” Raja Mamrat Ji & Jalim Singh jadi salah tingkah di depan Pangeran Pratap
Ditenda Jalal, Jalal mendapat kabar dari Gohar kalau Pangeran Pratap akan menikah dgn Phool, Jalal sangat marah “Aku yakin Phool akan pergi ke Chittor bersama Pangeran Pratap!” ujar Jalal kesal “Raja Mamrat Ji ingin menikahkan Phool dgn Pangeran Pratap” ujar Gohar Jaan “Kalau Phool tdak bisa menjadi milikku maka dia tdak akan bisa menjadi milik orang lain! Aku akan pergi ke Chittor sekarang juga!” Jalal membentak Bhairam Khan “Lalu apa rencanamu, Jalal?” tanya Bhairam Khan “Siapakan sebuah perang utk Pangeran Pratap!” ujar Jalal sinis
Dikamar Pangeran Pratap, Pangeran Pratap sedang bersiap siap utk perjalanannya & mengecek semua senjata-senjatanya, teman-teman Pangeran Pratap memasuki kamarnya & membuat lelucon dgn Pangeran Pratap “Sudah sudah sudah hentikan” pinta Pangeran Pratap, sementara itu dikamar Ratu Hansa Bai, Ajabde juga nampak tertawa-tawa senang ketika ngobrol dgn ibunya “Apakah ibu benar-benar menyukai pakaian Maharani Jaywanta?” Ratu Hansa Bai mengangguk “Maharani Jaywanta pasti akan merawat kau dgn baik, ibu tahu kalau dia sangat menyukaimu” saat itu ketika Pangeran Pratap sedang bercanda dgn teman-temannya tiba-tiba aksesoris yg dipegangnya jatuh & rusak, Pangeran Pratap memikirkan Ajabde yg mungkin bisa memperbaiki aksesoris itu, sementara pada saat itu dikoridor istana Ratu Hansa Bai nampak mengejar-ngejar Ajabde yg sudah berjalan didepannya “Ajabde, kenapa kau tdak pergi kebenteng Chittor?” belum juga Ajabde menjawab dari ujung koridor istana sana ada Pangeran Pratap yg sedang berjalan kearahnya, Ajabde langsung bersembunyi dibalik tirai, Ratu Hansa merasa heran dgn sikap Ajabde “Ratu Hansa Bai, dimana Ajabde?”, “Aku tdak tahu, pangeran” Pangeran Pratap kemudian berlalu meninggalkan Ratu Hansa Bai, Ajabde keluar dari persembunyiannya “Sekarang ibu tahu apa jawabannya, kenapa kau tdak mau kebenteng Chittor, karena Pangeran Pratap kan? Tapi tadi ibu liat dari matanya dia juga mencari carimu” ujar Ratu Hansa Bai. Sinopsis Mahaputra Episode 205
Ratu Hansa Bai menemui Ajabde dikamarnya, Ajabde terlihat salah tingkah ketika melihat ibunya “Ajabde, ibu ingin bicara dgnmu, ibu tahu kalau kau sangat mencintai Pangeran Pratap tapi ayahmu tdak menyukai hal ini” Ratu Hansa Bai merasa sedih “Ibu, bagaimana kalau ayah mengajukan nama Phool utk menjadi istri Pangeran Pratap” Ratu Hansa Bai tdak percaya dgn apa yg didengarnya dari mulut anak sulungnya ini “Jadi kau mendengar semua pembicaraan ayah & ibu?” Ajabde menganggukkan kepalanya sambil berkata “Putri Marwar & pangeran Mewar, itu akan menjadi pasangan yg terbaik utk kita semua, apakah ibu tdak memikirkan Phool?” Ratu Hansa Bai merasa sedih sambil memeluk Ajabde “Lalu apa yg Pangeran Pratap inginkan, nak?” Ajabde juga membalas pelukkan ibunya “Aku tdak tahu, bu, tapi aku yakin, Phool adalah yg terbaik utk dia”, “Apakah kau tdak terluka dgn semua ini?” Ajabde menggelengkan kepalanya “Setiap orang tdak bisa mencapai matahari, ibu, aku tdak ingin impian ibu menjadi hancur” ibu & anak itu saling berpelukkan & menangis bersama-sama
Raja Mamrat Ji & Ratu Hansa Bai mengutarakan maksud mereka pada Jalim Singh, mereka memberikan saran agar Phool melamar pada Pangeran Pratap utk menjadi istrinya “Itu tdak akan mungkin pernah terjadi, Raja Mamrat Ji” Jalim Singh merasa cemas “Kami akan mengirimkan Phool ke Pangeran Pratap, maka itu pasti akan terjadi, Jalim Singh” dari kejauhan Phool & Ajabde sedang mendengarkan pembicaraan mereka “Aku tdak mengira kalau hal ini akan terjadi secepat ini” ujar Phool “Cepat atau lambat, hal ini akan terjadi, Phool” tiba-tiba Pangeran Pratap menghampiri mereka, Phool merasa malu ketika bertemu dgn Pangeran Pratap, Phool segera berlalu menghindari Pangeran Pratap, sehingga hanya Ajabde yg menemaninya “Ajabde, katakan padaku satu alasan yg kuat, mengapa kau tdak mau menerima kalungku?” Ajabde kebingungan menjawabnya lalu berkata “Pangeran Pratap, ayahku saat ini sedang menunggumu” ujar Ajabde sambil berlalu meninggalkan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap memasuki ruangan & mendengarkan pembicaran Raja Mamrat Ji & Jalim Singh “Siapa yg akan pergi ke Chittor?” Raja Mamrat Ji & Jalim Singh jadi salah tingkah di depan Pangeran Pratap
Ditenda Jalal, Jalal mendapat kabar dari Gohar kalau Pangeran Pratap akan menikah dgn Phool, Jalal sangat marah “Aku yakin Phool akan pergi ke Chittor bersama Pangeran Pratap!” ujar Jalal kesal “Raja Mamrat Ji ingin menikahkan Phool dgn Pangeran Pratap” ujar Gohar Jaan “Kalau Phool tdak bisa menjadi milikku maka dia tdak akan bisa menjadi milik orang lain! Aku akan pergi ke Chittor sekarang juga!” Jalal membentak Bhairam Khan “Lalu apa rencanamu, Jalal?” tanya Bhairam Khan “Siapakan sebuah perang utk Pangeran Pratap!” ujar Jalal sinis
Dikamar Pangeran Pratap, Pangeran Pratap sedang bersiap siap utk perjalanannya & mengecek semua senjata-senjatanya, teman-teman Pangeran Pratap memasuki kamarnya & membuat lelucon dgn Pangeran Pratap “Sudah sudah sudah hentikan” pinta Pangeran Pratap, sementara itu dikamar Ratu Hansa Bai, Ajabde juga nampak tertawa-tawa senang ketika ngobrol dgn ibunya “Apakah ibu benar-benar menyukai pakaian Maharani Jaywanta?” Ratu Hansa Bai mengangguk “Maharani Jaywanta pasti akan merawat kau dgn baik, ibu tahu kalau dia sangat menyukaimu” saat itu ketika Pangeran Pratap sedang bercanda dgn teman-temannya tiba-tiba aksesoris yg dipegangnya jatuh & rusak, Pangeran Pratap memikirkan Ajabde yg mungkin bisa memperbaiki aksesoris itu, sementara pada saat itu dikoridor istana Ratu Hansa Bai nampak mengejar-ngejar Ajabde yg sudah berjalan didepannya “Ajabde, kenapa kau tdak pergi kebenteng Chittor?” belum juga Ajabde menjawab dari ujung koridor istana sana ada Pangeran Pratap yg sedang berjalan kearahnya, Ajabde langsung bersembunyi dibalik tirai, Ratu Hansa merasa heran dgn sikap Ajabde “Ratu Hansa Bai, dimana Ajabde?”, “Aku tdak tahu, pangeran” Pangeran Pratap kemudian berlalu meninggalkan Ratu Hansa Bai, Ajabde keluar dari persembunyiannya “Sekarang ibu tahu apa jawabannya, kenapa kau tdak mau kebenteng Chittor, karena Pangeran Pratap kan? Tapi tadi ibu liat dari matanya dia juga mencari carimu” ujar Ratu Hansa Bai. Sinopsis Mahaputra Episode 205
Ditenda Jalal, Jalal sedang mempersiapkan
perangnya dgn Pangeran Pratap “Aku akan menunjukkan pada Phool kalau aku
ini yg terbaik utknya” ujar Jalal bangga “Kau tdak tahu, Jalal, kita
tdak membawa pasukan kita” sela Bhairam Khan “Sekarang saatnya kita
mengambil kembali semua senjata senjata kita di Mahmud Shah!” ujar Jalal
lantang
Sinopsis Mahaputra Episode 205
Dikamar Phool, Phool nampak kesal dgn pakaiannya, Ajabde segera menenangkannya “Phool, kau harus bisa mengontrol kemarahanmu & jika kau menunjukkan kemarahanmu seperti ini maka bagaimana kau akan menunjukkan kesan yg baik didepan Pangeran Pratap?”, “Aku lihat Pangeran Pratap sepertinya lebih nyaman dgnmu, dia itu tdak nyaman dgnku” ujar Phool kemudian berlalu dari kamarnya, sementara Ajabde membantu pelayan memaking baju-baju Phool, Pangeran Pratap sangat bahagia ketika dia mendengar suara Ajabde, Pangeran Pratap segera memasuki kamar itu, para pelayan bergegas meninggalkan mereka berdua, Pangeran Pratap meminta bantuan agar Ajabde memperbaiki aksesorisnya, Ajabde memanggil pelayannya & menyuruh pelayannya utk memperbaiki aksesoris Pangeran Pratap kemudian berlalu meninggalkan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap bingung dgn sikap Ajabde “Kalau kau tdak bisa memperbaikinya, lebih baik aku akan memperbaikinya di Chittor saja” ujar Pangeran Pratap sambil mengambil aksesorisnya lagi dari tangan pelayan, Ajabde yg sempat berhenti di depan pintu kamar menangis menyesali perbuatannya pada Pangeran Pratap & segera berlari dari sana.
Dikerajaan Mewar, Chundawat menunjukkan beberapa gambar putri raja yg akan bersanding menjadi istri Pangeran Pratap “Ada beberapa putri raja yg telah kita kirimi undangan lamaran itu, Raja Uday Singh” Raja Uday Singh nampak sedikit kesal “Kita tdak ingin hubungan ini, Chundawat” sementara itu Phool berkata pada Jalim Singh “Jalim Singh, aku akan pergi kebenteng Chittor sebentar lagi” Jalim Singh pun tdak mau kalah “Iya, kalau aku akan pulang kembali ke Marwar, aku akan mengutarakan semua keluhanku tentangmu, sedangkan salah satu prajurit Jalal mengabarkan pada Jalal tentang keberadaan Mahmud Shah
Dikerajaan Bijolia, Pangeran Pratap sedang berkumpul dgn orang-orang kepercayaannya “Di Bijolia kita harus selalu waspada & jangan mengira kalau musuh kita akan datang didepan kita sewaktu-waktu” Gohar mendengarkan semua pembicaraan ini tepat pada saat itu Ajabde menghampiri Gohar & bertanya “Lal Baiji, kau dari mana saja? Phool mencari-carimu kemana-mana” Gohar salah tingkah didepan Ajabde “Lal Baiji, apakah kau bisa ikut dgnku?” Gohar menerima undangan Pangeran Pratap “Beberapa keputusan diambil dari dalam hatiku yg paling dalam” ujar Pangeran Pratap! Ajabde sedang ngobrol dgn Phool dikamarnya “Phool, kau kelihatan cantik sekali” puji Ajabde “Aku sangat ketakutan” ujar Phool “Tuan putri apakah kau mencari aku?” sela Gohar yg tiba-tiba muncul didepan mereka “Lal Baiji, bagaimana penampilanku?” ujar Phool dgn matanya berbinar terang “Waaah Jalal pasti akan tergila-gila & Pangeran Pratap akan dibunuh!” Ajabde & Phool tertegun & heran dgn ucapan Gohar “Apa maksudmu?” tanya Ajabde penuh selidik “Ketika Pangeran Pratap melihatmu maka dia akan benar-benar terbunuh” Gohar salah tingkah didepan mereka berdua
Ditempat persembunyian Mahmud Shah, Jalal & Bhairam Khan menemuinya disana “Mahmud Shah, sekarang kau disebut dgn Langda” ejek Bhairam Khan “Kau nanti juga akan kalah, Bhairam Khan!”, “Marilah kita lakukan ini! Mahmud Shah telah mengkhianati kita” bentak Bhairam Khan “Iyaa betul, kau telah menipu kami”, “Sekarang aku bersama kau, yg Mulia & aku akan membunuh Pangeran Pratap! Aku tahu hanya kau yg bisa membantu aku, yg Mulia” ujar Mahmud Shah dgn nada memelas “Aku akan memberikan kesempatan berikutnya ke Mahmud Shah, aku akan membunuh Pangeran Pratap ketika dia dalam perjalanan dari Bijolia ke Chittor” ujar Jalal sinis
Sementara itu Pangeran Pratap meminta ijin utk pulang kebenteng Chittor pada Raja Mamrat Ji “Aku tahu, kami akan mendapatkan undangan dari Chittor segera” ujar Raja Mamrat Ji, Pangeran Pratap merasa bingung “Memangnya kenapa?” Pangeran Pratap melirik kearah Phool.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 206
Sinopsis Mahaputra Episode 205
Dikamar Phool, Phool nampak kesal dgn pakaiannya, Ajabde segera menenangkannya “Phool, kau harus bisa mengontrol kemarahanmu & jika kau menunjukkan kemarahanmu seperti ini maka bagaimana kau akan menunjukkan kesan yg baik didepan Pangeran Pratap?”, “Aku lihat Pangeran Pratap sepertinya lebih nyaman dgnmu, dia itu tdak nyaman dgnku” ujar Phool kemudian berlalu dari kamarnya, sementara Ajabde membantu pelayan memaking baju-baju Phool, Pangeran Pratap sangat bahagia ketika dia mendengar suara Ajabde, Pangeran Pratap segera memasuki kamar itu, para pelayan bergegas meninggalkan mereka berdua, Pangeran Pratap meminta bantuan agar Ajabde memperbaiki aksesorisnya, Ajabde memanggil pelayannya & menyuruh pelayannya utk memperbaiki aksesoris Pangeran Pratap kemudian berlalu meninggalkan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap bingung dgn sikap Ajabde “Kalau kau tdak bisa memperbaikinya, lebih baik aku akan memperbaikinya di Chittor saja” ujar Pangeran Pratap sambil mengambil aksesorisnya lagi dari tangan pelayan, Ajabde yg sempat berhenti di depan pintu kamar menangis menyesali perbuatannya pada Pangeran Pratap & segera berlari dari sana.
Dikerajaan Mewar, Chundawat menunjukkan beberapa gambar putri raja yg akan bersanding menjadi istri Pangeran Pratap “Ada beberapa putri raja yg telah kita kirimi undangan lamaran itu, Raja Uday Singh” Raja Uday Singh nampak sedikit kesal “Kita tdak ingin hubungan ini, Chundawat” sementara itu Phool berkata pada Jalim Singh “Jalim Singh, aku akan pergi kebenteng Chittor sebentar lagi” Jalim Singh pun tdak mau kalah “Iya, kalau aku akan pulang kembali ke Marwar, aku akan mengutarakan semua keluhanku tentangmu, sedangkan salah satu prajurit Jalal mengabarkan pada Jalal tentang keberadaan Mahmud Shah
Dikerajaan Bijolia, Pangeran Pratap sedang berkumpul dgn orang-orang kepercayaannya “Di Bijolia kita harus selalu waspada & jangan mengira kalau musuh kita akan datang didepan kita sewaktu-waktu” Gohar mendengarkan semua pembicaraan ini tepat pada saat itu Ajabde menghampiri Gohar & bertanya “Lal Baiji, kau dari mana saja? Phool mencari-carimu kemana-mana” Gohar salah tingkah didepan Ajabde “Lal Baiji, apakah kau bisa ikut dgnku?” Gohar menerima undangan Pangeran Pratap “Beberapa keputusan diambil dari dalam hatiku yg paling dalam” ujar Pangeran Pratap! Ajabde sedang ngobrol dgn Phool dikamarnya “Phool, kau kelihatan cantik sekali” puji Ajabde “Aku sangat ketakutan” ujar Phool “Tuan putri apakah kau mencari aku?” sela Gohar yg tiba-tiba muncul didepan mereka “Lal Baiji, bagaimana penampilanku?” ujar Phool dgn matanya berbinar terang “Waaah Jalal pasti akan tergila-gila & Pangeran Pratap akan dibunuh!” Ajabde & Phool tertegun & heran dgn ucapan Gohar “Apa maksudmu?” tanya Ajabde penuh selidik “Ketika Pangeran Pratap melihatmu maka dia akan benar-benar terbunuh” Gohar salah tingkah didepan mereka berdua
Ditempat persembunyian Mahmud Shah, Jalal & Bhairam Khan menemuinya disana “Mahmud Shah, sekarang kau disebut dgn Langda” ejek Bhairam Khan “Kau nanti juga akan kalah, Bhairam Khan!”, “Marilah kita lakukan ini! Mahmud Shah telah mengkhianati kita” bentak Bhairam Khan “Iyaa betul, kau telah menipu kami”, “Sekarang aku bersama kau, yg Mulia & aku akan membunuh Pangeran Pratap! Aku tahu hanya kau yg bisa membantu aku, yg Mulia” ujar Mahmud Shah dgn nada memelas “Aku akan memberikan kesempatan berikutnya ke Mahmud Shah, aku akan membunuh Pangeran Pratap ketika dia dalam perjalanan dari Bijolia ke Chittor” ujar Jalal sinis
Sementara itu Pangeran Pratap meminta ijin utk pulang kebenteng Chittor pada Raja Mamrat Ji “Aku tahu, kami akan mendapatkan undangan dari Chittor segera” ujar Raja Mamrat Ji, Pangeran Pratap merasa bingung “Memangnya kenapa?” Pangeran Pratap melirik kearah Phool.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 206
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV