Sinopsis Savitri ANTV Episode 2



MAHAPUTRA-ANTV.BLOGSPOT.COM







SINOPSIS SAVITRI ANTV
(3 Januari 2016)

∵EPISODE 2∵

By Faby Novaliza

Masih dijalan dimana orang-orang demo.
Savitri goyah dan mengingat seseorang (Raahu Kaal) mengatakan "Aku pasti datang!"
Sathya melihat Savitri dan saking terpesonanya dia melupakan ayahnya yang terus berjalan. Tapi ia kembali memegangi ayahnya.
Ia mengatakan kepada ayahnya "Tunggu sebentar ayah"
Dia kembali untu melihat Savitri, namun Savitri sudah pergi.

Di dalam gua, Kulika mengatakan kepada kakaknya "Raahu Kaal! Ada yang ingin mengganggu. Kecurigaanku terbukti, ada semacam kekuatan Mayavi Shakti yang tidak menginginkan Savitri dan Sathyavan kembali bertemu"
Adegan menampilkan Baba memberikan kekuatan kepada bayi Savitri.
Dia menambahkan "Apakah orang tua itu memberinya kekuatan?"

Baba datang kesuatu tempat.
Didepannya terdapat buku ilusi.
Baba melipat tangannya.
Guru agung turun.
Baba mengatakan "Wahai guru agung! Penyelamat kehidupan yang misterius, tugas-tugas yang Anda berikan kepadaku sudah kupenuhi dengan segenap kemampuanku. Veer dan Damiyanti telah bereinkarnasi setelah 1000 tahun sebagai Savitri dan Sathyavan. Tapi aku punya satu pertanyaan. Veer dan Damiyanti, mereka berdua sangatlah pemberani dan sangat kuat. Tapi mereka, mereka hanyalah orang biasa"

Ditempatnya, Kulika mengatakan "Dia! dialah yang memberikan kekuatan kepada Savitri! Tapi siapapun kau! Siapapun dirimu, engkau tidak akan bisa lari dari Kulika!"

Guru agung mengatakan "Kau tidak perlu cemas! Mereka hanya belum menyadari kekuatan mereka. Penyatuan seharusnya, sudah terjadi. Namun Kulika juga menginginkan penyatuan ini. Jika pertemuan antara Savitri dan Sathyavan harus ditunda, tunggu sampai mereka menyadari kekuatan mereka"
Baba mengatakan "Tapi guru agung, aku sudah melakukan semua yang ditugaskan. Pertama, aku telah memberinya kekuatan sehingga ia dapat melihat orang yang telah pergi. Lalu, aku juga mengatur agar setiap kali Savitri dan Sathyavan berdekatan, Savitri aan mengingat masa lalunya. Seluruh impian dari seribu tahun yang lalu akan terwujud"
Guru agung memperingatkan "Tapi berhati-hatilah
, karena setelah Kulika adik Raahu Kaal tahu bahwa ada kekuatan sakral dan misterius yang membantu mereka, maka..."
Baba memotong "Anda tidak perlu takut. Aku tidak akan pernah membiarkan mereka bersatu. Kecuali mereka berdua sudah siap dan menjadi kuat. Tapi kenapa penyatuan mereka harus ditunda?"
Guru agung mengatakan "Kotak-kotak (berisi bagian tubuh Raahu Kaal) yang dikubur ditempat-tempat suci, akan bereaksi pada saat Savitri dan Sathyavan bersatu. Setelah Raahu Kaal kembali ke dunia, dia akan menjadi abadi"
Baba bertanya "Bagaimana jika aku kalah dan Raahu Kaal berhasil menang?"
Guru agung menjawab "Karena itulah, kecuali Savitri menyadari tujuan hidupnya sebagai Damiyanti dan mengingat kembali masa hidupnya, kau harus menunggu penyatuannya dengan Sathyavan"

•••
Di Gereja, Savitri beserta lilin di depannya.
Dia mengatakan "Aku telah menganggap-Mu semuanya. Aku mengikuti jalan-Mu selalu.
Tapi Tuhan, kadang-kadang aku merasa bingung. Kenapa mimpiku selalu aneh? Apa artinya mimpi itu? Aku sering melihat orang yang telah pergi sejak aku kecil. Tapi aku tidak tahu mengapa aku tetap melihat mereka? Dan sekarang, aku melihatnya dengan mata terbuka. Apakah ini mimpi atau bukan? Tuhan apa arti semua ini? Aku mohon tolong aku Tuhan! Tunjukkanlah aku jalan! Siapakah pria yang terua menerus muncul didalam ingatanku? Tuhan aku sangat takut. Aku mohon, aku mohon tolonglah aku Tuhan! Aku mohon"
Tiba-tiba Mishti datang dan mengatakan "Ya ampun Savitri! Berdoa selama kau mau. Dia pasti mengabulkannya, apalagi kau kesayangannya dan istimewa"
Savitri bertanya "Apa maksudmu Mishti?"
Dia mengatakan "Aku melihat semuanya. Aku bisa melihat apa yang dia pikirkan dan apa yang dia inginkan"
Savitri mengatakan "Apa kau gila? Siapa yang kau bicarakan?"
Mishti menjawab "Sathya. Sathyavan Rai Chaudhry"
(Adegan menunjukkan kilas balik ketika Sathya memperkenalkan dirinya)
Mishti menambahan "Ya Tuhan, tolonglah dia. Aku rasa pemuda itu sangat mencintai Savitri. Semoga saja benar"

Dirumahnya, Sathya sedang menelpon orang "Berapa lama lagi kau sampai? Ayo cepatlah sedikit. Ada hal penting yang ingin aku katakan kepadamu. Cepat!"
Sathya mengkhayal Savitri ada di rumahnya. Adegan romantis pun terjadi seiring lagu Ishq Sufiyana.
Dan seketika ia mengadari bahwa itu khayalan, dia tersenyum.

Sebuah mobil jeep dengan kecepatan penuh berhenti didepan rumah Sathya. Oang tersebut membawa pistol di pingangnya dan dia turun.
Pembantu datang.
Dia bertanya "Ini rumah Sathyavan Rai Chaudhry?"
Pembantu menjawab "Iya tuan"
Dia mengatakan "Cepat panggil dia. Ada surat penangkapan untuknya"
Pembantu heran "Surat penangkapan? Anda pasti bercanda tuan.
Ibu Sathya datang dan mengatakan "Apa? Memangnya anakku salah apa?"
Suasana menjadi tegang.
Dia mengatakan "Anakmu telah bertindak gila. Dia sungguh keterlaluan!"
Ibu Sathya berkata "Benarkah? Itu sudah biasa. Sejak kecil dia begitu"
Dia menabahkan "Tapi sekarang aku terpaksa menangkapnya. Kali ini kejatahannya sangat berat"
Ibu Sathya mengatakan "Kalau begitu masuklah. Kau tangkap saja dia. Lagi pula, sudah dari tadi dia menunggumu. Sahabat lamanya datang"
Suasana pun mencair. Mereka tertawa.
Dia bertanya "Apa kabar bi?"
Ibu Sathya menjawab "Baik. Baik sayang"
Dia (Namanya Dev) mengedipkan matanya kepada pembantu dan masuk ke dalam rumah merangkul ibu Sathya.
Kulika terbang di atas rumah sebagai elang.

Mishti mengatakan kepada Savitri "Sathyavan Rai Chaudhry. Dia itu putra tunggal Aasish Rai Chaudhry, rumahnya kan didekat sini. Mereka keluarga kaya raya. Dan dengarkan aku, dia menyentuhmu dan sesuatu terjadi padamu!"

Dikamarnya, Dev juga mengatakan kepada Sathya "Sesuatu terjadi padamu. Itu kelihatan diwajahmu"
Sathya mengatakan "Karena itulah aku memanggilmu, hari ini aku melihatnya di beranda depan rumah. Apa artinya itu?"
Dev menjawab "Itu artinya, kau itu phobia dijodohkan. Jadi sebaiknya kau jatuh cinta, sebelum bibi memaksamu untuk menikah dan kau sengsara nanti"
Sathya mengatakan "Aku tidak mencari gadis itu, aku bertemu dengannya secara tiba-tiba. Saat melihatnya aku merasa seperti, seperti..."
Dev mengejeknya "Ooh... Kisah cinta 1942. Itu sudah cukup! Bagaimana perasaanmu? Apa kau suka padanya?"

Savitri mengatakam "Rasannya seperti, sudah lama mengenalnya"
Mishti mengatakan "Itu tentu saja! Saat dia menyentuhmu, wajahmu langsung senyum senyum. Tentu saja saat itu kau merasa begitu dekat dengannya. Dan aku, aku melihatnya dengan jelas. Dia seperti tidak ingin meninggalkan taman. Dia terus saja menatap dirimu"
Savitri bertanya "Apa maksudmu Mishti?"
Dia balik bertanya "Kau bertukar nomor telepon kan?"
Savitri mengatakan "Aku? Aku tidak mungkin memberikan nomor telepon. Dia orang asing. Bagaimana mungkin aku memberinya nomorku"
Mishti berkata "Tapi, kau sendiri yang bilang seperti mengenalnya. Sekarang kau bilang dia seperti orang asing. Hah kau ini payah sekali! Bagaimana kau bisa menemukannya kalau kau tidak tahu nomornya!"

Sathya bertanya "Apa maksudmu? Kau tidak bisa? Jadi kau tida mau membantuku? Bukankah kau ini polisi sungguhan. Carikan saja dia untukku. Cuma itu!"
Sambil memainkan piano, Dev mengatakan "Kau hanya tau namanya saja. Tidak tahu alamat. Tidak ada nomor telepon. Ada ribuan gadia bernama Savitri dikota ini, aki harus mencari kemana?"
Sathya mengatakan "Kenapa kau malah bermain piano? Bukankah aku satu-satunya teman kecilmu. Kenapa kau tidak mau membantuku? Sebagai polisi, satu gadis, satu gadis saja tidak bisa kau cari. Bagaimana kau bisa menangkap penjahat!"
Dev mengatakan "O hey, dengar ya! Penjahat ity ditangkap berdasarkan petunjuk. Kau beri aku petunjuk, aku pasti akan menemukan dia"
Sathya mengatakan "E, bukankah aku sudah memberitahumu. Namanya Savitri dan dia, dia pergi ke taman Victoria untuk piknik bersama anakn-anak dan mereka naik bis"
Sathya mendapat ide "Ooh! Bisnya! Aku, aku ingat dibis itu ada nama sekolah dan nama gereja"
Dev berpikir dan mengatakan "Gereja? Hm... Hanya ada satu gereja disini. Akan aku cari tahu, tenang saja"
Sathya memujinya "Kau pandai bermain piano teman!"

Di Gereja, mereka menyalakan lilin.
Mishti mengatakan "Savitri, aku punya ide"
Savitri tidak menghiraukannya.
Mishti mengatakan lagi "Hai dengarkan aku dulu!"
Tiba-tiba suster kepala datang dan memanggil Savitri "Ada orang dari Sreerampore datang untuk menemuimu. Dia diluar. Temuilah dia"

Savitri menjadi bingung dan keluar untuk mencari orang itu. Dia terkejut melihat seorang wanita dibelakangnya.
Dia bertanya "Bibi siapa?"
Wanita itu mengatakan "Aku membutuhkan bantuanmu nak"
Savitri bertanya lagi "Bagaimana aku bisa membantumu?"
Wanita itu mengatakan "Yang menyebabkan kekacauan di Sreerampore, tidak ada yang bisa mengendalikannya. Ibu Debu mengatakan bahwa kau bisa melihat orang yang sudah pergi. Kau bisa bicara pada mereka kan? Warga Sreerampore membutuhkanmu. Ikutlah denganku. Hanya kau yang bisa menyelamatkan kami dari teror ini. Ikutlah, orang yang kumaksudkan adalah tidak lain putraku sendiri. Sejak 3 tahun terakhir jiwanya tidak tenang dan membuat banyak kekacauan. Entah berapa banyak yang sudah menjadi korbannya. Jika dia tidak dihentikan, dia akan mencelakai lebih banyak orang Savitri! Orang Sreerampore mendengar namanya saja takut. Dulu semua orang memuji putraku dan sekarang mereka mengutuknya. Jika dia terus melakukan dosa ini, maka dia tidak akan bisa diselamatkan. Aku tidak akan pernah melupakan bantuan ini" Dia memegang tangan Savitri dan terus memintanya ikut ke Sreerampore.
Suster kepala datang dan mengatakan "Savitri, aku tidak akan memaksamu. Kau ingin membantu atau tidak itu keputusanmu. Aku hanya ingin bilang bahwa seorang wanita telah datang untuk meminta bantuan kepadamu. Biasanya orang datang kepada Tuhan untuk minta pertolongan. Jadi sebaiknya jangan kecewakan dia anakku"

Savitri sudah berada diatas perahu yang akan berlayar di sungai Gangga. Sebelum naik ke perahu, wanita itu membaca doa Gayatri "Oh Tuhan, Engkaulah sang pemberi kehidupan. Peniada derita dan kesedihan. Sang pemberi kebahagiaan. Oh sang pencipta jagad raya. Sinarilah kami dengan cahaya agungmu. Yang menghapuskan dosa" Dia naik ke perahu dan perahu pun berangkat.

Di pwrahu dia menunjukkan foto anaknya, Sarthak "Dulu dia kuliah di Universitas Sreerampore. Dia biasa tinggal di asrama kampus. Dia pandai dalam pelajaran dan olahraga (Adegan menunjukkan di Universitas Sarthak). Dia sangat merindukanku sehingga dia selalu menelponku. Tiba-tiba tda tidak menelponku selama empat hari. Dihari kelima, aku mendapat telepon dari Universitas"
Kilas balik menampilkan╰Kepala sekolah mengatakan "Sudah empat hari tidak ada kabar dari Sarthak. Dia tidak masuk kuliah. Di asrama juga tidak ada. Tidak ada kabar berita tentang dirinya. Kupikir, mungkin dia pulang kerumah"
Wanita itu mengatakan "Tidak ada"
Kepala sekolah mengatakan "Karena itu aku memanggilmu"
Tiba-tiba seseorang memanggil kepala sekolah dan mengajaknya ke ruang laboratorium╮
Wanita itu berkata "Kami mencari Sarthak kemana-mana. Di kampus, di asrama, tapi kami tidak bisa menemukannya. Saat kami menemukannya, dia dalam keadaan..."
Kilas balik kembali ditunjukkan ╰Di dalam sebuah laboratorium. Dimana Sarthak bersembunyi disana selama empat hari. Kondisinya sangat buruk. Tidak memakai baju, kepalanya botak dan di dahi nya tertulis "PECUNDANG". Dia hanya diam dan ketakutan saat ibunya bertanya╮
Adegan di atas perahu, Savitri menangis mendengar cerita wanita itu.
Wanita mengatakan "Aku benar-benar sedih melihat keadaan putraku saat itu. Tapi aku harus merawat Sarthak. Dia benar-benar diam dan tidak mengatakan apapun. Dan tiba-tiba dia..."
Kilas balik╰Dikamarnya, Sarthak terlihat frustasi dan dia mengatakan "Tidaaaak!.."
Dia lalu bunuh diri. Saat itu semua orang melihat kejadiaannya. Tapi tidak satu pun yang membantunya╮
Wanita mengatakan "Aku belum pernah melihat orang pergi dengan cara seperti itu. Dia melakukannya di depan banyak orang. Tapi tidak ada seorang pun yang melakukan apa-apa. Putraku telah meninggalkanku. Dia meninggalkan air mata dan banyak pertanyaan dalam hatiku. Bagaimana itu bisa terjadi? Siapa pelakunya? Apa yang begitu buruknya terjadi pada putraku sehingga dia melakukan hal itu? Aku pergi ke kampusnya. Tapi tidak menemukan apapun. Tidak ada seorang pun yang bisa aku tanya tentang masalah ini. Kemudian datang berita dari asrama bahwa beberapa murid sudah tidak benyawa. Semua orang pun meninggalkan asrama karena mereka takut pada Sarthak. Sekarang asrama itu kosong. Tidak ada yang berani berkeliaran disana. Sekarang, Sarthak seperti nama teror bagi Sreerampore. Aku tahu tentang dirimu. Saat ibu Debu memberitahuku dan aku dapat sedikit harapan. Karena itulah aku datang meminta bantuanmu. Walaupun aku tahu tidak percaya tetapi mengabaikan kebenaran adalah salah. Kita bisa mencari solusinya Savitri. Itupun harus secepatnya. Maukah kau menolong putraku?"
Savitri memegang tangannya.
Mereka sampai. Sebelum turun, wanita itu membaca doa Gayatri lagi.
Savitri mengatakan "Aku tidak tahu bisa membantu Sarthak atau tidak. Tapi aku berusaha yang terbaik, menyampaikan perasaannya kepadamu"

•••

Baba mengatakan kepada guru agung "Mungkin tugas yang harus diselesaikan oleh Savitri, cukup berat. Karena Savitri belum siap. Semua jiwa yang diselamatkan Savitri sebelumnya berbeda dengan jiwa yang tidak tenang ini. Mereka memang sengaja datang dan mimta bantuan kepada Savitri, mereka tidak berdaya, mereka memerlukan kekuatandari Savitri untuk segers diselamatkan. Namun jiwa yang satu ini, adalah jiwa yang penuh amarah. Jiwa itu telah melenyapkan banyak orang yang tidak berdosa. Penyelamatan bukanlah tujuannya, bahkan tujuannya adalah menyalahgunakan kekuatannya untuk mengincar orang-orang tidak berdosa. Aku rasa, kali ini Savitri akan membutuhkan bantuan kita. Jika tidak, maka jiwa jahat itu mungkin akan melukai Savitri"
Guru agung mengatakn "Tidak! Kita tidak boleh ikut campur. Orang akan menjadi kuat jika masalah yang dihadapi semakin rumit. Entah jiwa itu buruk atau baik, semua jiwa yang diselamatkan oleh Savitri akan memberikan kekuatan kepada Savitri untuk melawan Raahu Kaal"

Savitri dan wanita itu sampai ke perguruan tinggi. Ada orang beramai-ramai disana.
Wanita itu bertanya "Ada apa? Apa yang terjadi?"
Seorang pria mengatakan "Penangkap jiwa datang untuk menangkap jiwa anakmu. Anakmu akan merasakan pembalasan"
Pria lain berkata "Anakmu itu sudah melenyapkan banyak orang yang tidak berdosa. Dan sekarang kami akan pastikan, bahwa dia juga akan menderita"
Seorang wanita juga mengatakan "Kemarin kau tahu, jiwa putramu sudah melewati batas. Ada seorang anak lewat, lalu dia memukukinya habis-habisan. Dia melenyapkannya. Dia melempar tubuh anak itu begitu saja"
Penangkap jiwa masuk kesana.
Semua orang bersorak "Hidup penagkap jiwa!"
Dari lantai atas, Sarthak melempar tubuh penagkap jiwa ketanah. Semua orang terkejut dan ketakutan. Mereka kabur

Guru agung mengatakan "Jika Savitri berhasil membebaskan jiwa jahat yang penuh dengan amarah itu, maka ini akan menjadi langkah pertamanya untuk mengalahkan Raahu Kaal musuh besarnya!"

Wanita itu mengatakan "Savitri pergilah dari sini. Aku sudah membuat kesalahan besar dengan membawamu kesini. Aku tidak ingin berdosa jika kau sampai mati. Pergilah dari sini!"
Savitri mengatakan "Aku tidak tahu aoa yang harus aku lakukan sekarang, mungkin sebaliknya. Aku harus membiarkanmu dan pergi dari sini. Sejujurnya, aku bahkan merasa seharusnya aku tidak berada disini. Tapi jika aku pergi dari sini, aku tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada putramu. Seorang anak yang rajin belajar, kenapa sampai melenyapkan banyak orang? Saat ini kita masih bisa bertahan karena kita masih hidup. Tapi dia, dia tidak tenang dan tersesat di alam berbeda. Kebenaran lebih penting dari kematian. Mungkin dia dapat diselamatkan setelah kebenaran tentang dirinya bisa terungkap. Bibi tenang saja, aku yakin semua akan baik-baik saja bi. Bibi tunggu disini. Berkatilah aku"
Wanita memberkatinya. Dia pergi.

Dirumahnya, Sathya sedang bingung. Sambil memainkan koin dia mengatakan "Apa yang harus kulakukan? Beritahu atau tidak beritahu? Aku harus beritahu, tapi beritahu sekarang atau nanti?"
Dia melihat koin itu dan mengatakan ''Biar aku lempar saja. Kalau angka aku harus beritahu ibu segalanya. Tapi kalau gambar, berarti nanti saja"
Dia melemparnya. Koin itu berputar tetapi tidak menunjukkan gambar atau angka, hanya berdiri. Saat dia akan mengambilnya, ibunya datang dan bertanya apa yang dia lakukan.
Dengan gugup dia menjawab "Tidak ada apa-apa bu"
Ibunya menyuruh menemui seseorang.
Dia mengatakan "Tidak bu. Aku tidak mau bertemu gadis manapun"
Padahal ibunya menyuruh melihat tempat "25-30 km dari Shreerampore, ada proyek baru. Green Vintage. Sangat bagus untuk investasi. Ibu ingin kau melihatnya sekarang"
Sathya menolaknya "Aku sedang ada pekerjaan penting. A a maksudku tidak bu, tidak ada"
Ibunya menyuruh bersiap-siap "Lokasi Green Vintage tepat di pinggir jalan, jadi tidak akan sulit menemukannya. Mengerti?"
Ketika ibunya pergi, koin pun tergeletak dan menunjukkan gambar "Gambar. Baiklah bu, aku akan cerita tentang Savitri saat nanti aku kembali"

Kulika mengatakan kepada jubah Raahu Kaal "Hari ini aku akan melihat bagimana kekuatan suci itu bisa menghentikanku! Hari ini Kulika akan membuat mereka bertemu kembali. Tidak akan lama lagi kita akan bersama kembali Raahu Kaal. Bagaimana pun juga aku tidak akan membiarkan kekuatan suci itu membuat Savitri menjadi kuat lagi. Aku akan mempertemukan Savitri dan Sathya hari ini. Mereka harus menjadi satu"

Elang (Kulika) mengubah jalur yang semestinya. Sehingga Sathya melewati jalur menuju Universitas Sarthak.

Savitri masuk keruang laboratorium. Jiwa Sarthak terlihat tidak senang.
Savitri mengatakan "Sarthak bicaralah padaku"
Dia melihat Sarthak dan mencoba bicara baik-baik kepadanya. Sarthak menyerangnya dengan menarik rambutnya. Ibu Sarthak mendengar dan masuk ke dalam kampus.
Savitri bertanya "Mengapa kau melakukan ini? Balas dendam macam apa ini? Kenapa kau membalasnya pada orang yang tidak bersalah? Memang apa yang mereka lakukan kepadamu?"
Kilas balik ditampilkan ╰Sarthak dikelilingi semua murid. Kondisinya sama seperti saat ibunya menemukannya. Terlihat rambutnya yang telah dicukur. Semua orang mengejek "PECUNDANG" dan menertawakannya
Sarthak berkata "Semuanya melecehkanku. Tidak ada yang menolongku, tidak ada yang datang. Apakah kau tau, aku bersembunyi diruang laboratorium selama empat hari. Aku lapar dan lelah, tanpa pakaian. Air mata yang mengalir dari mataku selama empat hari itu, akan kubuat mereka menderita lebih dari aku! Aku tidak akan mengampuni siapapun!"

Baba terus mengatakan kepada guru agung untuk membantu Savitri. Guru agung tetap berikeras.

Sarthak menarik Savitri. Savitri ingat ibu Sarthak yang selalu membaca doa Gayatri. Dia membacanya. Ibu Sarthak masuk kedalam ruangan. Dia menangis "Ibu sangat sedih karena kehilangan anak ibu, tapi ibu lebih sedih karena kau kehilangan kendalimu. Hentikan semua ini sayang! Ibumu masih sangat menyayangimu. Ibu berdoa pada Tuhan agar dia menjadikanmu putraku dikehidupan berikutnya"
Sarthak menangis dan mengatakan kepada Savitri "Tolong beritahu ibuku, bahwa direinkarnasiku berikutnya, aku akan kembali menjadi putranya dan aku akan menebus semua dosaku dikehidupan ini. Akan aku buktikan diriku pantas menjadi putranya. Putra yang selalu dia banggakan!"
Savitri mengatakannya kepada ibu Sarthak.
Ibunya memberkatinya. Savitri membetulkan arah tangannya dan mengatakan "Sarthak telah pergi"
Wanita itu terus menangis.

•••
Savitri pingsan. Ibu Sarthak menjerit meminta bantuan.

Sementara itu, Kulika mengatakan kepada jubah Raahu Kaal "1000 tahun lalu, ada kekuatan suci yang tinggak di pegunungan Himalaya dan kekuatan itu selalu saja membantu Damiyanti. Ternyata kekuatan yang sama itu, juga membantu Savitri saat ini. Kekuatan itulah yang telah menghentikan pertemuan antara Sathya dan Savitri. Akan tetapi aku tidak akan membiarkan kekuatan itu! 1000 tahun lalu, saat Damiyanti datang di kehidupanmu, hidupmu penuh dengan kekacauan. Tapi sekarang, setelah Sathya dan Savitri bersatu kembali, hidup merekalah yang akan menjadi saingan. Kekacauan yang akan mengantar mereka ke akhirat tapi membawamu kepada kehidupan. Dan untuk mereka berdua akan kubawakan penderitaan. Aku pasti akan menyatukan mereka kembali! Karena setekah mereka berdua bersatu, seluruh jagad raya ini adalah milik Raahu Kaal"

Ibu Sarthak keluar. Saat itu malam hari. Ia mencoba untuk mencari bantuan dengan menghentikan kendaraan tapi tidak ada yang membantu, sampai Sathya tiba. Sathya diajak kedalam asrama oleh Sathya. Sathya menyuruhnya tenang.
Sathya tertegun melihat Savitri dan menyentuhnya. Aliran seperti listrik pada Savitri terjadi lagi.
Sathya membawanya ke rumah sakit. Saat mereka keluar, hujan.

Sementara Sathya dan ibu Sarthak sampai di rumah sakit bersama dengan Savitri.
Perawat menyuruh mereka tunggu diluar.
Sathya mencoba segala cara untuk memanggil suster kepala tetapi semua saluran telepon mati dan ponsel mereka tidak dapat sinyal. Itu biasa terjadi saat badai.
Sopir ambulans meminta konci ambulans karena ada pasien yang harus diangkut dari Kolkatta.
Ibu Sarthak berinisiatif untuk ikut bersama sopir itu ke Kolkata dan membawa suster kepala kesana.
Sathya setuju.
Perawat mengatakan "Permisi. Dokter memanggil anda. Ini berkas pasien temoat tidur nomor 5"

Sathya marah karena Savitri belum juga dirawat.
Dokter beralasan "Ini kasus polisi. Sampai polisi datang kami tidak bisa melakukan apapun" Dia pergi.
Sathya mengancamnya "Kalau sampai terjadi hal yang buruk kepada Savitri, aku tidak akan memaafkanmu. Dengar itu"
Perawat memberikan telepon dari Menteri Kesehatan, Das Gupta (Itu adalah Kulika yang mengubah suaranya dan tampilannya seperti perawat). Dia meminta dokter untuk segera merawat Savitri dan tidak perlu memusingkan masalah birokrasi hukum.
Dokter mengiyakan. Dia meminta perawat untuk membawanya ke ruang UGD dan melakukan tes darah lengkap "Dan jika golongan darahnya tidak ada di rumah sakit ini, cepat atur pengambilan darah dari bank darah! Dia sudah kehilangan banyak darah. Ayo cepat kerjakan!"
Perawat mengatakan "Aneh sekali. Padahal semua saluran telepon mati. Bagaiman telepon ini bisa masuk?"

Sathya duduk di luar.
Perawat (Kulika) mengatakan kepada Sathya "Anda harus mengisi formulir perawatan ini. Hanya dapat diisi oleh kerabat pasien. Baiklah, saya yang akan menulisnya. Anda hanya menandatangani saja"
Dia bertanya namanya dan nama pasien. Saat Sathya mengatakan nama Savitri.
Kulika menyimpulkan "Savitri Rai Chaudhry?"
Sathya ingin menjelaskan kesalahpahaman itu. Tapi dia mengiyakan bahwa ia suaminya.
Kulika memintanya tanda tangan. Sathya terkejut melihat tangannya berubah menjadi tangan elang (Dia ingat ketika ia bertemu elang Kulika saat dia kecil). Seketika tangannya berubah normal kembali. Sathya menandatanganinya.

Sathya mondar mandir. Seorang ibu mengatakan "Semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada yang akan terjadi kepada istrimu. Tuhan pasti akan menyelamatkannya"

Di gereja, Sathyavan berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan Savitri "Aku berjanji pada-Mu, mulai hari ini Savitri menjadi tanggung jawabku. Aku akan menjaganya. Aku akan merawatnya. Tidak lama lagi aku akan membawanya pergi dari sini. Aku berjanji! Kita anggap saja bahwa Savitri adalah titipan dari-Mu. Dan aku akan menjaga titipan itu!"
Dokter datang dan memberitahu bahwa Savitri sudah sadar. Sathya berterimakasih kepada Tuhan.

Sathya memasuki kamar Savitri dan diam-diam duduk di sampingnya, penuh kasih menatap wajahnya. Savitri bangun dan terpana melihatnya. Dia berterimakasih kepada Sathya.
Sathya mengatakan "Aku merasa seperti takdir terus menerus berusaha untuk mempertemukan kita. Apa kau masih ingat, tetakhir kali aku ingin menjadi temanmu. Tetapi kau menolakku. Dan hari ini, maukah kau menjadi temanku?" Di mengulurkan tangannya.
Savitri menjabat tangan Sathya dan lagi, gelombang arus listrik terjadi. Savitri pingsan.
Sathya menjadi panik dan dia berteriak meminta bantuan kepada dokter.
Dokter datang dan memeriksa nya.

Perawat (Kulika) nenemui Sathya yang khawatir di luar ruangan dan mendorongnya untuk mengungkapkan perasaan yang tak terucapkan untuknya. Sathya ingat ketika Savitri selalu goyah saat bersentuhan dengannya segingga mengurungkan niatnya pergi ke kamar Savitri. Kulika terus saja merayunya. Dia pun pergi kekamar Savitri dengan tersenyum.

Tapi Pavitra Shakti menunda pertemuan Savitri dan Satyavaan dengan mengirim suster kepala dan ibu Sarthak ke tempat tidurnya. Sehingga Sathya tidak bisa mengungkapkan cintanya kepada Savitri.

Suster kepala dan Sathya saling berterima kasih. Dan akhirnya Sathya memberikan Savitri, suster kepala, dan ibu Sarthak tumpangan ke Kolkatta dengan mobilnya berkat perawat (Kulika).

Kulika tidak membiarkan Pavitra Shakti menang. Kulika pergi ke Raahu Kaal dan menyerukan kepada semua Kaaali Shakti dengan mengucapkan beberapa mantra. Dikelilingi oleh tengkorak manusia di seluruh tempat. Suasana menjadi lebih menyeramkan.
Dijalan menuju Kolkatta, Sathya terus menatap Savitri dari kaca mobil.
Suster kepala memuji Sathya terus menerus. Dan tidak henti-hentinya berterimakasih.
Mereka sampai di gereja.
Sepergi mereka. Sathya memandang Savitri dari jauh dan tersenyum bagaikan dimabuk cinta.








Guru agung mengatakan "Aku sudah menunggumu sejak tadi Arishtanemi. Savitri telah berhasil mengatasi ujiannya. Sekarang buku ilusi ini bisa kau berikan kepadanya. Buku ini sudah aku jaga selama 1000 tahun. Kisah tentang reinkarnasi tertulis di dalamnya. Kisah Damiyanti tertulis di dalamnya. Buku ilusi ini, akan memberitahu Savitri rahasia terbesar dari kehidupannya. Rahasia besar di dalamnya, akan mengingatkan Savitri pada kekuatan yang dulu pernah dimilikinya sebagai Damiyanti. Dengan bantuan buku ini, Savitri akan mampu mengingat masa lalunya dan menyelamatkan masa depannya. Ambillah Arishtanemi, sebelum kekuatan jahat bekerja sama menyelimuti Savitri dan Sathyavan. Sampaikan buku ini kepadanya. Jangan ditunda lagi! Sekarang, cepatlah pergi! Pergilah secepat mungkin!"

Ayah Sathya bertanya "Dua hari kau melihat tempat itu, bagaimana? Kau suka atau tidak?"
Sathya menjawab "Aku malah menyukai yang lain Ayah. Seorang gadis. Savitri"

Dikebun, Mishti terus menggoda Savitri yang sedang menyiram bunga "Aku ingin komentar tentang tulisan dookter yang ada di resepmu. Lihat ini! Ny. Rai Chaoudhry. Waw!"

Ayah Sathya bertanya "Sudah berapa kali kau bertemu dengannya. Dua atau tiga kali, benar kan?"
Sathya membenarkan.
Ayah Sathya mengatakan "Dalam dua atau tiga kali pertemuan itu, apa kau sudah yakin bahwa gadis itulah yang akan menjadi teman hidupmu selamanya?"
Sathya merasa dia tidak hanya bertemu Savitri dua atau tiga kali "Setiap kali bertemu, rasanya kami sudah saling kenal sejak lama. Padahal, kami belum lama bertemu dan ayah pasti tidak akan percaya"

Di dalam gereja Mishti masih mengolok-olok Savitri.
Savitri ingat saat bertemu Sathya "Bagaimana aku bisa memberitahumu Mishti, bahwa setiap kali dia berada didekatku. Aku tidak bisa melihat siapapun kecuali dirinya. Saat dia menyentuhku, aku seperti melayang di angkasa. Dan aku seperti melihat wajah pria yang membuatku sangat ketakutan (Raahu Kaal)"

Kaali Shakti terbangun saat disebut. Wajah menakutkan tinggi di langit menggeram.
Gulika menjelaskan bahwa dia berada dalam situasi putus asa dan perlu tahu apa yang "Yojana" Pavitra Shakti dari Himalaya telah perbuat. Bagaimana cara mereka melindungi Savitri dan apa saja langkah mereka. Pertemuan ini sangat penting baginya untuk mendapatkan menghidupkan kembali Raahu Kaal ke kemuliaan-Nya
Dia bertanya "Siapa yang akan membantu Savitri dan bagaimana melakukannya?"

Kaali Shakti menjelaskan "Arishtanemi adalah penghalang besar bagi tujuanmu itu. Dia pelindung terhebat Savitri. 1000 tahun lalu, apa yang terjadi pada Damiyanti, Veer dan Raahu Kaal telah dia tuliskan semuanya dalam buku ilusi. Dan selama ini, dia telah menjaga buku itu dengan jiwanya. Sekarang dia akan memberikan buku itu kepada Savitri. Jika Savitri mendapatkan buku itu, dia akan mendapatkan kembali kekuatannya. Dan jika itu terjadi, maka kau tidak akan bisa membantu Raahu Kaal untuk bereinkarnasi"
Kulika menjerit "Tidaaak! Aku tidak percaya ini tidak mungkin! Aku pasti akan mengembalikan Raahu Kaal. Akan ku kembalikan dia bagaimanapun caranya! Aku tidak akan membiarkan orang suci itu berhasil dalam mewujudkan niat-niatnya. Tidak akan peduli caranya, aku tidak akan membiarkan Savitri mendapatkan buku itu! Aku akan berusaha keras memastikan semua ini tidak akan terjadi!"

Sinopsis Savitri ANTV /FP
PRECAP~ Savitri mendengar radio dan menikmatinya. Penyiar mengatakan "Lagu ini telah direquest oleh Aasish Rai Chaoudhry dari Kolkatta untuk putranya Sathyavan Rai Chaoudhry. Dan ini dia pesannya"
-Aku Aasish Rai Chaoudhry, pesan ini untuk putraku Sathavan Rai Chaoudhry dan gadis cantik yang membuatnya jatuh cinta. Dan jika gadis itu bisa mendengar suaraku, aku ingin memberitahunya bahwa putraku yang tidak suka pedas, sekarang ini mulai makan cabai. Ia melayari samudera cinta, tanpa perahu, ataupun pelampung. Dia terus saja memikirkanmu sepanjang hari ini. Tapi ketahuilah, aku tidak tega melihat putraku seperti ini. Karena itu, datanglah dan jadikan dia milikmu dan kau akan menjadi miliknya. Kau pasti akan selalu mendapat restu dari kami-








DAFTAR SINOPSISSAVITRI ANTV

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel