SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV EPISODE 58



MAHAPUTRA-ANTV.BLOGSPOT.COM







Sinopsis Mahaputra Episode 58 (Tayang 30 Agustus 2013 On Sony)

Di Istana, Jaiwanta sedang mencari cari Mahaputra, dia memanggil manggil nama Mahaputra, kemudian dia bertanya pada seorang apakah dia melihat Pangeran Mahaputra, pelayan itu mengatakan kalau dia telah melihat Mahaputra pergi dengan Permaisuri Bhatiyani ke kuil, Jaiwanta terkejut mendengarnya
Disisi lain, terlihat Bhatiyani, Kokaiya, Som dan Mahaputra sedang berjalan menuju kuil, Mahaputra bertanya pada Bhatiyani apakah adiknya Jagmal akan datang ke kompetisi? Som mengatakan pada Mahaputra “Ya, tentu Pangeran Jagmal akan datang karena dia adalah saudaranya, kemudian Som memberitahu mereka kalau ada sapi yang selalu dibuat untuk berdoa dan selalu diberi makanan khusus, mereka melihat sapi sapi itu, Bhatiyani mengatakan kalau dia lupa membawa rumput hijau untuk memberi makanan pada sapi, mendengar itu Mahaputra mengatakan kalau dia akan pergi untuk membawa beberapa rumput untuk diberikan pada sapi, lalu Mahaputra dan Som pergi untuk mengambil rumput, setelah kepergian Mahaputra dan Som, Bhatiyani pun melaksanakan rencananya, dia meletakkan Jagmal di atas tanah, Jagmal menangis, Kokoiya bertanya padanya “mengapa dia melakukan itu, Bhatiyani mengatakan kalau ini adalah sebuah rencananya, karena Jagmal memakai pakaian merah, maka sapi sapi itu akan menyerangnya, Sapi sapi itu menghampiri Jagmal, Bhatiyani sedikit merasa khawatir, tapi dia yakin kalau tidak ada yang akan terjadi pada Jagmal, ketika sapi sapi itu mendekati Jagmal, Bhatiyani berteriak memanggil manggil Mahaputra, Mahaputra mendengar panggilan Bhatiyani, kemudian dia datang untuk menyelamatkan Jagmal dengan berlari, dia mengangkat Jagmal, dia melihat Sapi itu sudah dekat, kemudian dia melemparkan Jagmal ke Bhatiyani, Bhatiyani berhasil menangkap jagmal, Mahaputra melihat sapi itu kemudian dia berteriak, sapi menghampiri Mahaputra dan menginjak kedua kakinya, Bhatiyani dan Som menghampirinya untuk melihat keadaannya
Di istana, Mahaputra sedang berbaring dikasur, Bhatiyani dengan berpura pura menangis, mengatakan kalau dia sangat khawatir padanya, tak lama Uday datang, dia terlihat khawatir, dia bertanya pada Mahaputra “apakah dia baik baik saja, Mahaputra mengatakan kalau dia baik baik saja dan dia juga mengatakan kalau pasti akan sembuh besok dan akan mengikuti kompetisi, tiba tiba Jaiwanta datang dan dia segera berhenti begitu melihat Uday ada didalam, dia terlihat sedih melihat keadaan Mahaputra, kemudian Uday pergi dan dia memerintahkan Bhatiyani untuk mengurus Mahaputra, Bhatiyani mengatakan kalau dia akan mengurus Mahaputra,
Di kamar Bhatiyani, dia sedang menggendong Jagmal, dia mengatakan pada Kokaiya kalau anaknya telah melakukan pekerjaan dengan berani hari ini, kemudian dia mengatakan pada Kokoiya kalau dia harus membawa susu anaknya, tiba tiba Jaiwanta dan Girjadai datang menemuinya, Bhatiyani bertanya padanya “apakah dia datang untuk melihat Jagmal, kemudian dia menyerahkan Jagmal pada Jaiwanta, Jaiwanta menerimanya dia mengatakan pada Bhatiyani untuk selalu menjaganya dengan aman, kemudian Jaiwanta menciumnya, Bhatiyani mengatakan pada Jaiwanta kalau dia belum mendengar cerita Ramayana hari ini dan dia mengatakan kalau dia ingin mendengarnya, Jaiwanta mengatakan kalau dia tidak punya bukti kalau Bhatiyani telah mencoba untuk membunuh Mahaputra tapi dia mengetahui kalau Bhatiyani yang berada di belakang ini, Bhatiyani terkejut mendengarnya, kemudian Membacakan kisah Ramayana, dia mulai membaca “”Rahwana adalah orang yang sangat terpelajar, tidak ada Brahmana pada waktu itu yang mampu bersaing dengan dia, Rahwana sering membaca mantra dari dewa Siwa sehari bisa 350 kali sebelum dia pergi berperang dengan Rama, tapi tetap saja Rahwana akhirnya tewas””, Jaiwanta berkata jelas saat dia mengatakan kata tewas, Bhatiyani menatap Jaiwanta dengan penuh arti, kemudian Jaiwanta pergi dari sana. Bhatiyani merasa tersinggung dengan perkataan Jaiwanta, kemudian dia mengambil anaknya dari Kokoiya dan mengatakan “apa yang dia lihat di wajahnya, dan dia juga mengatakan pada Kokoiya agar pergi melakukan persiapan untuk puja karena akan ada perayaan di hari berikutnya, Kokaiya pun pergi.
Pada pagi hari, di dalam istana, Jaiwanta dan Sajja sedang melakukan ritual Aarti pada Dewa Krisna, Jaiwanta berdoa agar kedua anaknya mendapatkan kesuksesan dalam persaingan mereka hari ini, Sajja bertanya padanya “jenis doa apa ini, dia juga mengatakan kalau hari ini mereka harus berdoa untuk anak mereka masing masing, Jaiwanta mengatakan kepadanya kalau semua itu memang baik, tapi baginya semua anak adalah sama baik ituMahaputra, Shakti, Vikram dan juga Jagmal, dia mengatakan kalau dia berdoa untuk mereka semua, Sajja mengatakan kalau dia juga akan berdoa untuk mereka semua, kemudian dia berdoa
Ditempat Kompetisi, Shams sedang memberikan minuman pada kepala prajurit, tak lama Uday dan para menterinya datang memasuki area kompetisi, Shams melihat mereka, ketika mereka hendak sampai di tempat mereka, Chundawat berhenti dan memberitahu kepala prajurit kalau ada orang yang dia curigai dan berpikir bahwa orang bertindak aneh, maka dia harus segera menginformasikan kepadanya, kepala prajurit itu mengatakan, baiklah, kemudian Chundawat pergi
Di istana, Mahaputra sedang mengenakan pagri (penutup kepalanya) untuk bersiap-siap kompetisi, kemudian Jaiwanta datang dengan memberinya manisan, Jaiwanta mengatakan kalau dia akan membantu Mahaputra untuk mengikat pagri nya, Mahaputra mengatakan kalau dia akan mengikatnya sendiri karena dia bukan anak kecil lagi sekarang, Jaiwanta mengatakan padanya kalau baginya dia akan tetap selalu seorang anak kecil yang manis dan baik, sambil mengikatkan pagri nya, dia juga mengatakan “telah selesai sekarang, tiba tiba Jaiwanta melihat kaki Mahaputra memar dan bengkak, dia bertanya “bagaimana dia akan tampil untuk kompetisi dalam keadaan seperti ini, dia juga mengatakan kalau dia akan pergi untuk memberitahu yang Mulia agar menunda kompetisi itu, Jaiwanta hendak pergi, tapi Mahaputra menghentikannya, dia mengatakan kalau dia baik baik saja, karena dia hanya memiliki luka kecil dan dia juga mengatakan kalau dia akan mengatasinya dengan mudah dan datang dalam kompetisi, kemudian Mahaputra meminta ibunya untuk pergi dan duduk di kursi kompetisi dan menunggunya disana, Jaiwanta setuju, lalu dia pergi, setelah Jaiwanta pergi, Mahaputra melihat luka yang ada di lututnya
Di Kompetisi, Raghvendra dan para muridnya datang untuk menghadiri kompetisi, mereka disambut oleh Raja Uday, Raghvendra mengatakan pada Uday kalau kompetisi saat ini hanya akan memutuskan bahwa siapa yang lebih mampu dan kompetisi ini menjadi sangat penting kalau dia akan memutuskan siapa yang menjadi penerus Mewar, Uday mengatakan kepadanya “Ya, itu sangat penting dan mereka harus benar-benar menerima, bahkan jika Shakti yang menang dan itu akan menentukan masa depan Mewar, Shams melihat mereka, kemudian mereka pergi ketempat duduk mereka, dari jauh Shams berkata pada dirinya sendiri kalau hari ini sangat tepat, karena hari ini akan menjadi hari yang akan menyebabkan ledakan yang hebat
Di istana, Mahaputra ingin berdiri, tapi dia terjatuh, Som datang berlari untuk menolongnya, Som bertanya apakah dia baik baik saja, Mahaputra mengatakan kalau sia tidak akan bisa datang untuk kompetisi karena dia tidak mampu berdiri di atas kakinya, kemudian Som memintanya untuk menunggu beberapa saat, kemudian Som pergi,
Di tempat kompetisi, Bhatiyani sedang menimang nimang anaknya, kemudian dia bertanya pada anaknya yang mana diantara kakaknya yang dia pilih, dia tersenyum, Jaiwanta tidak senang melihatnya, tak lamaSom datang ke kompetisi dengan berlari, Jaiwanta mengatakan kenapa Mahaputra belum juga datang, Sajja mengatakan kalau mereka akan segera datang, Som memberitahu pada murid senior tentang semua ini, kemudian murid itu menemui Raghvendra dan mengatakan hal itu untuknya, mendengar itu Raghvendra bangkit dan pergi dari sana untuk datang ke istana, para murid yang bertanya Tanya mengapa guru mereka pergi
Di kamar Mahaputra, dia berjalan untuk mengambil sebuah pedang, ketika dia mengangkat pedang pedang itu, tiba tiba saja tangannya menggigil dan pedang itu pun jatuh, Mahaputra merasa sedih dan duduk dilantai dengan menundukkan kepalanya, kemudian Raghvendra datang dan mengambil pedangnya, Mahaputra bangkit melihatnya, Raghvendra mengatakan kalau dia harus menjaga rasa hormatnya, Mahaputra mengatakan kalau luka-lukanya telah mengambil semua kekuatannya dan dia tidak memiliki kekuatan untuk melakukan kompetisi, Raghvendra mengatakan kalau dia harus ingat apa yang gurunya telah ajarkan dan dia harus menulis sebuah sejarah di masa depan, Mahaputra mengatakan kalau dia tidak ingin mengecewakan siapa pun, Guru mengatakan kalau dia tidak pernah merasa kecewa karena dia, dia juga mengatakan waktu pertama kali dia melihatnya di gua, saat itu dia harus tahu kalau dia akan memiliki seorang murid yang sangat kuat, dan itulah sebabnya dia selalu memberinya tingkat sulit sehingga dia akan belajar untuk mengatasi kesulitannya, kemudian Raghvendra memberikan pedang itu pada Mahaputra, Mahaputra menerimanya lalu Raghvendra mengatakan “sekarang keputusannya apakah dia ingin datang atau tidak, lalu Raghvendra pergi, Mahaputra yang memegang pedang di tangan lalu memutuskan kalau dia akan pergi, Som yang melihat dari luar tersenyum.
Di tempat Kompetisi, semua orang ingin menyaksikan jalannya pertandingan, murid senior Raghvendra membunyikan bel pertama, semua orang sedang menunggu kedatangan Mahaputra, Bhatiyani berkata pada Jaiwanta, bahwa bel pertama telah berbunyi dan Mahaputra belum juga datang, jika bel ketiga berbunyi, maka kompetisi akan dihentikan dan Shakti lah yang akan menjadi pemenangnya, kemudian Jaiwanta meminta Girjadai untuk melihat Mahaputra di istana, Bhatiyani tersenyum senang, kemudian Uday bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke tempat para Ratu, dia menemui Jaiwanta dan bertanya mengapa Mahaputra terlambat datang, Jaiwanta mengatakan bahwa mungkin hal itu terjadi karena cedera yang ada di kakinya, Uday mengatakan hari ini adalah pertama kalinya kalau dia harus meletakkan kepalanya di depan orang Mewar dia juga mengatakan kalau dia tidak bisa membayangkan kalau dia harus memutuskan Shakti sebagai penerusnya, karena Shakti tidak mampu, Sajja ingin mengatakan kalau Shakti mampu tapi Uday malah memarahinya dan mengatakan bahwa karena dia dan Shakti dia harus mengambil keputusan seperti itu untuk hari ini, Sajja merasa sedih, Bhatiyani merasa senang melihat Jaiwanta dan Sajja kena marah oleh Uday, kemudian Uday pergi, dari jauh Shams mengatakan kalau hari ini adalah hari terakhir untuk Mahaputra, dia melamun untuk rencananya itu, tiba tiba seseorang menemuinya dan meminta air minum padanya, dia malah memarahi orang itu, kemudian dia tersadar kalau dia sedang menyamar, Raghvendra meminta muridnya untuk membunyikan Bel ketiga, Uday dan Chundawat merasa menyesal, Vikram berkata pada Shakti kalau dia akan memenangkan pertarungan tanpa kerja keras apapun, Shakti mengatakan kalau dia ingin mengalahkan Mahaputra di depan Ayahnya, semua orang ingin pergi meninggalkan kompetisi, murid Raghvendra ingin membunyikan bel, kemudian tiba tiba Mahaputra telah hadir disana, semua orang merasa bahagia bahkan Shams juga merasa senang, kemudian semua orang memuji Mahaputra, Shakti menemui Mahaputra dan orang orang juga memujinya, mereka berdua pergi dan memberi salam Ayah dan guru mereka, Raghvendra mengatakan pada Mahaputra kalau dia telah datang, dan itu menunjukkan kalau dia memiliki cinta untuk semua orang, dan dia juga mengatakan kalau persaingan hari ini akan menunjukkan siapa yang mampu dan siapa yang tidak, ini akan memutuskan siapa yang akan menjadi penerus masa depan Mewar, dan dia juga mengatakan kepada mereka bahwa kompetisi ini akan dibuat lebih keras dan tidak akan menghitung setiap tanda yang berhubungan dengan kompetisi di Gurukul, dia kemudian mengatakan bahwa segala sesuatu yang akan terjadi akan terkait dengan ajaran yang ada di Gurukul, dia memuji mahaputra kalau dia mampu menjadi seorang penerus dan mengatakan pada Shakti bahwa dia orang yang sangat pekerja keras dan dia pasti akan berguna suatu hari nanti, kalau bukan hari ini maka suatu hari nanti dia akan membuat dia bangga, kemudian Mahaputra mengambil berkah dari Ayahnya tapi Shakti tidak melakukannya, Mahaputra bertanya mengapa dia tidak melakukannya, Shakti mengatakan kalau sebelum ayah tidak memberinya berkat-Nya maka mengapa dia harus melakukannya untuk hari ini, Uday marah mendengarnya tapi Raghvendra menhentikannya, lalu mereka pergi untuk memulai kompetisi, mereka berdua pergi dan mengambil berkah dari ibu mereka









Raghvendra mengumumkan tentang kompetisi, dari jauh Shams dan Yogi sedang berbicara diam diam, Yogi mengatakan jika Shakti menang, maka dia yang akan mengambil bendera itu, dan dia lah yang akan mati dan bukan Mahaputra, Shams mengatakan tentu, jika Shakti yang mengambil bendera itu maka akan ada kekacauan karena ledakan itu, dan secara diam-diam dia akan merayap dan pergi untuk membunuh Mahaputra, dari belakang Som mendengarkan kata-kata terakhir mereka dan dia bertanya pada mereka kalau mereka juga akan mengambil bagian dalam kompetisi, Shams mengatakan tidak dan kemudian dia memberitahu Som untuk melakukan pekerjaannya sendiri dan tidak ikut campur dalam pembicaraan orang tua, kemudian mereka berbalik membelakangi Som, Som merasa ragu pada mereka dan pergi dari sana, pertandingan dimulai, pertandingan pertama adalah melempar tombak, Raghvendra meminta Shakti yang pertama melakukannya, Shakti melakukannya dalam satu tembakan, dia berhasil, Sajja senang melihatnya, kemudian giliran Mahaputra, dia merasakan sakit dikakinya, dia mulai melemparkannya, lemparannya melesat, Bhatiyani dan Shakti tersenyum, Raghvendra memintanya untuk mengulanginya, Semua orang terlihat tegang, dia ingin melamparnya, dia teringat akan kata kata gurunya, kemudian dia melemparkannya, dan akhirnya dia berhasil, semua orang memujinya, seperti biasa Bhatiyani dan Shakti tidak senang melihatnya, pertandingan yang selanjutnya, mereka harus duduk di atas kuda dan saat naik, mereka harus memukul lemon dengan busur dan anak panah, seorang murid menemui Raghvendra dan mengatakan kalau Mahaputra sedang terluka dan bagaimana dia akan naik ke atas kuda, Raghvendra mengatakan kalau aturan tidak akan berubah dan mahaputra harus mengambil inisiatif untuk ini, kemudian Raghvendra mengumumkan untuk memulainya, Shakti naik kuda dan Mahaputra masih berusaha untuk naik, Shakti pergi duluan, tak lama kemudian mahaputra juga berhasil naik dan pergi, Shakti berhasil dengan satu anak panah, Mahaputra juga berhasil dengan satu anak panah, Shams berdoa agar Mahaputra yang menang dengan itu dia bisa melaksanakan rencananya, dia tertawa seperti tertawa aslinya, Som melihat ini dan merasa curiga padanya, Kedua saudara sama sama melihat bendera dan kemudian melihat satu sama lain,








DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel