Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 216
Selasa, 03 November 2015
Edit
MAHAPUTRA-ANTV.BLOGSPOT.COM
Maharana Pratap 29 Mei 2014 Episode 216, By: Vany
Desky Episode dimulai dengan Ajabde yang masih melakukan percakapan
dengan pratap. Pratap mengatakan, "Saya mendapatkan pilihan saya
kepadamu dan saya tidak tahu mengapa kamu mengatakan salah."
"Saya telah memberitahu segala sesuatu tentang hatiku padamu tapi kau tidak mengatakan apa-apa, kau dapat memberitahu kepada saya bagaimana perasaanmu." Ujar Pratap kembali.
Ajabde tetap diam dan hendak meninggalkan Pratap namun Pratap tidak membiarkan Ajabde pergi sebelum dia mengtakan isi hatinya. Dengan berlinangan air mata Ajab mengatakan, "Silahkan menikahlah dengan phool, Pratap." Pratap marah mendengar Ajabde membicarakan phool dan dengan amarahnya Pratap mengatakan, "Phool..Phool.. saya tidak ingin mencintainya, jadi mengapa kau terus membicarakan namanya di depan saya."
Ajabde tampak menangis dan berteriak pada Pratap kalau dia tidak bisa bersama Pratap. Setelah itu Ajabde segera berlari meninggalkan Pratap sendirian. Hati Pratap tampak hancur melihat kepergian Ajabde.
Didalam istana, tampak Phool tengah berjalan sendirian. Namun tak lama setelah itu beberapa Rajkumari datang menghampiri Phool. Semua Rajkumari itu tampak mengejek Phool atas nama ajabde yang berhasil memenangkan kompetisi tersebut. Namun Phool membantah semua ucapan Rajkumari dan Phool mengatakan, "Saya Rajkumari dari marwar dan pratap akan menikah dengan saya." Phool segera pergi meninggalkan semua Rajkumari. Dikamar, tampak Ajabde tengah menangis mengingat ucapan pratap yang sudah mengungkapkan isi hatinya.
Ajabde menangis terisak2 mengingat semua ungkapan Pratap untuknya. Namun isakan Ajabde terhenti ketika ia mendengar suara Phool yang masuk kedalam kamarnya. Ajabde segera mengusap air matanya. Saat Phool sudah berdiri dihadapan Ajabde, Phool segera mengungkapkan kekesalannya pada Ajabde tentang ejekan semua Rajkumari terhadap dirinya. Phool ingin mendapatkan kepastian pada Ajabde kalau Pratap bakalan memilih dirinya, sedangkan Ajabde hanya bisa terdiam mendengar perkataan Phool. Ia mengingat semua ucapan Pratap yang tidak mencintai Phool, ajabde tampak sedih mengingat semuanya. Phool yang melihat Ajabde hanya diam saja, langsung memanggilnya secara berulang kali hingga Ajabde tersadar dari lamunananya. Ajabdepun mulai meyakini sahabatnya itu kalau Pratap pasti akan menjadi milik Phool. Dan Phool segera memeluk ajabde dengan perasaan bahagia.
Diruangan penyimpanan senjata, tampak Raja Uda memerintahkan kepada Prajuritnya untuk membuat senjata baru untuk keamanan mereka." Setelah Pembicaraan selesai, prajurit tadi segera meninggalkan ruangan, dan kini tinggalah Raja udai yang masih berada diruangan tersebut. Tak lama kemudian, Ratu Bathiani datang menghampiri Raja Udai.
"Saya telah memberitahu segala sesuatu tentang hatiku padamu tapi kau tidak mengatakan apa-apa, kau dapat memberitahu kepada saya bagaimana perasaanmu." Ujar Pratap kembali.
Ajabde tetap diam dan hendak meninggalkan Pratap namun Pratap tidak membiarkan Ajabde pergi sebelum dia mengtakan isi hatinya. Dengan berlinangan air mata Ajab mengatakan, "Silahkan menikahlah dengan phool, Pratap." Pratap marah mendengar Ajabde membicarakan phool dan dengan amarahnya Pratap mengatakan, "Phool..Phool..
Ajabde tampak menangis dan berteriak pada Pratap kalau dia tidak bisa bersama Pratap. Setelah itu Ajabde segera berlari meninggalkan Pratap sendirian. Hati Pratap tampak hancur melihat kepergian Ajabde.
Didalam istana, tampak Phool tengah berjalan sendirian. Namun tak lama setelah itu beberapa Rajkumari datang menghampiri Phool. Semua Rajkumari itu tampak mengejek Phool atas nama ajabde yang berhasil memenangkan kompetisi tersebut. Namun Phool membantah semua ucapan Rajkumari dan Phool mengatakan, "Saya Rajkumari dari marwar dan pratap akan menikah dengan saya." Phool segera pergi meninggalkan semua Rajkumari. Dikamar, tampak Ajabde tengah menangis mengingat ucapan pratap yang sudah mengungkapkan isi hatinya.
Ajabde menangis terisak2 mengingat semua ungkapan Pratap untuknya. Namun isakan Ajabde terhenti ketika ia mendengar suara Phool yang masuk kedalam kamarnya. Ajabde segera mengusap air matanya. Saat Phool sudah berdiri dihadapan Ajabde, Phool segera mengungkapkan kekesalannya pada Ajabde tentang ejekan semua Rajkumari terhadap dirinya. Phool ingin mendapatkan kepastian pada Ajabde kalau Pratap bakalan memilih dirinya, sedangkan Ajabde hanya bisa terdiam mendengar perkataan Phool. Ia mengingat semua ucapan Pratap yang tidak mencintai Phool, ajabde tampak sedih mengingat semuanya. Phool yang melihat Ajabde hanya diam saja, langsung memanggilnya secara berulang kali hingga Ajabde tersadar dari lamunananya. Ajabdepun mulai meyakini sahabatnya itu kalau Pratap pasti akan menjadi milik Phool. Dan Phool segera memeluk ajabde dengan perasaan bahagia.
Diruangan penyimpanan senjata, tampak Raja Uda memerintahkan kepada Prajuritnya untuk membuat senjata baru untuk keamanan mereka." Setelah Pembicaraan selesai, prajurit tadi segera meninggalkan ruangan, dan kini tinggalah Raja udai yang masih berada diruangan tersebut. Tak lama kemudian, Ratu Bathiani datang menghampiri Raja Udai.
Ratu Bathiani mengatakan,
"Ranaji, saya tahu kita bersatu pada titik yang sama, tetapi apakah Anda
tahu pratap mencintai Ajabde dan Ajab juga mencintai pratap." Uday
singh mengatakan, "Mengapa kau berbicara seperti Ratu Jaiwanta." Ratu
Bathiani mengatakan, " sebaiknya Anda bicaralah dengan Ajabde dan
katakan padanya agar menjauhi pratap." Uday singhpun menjawab, "aku
tidak ingin membicarakan masalah ini."
Raja Udai segera melangkah meninggalkan Ratu Bathiani. Namun Ditengah jalan Raja Udai bertemu dengan Rawal ji, ia memberikan kabar bahwa Akbar sudah mencapai negara terdekat mereka.
Disisi lain tampak Akbar dan Bahram khan sudah berdiri didepan benteng alwar bersama pasukan mereka. dan jalal mengatakan," aku akan memberikan satu kesempatan untuk haji khan karena dia benar-benar seorang raja yang baik." Jalal mengirim pesan kepada haji khan kalau ia akan mengambil alih Benteng alwar". haji khan mengatakan, "saya perlu beberapa waktu" kemudian ia memberitahu tentaranya untuk menginformasika n kepada mewar, kalau ia membutuhkan bantuan. Jalal melihat peta alwar.
Di benteng mewar, tepatnya didapur istana tampak Ratu Jaiwanta tengah mempersiapkan Laku untuk pernikahan pratap dan memberikan permen itu pada Ratu Bathiani. Ratu Jaiwanta mengatakan, "laku ini adalah untuk pernikahan." Ratu Bathiani mencicipi sedikit laku pemberian Ratu Jaiwanta. Ratu Jaiwanta tampak senang berbicara dengan Ratu Bathiani namun kesenangan Ratu Jaiwanta menghilang ketika ia mendengar ucapan Ratu Bathiani kalau Raja Udai saat ini tengah menemui Ajabde karena Raja Udai ingin Ajabde menjauh dari Pratap. Mendengar hal tersebut Ratu Jaiwanta segera pergi meninggalkan dapur, Ratu Bathiani tampak tersenyu licik melihat kepergian Ratu Jaiwanta, latu yang dimakannya tadi kembali dikeluarkan dari dalam mulutnya.
Dikediaman Ajabde, tampak Ajabde sedang membersihkan kamarnya. Dan seorang pelayan datang menghampiri Ajabde, ketika Ajabde tengah berbicara pada pelayanya, Saat itulah Ajabde melihat kedatangan Raja Udai yang masuk kedalam kamarnya, keteganganpun terjadi dan ajabde tampak gugup. uday singh mengatakan kepada Ajabde, "saya akan bersyukur kepada ayahmu dan sekarang kali ini giliran kamu yang harus melakukanya untuk mewar." Ajab menjawab, "saya akan melakukan apa pun untuk mewar." Uday singh mengatakan, "sekarang saya tahu mengapa Ratu Jaiwanta sangat menyukai kamu." Setelah selesai berbicara pada Ajabde, uday singh kemudian pergi dari kamar Ajabde.
Dikediaman Phool, tampak Phool memberi perintah pada pelayanya untuk menyusun kelopak bunga serapi mungkin di anak tangga. Saat itulah ratu Jaiwanta datang mengahmpiri Phool dan ia heran melihat kelopak bunga tersebut. Ratu Jaiwanta menanyakan apa yang dilakukan Phool, Phool tampak salah tingkah dan memerintahkan dayangnya untuk membersihkan kembali kelopak bunga tersebut. phool mengatakan, "saya melakukan semua ini untuk menyambut Anda." Phool tampak bersemangat berbicara pada Ratu Jaiwanta, sedangkan Ratu Jaiwanta tampak tegang mendengar semua ucapan Phool.Ratu Jaiwanta hanya mengatakan, "semoga tuhan, membalas perasaan kamu." Kemudian Jaiwanta segera pergi meninggalkan Ruangan Phool, Phool tampak senang mendengar pujian Ratu Jaiwanta.
Dilorong istana tampak Ratu Bathiani gelisah menunggu kabar dari Ratu Jaiwanta, ketika melihat Ratu Jaiwanta datang menghampirinya.
Ratu Bathiani segera bertanya pada Jaiwanta, "Apakah Anda sudah
mengatakan segalanya kepada Phool. JB mengatakan, "Tidak, karena saya
tidak ingin merusak suasana hati Phool yang tampak bahagia." "Namun
pratap dan Ajab pasti akan mendapatkan haknya." Sambung Ratu Jaiwanta
atas ucapanya tersebut.
Ajabde bertemu dengan pratap yang sedang berlatih dengan pedangnya dan pratap mengatakan, "sekarang saya akan menebak mengapa kau datang ke sini.kau datang ke sini pasti untuk minta maaf padaku." Ajabde mengatakan, "silahkan menikahlah dengan phool." Pratap tampak emosi mendengar permintaan Ajabde.
Pratap tidak ingin lagi mendengar ucapan Ajabde dan menyuruhnya untuk pergi. Kemudian Pratap melanjutkan latiha pedangnya dengan penuh amarah. Namun kegiatan Pratap terhenti ketika ia mendengar pernyataan Ajabde yang juga mencintai Pratap, Pratap meminta kepastian dari Ajabde. "aku mencintaimu ketika aku pertama kalinya melihatmu Pratap." Bayangan pertemuan merekapun mulai bermunculan diantara keduanya. Kemudian Pratap mengatakan, "sekarang saya tidak sedih lagi, karena kamu juga mencintaiku." Namun kebahagiaan Pratap sirna ketika Ajabde kembali meminta Pratap menikahi Phool. "silahkan menikahlah dengan phool untuk mewar." Pratap membalas ucapan Ajabde, "saya tidak butuh bantuan marwar." Ajab kemudian mencoba meyakinkan Pratap, "kau harus melakukan ini untuk negara kita. Kau harus berkorban untuk ini." Ujar Ajabde pada Pratap.
Pratap mengatakan, "baiklah saya akan menerima pernikahan ini, tidak hanya saya melakukan pengorbanan ini, kau juga harus melakukan pengorbanan." Ucap pratap dengan mata yang berkaca2, setelah itu pratap segera pergi meninggalkan tempat pelatihanya sambil mengusap air matanya. Ajabde juga menangis dan mengusap air matanya.
Diruang makan, Raja Udai dan ketiga Ratunya tampak ada ketegangan diantara mereka saat makan siang. Namun Phool berusaha memecahkan ketegangan itu dengan tingkah kecerewetanya. Saat itulah Ajabde datang untuk bergabung dengan mereka, dan Raja Udai tampak tidak suka melihat kedatangan Ajabde. Raja Uday mengatakn, "Saya akan mencari Pratap." Namun Ratu Bathiani mencegahnya,"Ti dak
Perlu yang mulia, Pratap pasti akan datang kemari. Benar saja, detik
itu juga pratap datang dan mengatakan, "saya ingin akan melakukan
pernikahan itu". Uday singh bertanya, "dengan siapa?" Pertama2 Pratap
melirik kearah Ajabde lalu pandangannya beralih pada Phool hingga
akhirnya Pratap menjawab, "phool Kanwar." Seluruh orang yang ada diruang
makan tampak terkejut mendengar ucapan Pratap. Dan Phool sangat senang
Pratap akhirnya mau menikah dengan dirinya.
Namun lain yang terjadi pada Ajabde, dimana matanya tampak berkaca2 menahan kesedihan atas pernyataan Pratap barusan. Raja Uday merasa senang, akhirnya Pratap dimana Pratap menjatuhkan pilihanya pada Phool. Uday Sing segera memeluk putranya dengan perasaan bahagia.
Dalam pelukan uday singh tampak pandangan Pratap tertuju kearah Ajabde, dan Ajabde hanya tertunduk sambil melepaskan genggaman Phool dari lenganya.
Ratu Jaiwanta terkejut melihat putranya. Uday singh mengatakan, "kamu selalu menghapus ketegangan saya, saya bangga padamu." Namun Ratu Jaiwanta ingin meminta kepastian pada Pratap, "apakah ini benar2 keputusan akhir kamu, Pratap. Pratap mengatakan, "ya, rani maa !!!!
Phool segera membawa Ajabde pergi kekamarnya. Sesampainya mereka dikamar, Phool berteriak kesenangan atas berita tersebut. Phool mengatakan, "saya orang yang sangat beruntung yang akan menikah dengan pratap. Saya sangat berutang pada kamu. Aku sangat senang dengan kamu, Ajabde." Ajabde menjawab hanya sekenannya saja. Namun ekspresi wajah Phool berubah menjadi sendu ketika ia mengingat bagaiamana reaksi orang tuanya nanti "Ajabde, apa Reaksi ayah saya nantinya jika ia mendengar berita ini. Karena hubungan dia dengan mewar tidaklah baik." Ajabde kembali menanangkan sahabatnya itu, Ajabde mengatakan biarkan Raja Uday yang mengurus semuanya nanti.
Dikediaman Raja Uday, Uday singh ji tampak tegang memikirkan bagaimana caranya ia mengabarkan hal ini kepada marwar. dan Ratu Bathiani datang menghampiri Raja Uday dan mengatakan, "Rana Ji, mengapa kau begitu tegang? Seharusnya kau mendistribusika n permen itu."
Uday singh mengatakan, "Aku akan mengirim hubungan ini ke marwar. Kita dapat mematahkan segala sesuatu dengan marwar, mewar dan mawar akan menjadi kuat." Ratu Bathiani mengatakan, "kami akan mengirim hubungan ini dengan rani tua. Uday singh mengatakan, "apa kau juga mengirim undangan itu untuk adikmu?" Bathiani mengatakan, "saya sudah kirim undangan ini kepada adik saya." Raja Uday tampak tersenyum memandang kearah Ratu Bathiani.
Pratap tampak menyendiri diruangan leluhurnya, Pratap berpikir tentang Ajabde dia mengingat semua kata-kata Ajabde untuknya. Pratap minta maaf kepada nenek moyang mereka.
Ratu Jaiwanta menghampiri Pratap dan mengatakan, "mereka semua bertanggung jawab untuk itu. tidak ada cinta dalam benteng ini tapi sekarang kau juga mengorbankan cinta kamu pratap, mereka telah menciptakan masa depan kamu Pratap. Pratap mengatakan, "ibu mengatakan semua ini karena ibu sedang marah. Jaiwanta mengatakan, "saya tidak marah. Mengapa kau berkata seperti ini, semua yang aku lakukan untuk putraku. ketika ayahmu memberi pujian kepada kau, aku telah melihat air matamu." Jaiwanta tampak emosi mengatakan hal tersebut dan Pratap langsung mengatup kedua tanganya didepan Jaiwanta. Pratap mengatakan, "Ranima Aku mohon, jangan katakan seperti itu lagi. Ketegangan keduanya terhenti ketika mereka melihat Ajabde datang menghampiri keduanya dan mengatakan, "biarkan saya berbicara dengan Pratap."
Raja Udai segera melangkah meninggalkan Ratu Bathiani. Namun Ditengah jalan Raja Udai bertemu dengan Rawal ji, ia memberikan kabar bahwa Akbar sudah mencapai negara terdekat mereka.
Disisi lain tampak Akbar dan Bahram khan sudah berdiri didepan benteng alwar bersama pasukan mereka. dan jalal mengatakan," aku akan memberikan satu kesempatan untuk haji khan karena dia benar-benar seorang raja yang baik." Jalal mengirim pesan kepada haji khan kalau ia akan mengambil alih Benteng alwar". haji khan mengatakan, "saya perlu beberapa waktu" kemudian ia memberitahu tentaranya untuk menginformasika
Di benteng mewar, tepatnya didapur istana tampak Ratu Jaiwanta tengah mempersiapkan Laku untuk pernikahan pratap dan memberikan permen itu pada Ratu Bathiani. Ratu Jaiwanta mengatakan, "laku ini adalah untuk pernikahan." Ratu Bathiani mencicipi sedikit laku pemberian Ratu Jaiwanta. Ratu Jaiwanta tampak senang berbicara dengan Ratu Bathiani namun kesenangan Ratu Jaiwanta menghilang ketika ia mendengar ucapan Ratu Bathiani kalau Raja Udai saat ini tengah menemui Ajabde karena Raja Udai ingin Ajabde menjauh dari Pratap. Mendengar hal tersebut Ratu Jaiwanta segera pergi meninggalkan dapur, Ratu Bathiani tampak tersenyu licik melihat kepergian Ratu Jaiwanta, latu yang dimakannya tadi kembali dikeluarkan dari dalam mulutnya.
Dikediaman Ajabde, tampak Ajabde sedang membersihkan kamarnya. Dan seorang pelayan datang menghampiri Ajabde, ketika Ajabde tengah berbicara pada pelayanya, Saat itulah Ajabde melihat kedatangan Raja Udai yang masuk kedalam kamarnya, keteganganpun terjadi dan ajabde tampak gugup. uday singh mengatakan kepada Ajabde, "saya akan bersyukur kepada ayahmu dan sekarang kali ini giliran kamu yang harus melakukanya untuk mewar." Ajab menjawab, "saya akan melakukan apa pun untuk mewar." Uday singh mengatakan, "sekarang saya tahu mengapa Ratu Jaiwanta sangat menyukai kamu." Setelah selesai berbicara pada Ajabde, uday singh kemudian pergi dari kamar Ajabde.
Dikediaman Phool, tampak Phool memberi perintah pada pelayanya untuk menyusun kelopak bunga serapi mungkin di anak tangga. Saat itulah ratu Jaiwanta datang mengahmpiri Phool dan ia heran melihat kelopak bunga tersebut. Ratu Jaiwanta menanyakan apa yang dilakukan Phool, Phool tampak salah tingkah dan memerintahkan dayangnya untuk membersihkan kembali kelopak bunga tersebut. phool mengatakan, "saya melakukan semua ini untuk menyambut Anda." Phool tampak bersemangat berbicara pada Ratu Jaiwanta, sedangkan Ratu Jaiwanta tampak tegang mendengar semua ucapan Phool.Ratu Jaiwanta hanya mengatakan, "semoga tuhan, membalas perasaan kamu." Kemudian Jaiwanta segera pergi meninggalkan Ruangan Phool, Phool tampak senang mendengar pujian Ratu Jaiwanta.
Dilorong istana tampak Ratu Bathiani gelisah menunggu kabar dari Ratu Jaiwanta, ketika melihat Ratu Jaiwanta datang menghampirinya.
Ajabde bertemu dengan pratap yang sedang berlatih dengan pedangnya dan pratap mengatakan, "sekarang saya akan menebak mengapa kau datang ke sini.kau datang ke sini pasti untuk minta maaf padaku." Ajabde mengatakan, "silahkan menikahlah dengan phool." Pratap tampak emosi mendengar permintaan Ajabde.
Pratap tidak ingin lagi mendengar ucapan Ajabde dan menyuruhnya untuk pergi. Kemudian Pratap melanjutkan latiha pedangnya dengan penuh amarah. Namun kegiatan Pratap terhenti ketika ia mendengar pernyataan Ajabde yang juga mencintai Pratap, Pratap meminta kepastian dari Ajabde. "aku mencintaimu ketika aku pertama kalinya melihatmu Pratap." Bayangan pertemuan merekapun mulai bermunculan diantara keduanya. Kemudian Pratap mengatakan, "sekarang saya tidak sedih lagi, karena kamu juga mencintaiku." Namun kebahagiaan Pratap sirna ketika Ajabde kembali meminta Pratap menikahi Phool. "silahkan menikahlah dengan phool untuk mewar." Pratap membalas ucapan Ajabde, "saya tidak butuh bantuan marwar." Ajab kemudian mencoba meyakinkan Pratap, "kau harus melakukan ini untuk negara kita. Kau harus berkorban untuk ini." Ujar Ajabde pada Pratap.
Pratap mengatakan, "baiklah saya akan menerima pernikahan ini, tidak hanya saya melakukan pengorbanan ini, kau juga harus melakukan pengorbanan." Ucap pratap dengan mata yang berkaca2, setelah itu pratap segera pergi meninggalkan tempat pelatihanya sambil mengusap air matanya. Ajabde juga menangis dan mengusap air matanya.
Diruang makan, Raja Udai dan ketiga Ratunya tampak ada ketegangan diantara mereka saat makan siang. Namun Phool berusaha memecahkan ketegangan itu dengan tingkah kecerewetanya. Saat itulah Ajabde datang untuk bergabung dengan mereka, dan Raja Udai tampak tidak suka melihat kedatangan Ajabde. Raja Uday mengatakn, "Saya akan mencari Pratap." Namun Ratu Bathiani mencegahnya,"Ti
Namun lain yang terjadi pada Ajabde, dimana matanya tampak berkaca2 menahan kesedihan atas pernyataan Pratap barusan. Raja Uday merasa senang, akhirnya Pratap dimana Pratap menjatuhkan pilihanya pada Phool. Uday Sing segera memeluk putranya dengan perasaan bahagia.
Dalam pelukan uday singh tampak pandangan Pratap tertuju kearah Ajabde, dan Ajabde hanya tertunduk sambil melepaskan genggaman Phool dari lenganya.
Ratu Jaiwanta terkejut melihat putranya. Uday singh mengatakan, "kamu selalu menghapus ketegangan saya, saya bangga padamu." Namun Ratu Jaiwanta ingin meminta kepastian pada Pratap, "apakah ini benar2 keputusan akhir kamu, Pratap. Pratap mengatakan, "ya, rani maa !!!!
Phool segera membawa Ajabde pergi kekamarnya. Sesampainya mereka dikamar, Phool berteriak kesenangan atas berita tersebut. Phool mengatakan, "saya orang yang sangat beruntung yang akan menikah dengan pratap. Saya sangat berutang pada kamu. Aku sangat senang dengan kamu, Ajabde." Ajabde menjawab hanya sekenannya saja. Namun ekspresi wajah Phool berubah menjadi sendu ketika ia mengingat bagaiamana reaksi orang tuanya nanti "Ajabde, apa Reaksi ayah saya nantinya jika ia mendengar berita ini. Karena hubungan dia dengan mewar tidaklah baik." Ajabde kembali menanangkan sahabatnya itu, Ajabde mengatakan biarkan Raja Uday yang mengurus semuanya nanti.
Dikediaman Raja Uday, Uday singh ji tampak tegang memikirkan bagaimana caranya ia mengabarkan hal ini kepada marwar. dan Ratu Bathiani datang menghampiri Raja Uday dan mengatakan, "Rana Ji, mengapa kau begitu tegang? Seharusnya kau mendistribusika
Uday singh mengatakan, "Aku akan mengirim hubungan ini ke marwar. Kita dapat mematahkan segala sesuatu dengan marwar, mewar dan mawar akan menjadi kuat." Ratu Bathiani mengatakan, "kami akan mengirim hubungan ini dengan rani tua. Uday singh mengatakan, "apa kau juga mengirim undangan itu untuk adikmu?" Bathiani mengatakan, "saya sudah kirim undangan ini kepada adik saya." Raja Uday tampak tersenyum memandang kearah Ratu Bathiani.
Pratap tampak menyendiri diruangan leluhurnya, Pratap berpikir tentang Ajabde dia mengingat semua kata-kata Ajabde untuknya. Pratap minta maaf kepada nenek moyang mereka.
Ratu Jaiwanta menghampiri Pratap dan mengatakan, "mereka semua bertanggung jawab untuk itu. tidak ada cinta dalam benteng ini tapi sekarang kau juga mengorbankan cinta kamu pratap, mereka telah menciptakan masa depan kamu Pratap. Pratap mengatakan, "ibu mengatakan semua ini karena ibu sedang marah. Jaiwanta mengatakan, "saya tidak marah. Mengapa kau berkata seperti ini, semua yang aku lakukan untuk putraku. ketika ayahmu memberi pujian kepada kau, aku telah melihat air matamu." Jaiwanta tampak emosi mengatakan hal tersebut dan Pratap langsung mengatup kedua tanganya didepan Jaiwanta. Pratap mengatakan, "Ranima Aku mohon, jangan katakan seperti itu lagi. Ketegangan keduanya terhenti ketika mereka melihat Ajabde datang menghampiri keduanya dan mengatakan, "biarkan saya berbicara dengan Pratap."
Komentar: di episode ini siapa yang paling menderita dan siapa yang harus kita kasihani? Pratapkah? Atau Ajabde?
Tapi Phool juga menyedihkan nasibnya, dibalik kesenangan ada pengorbanan yang terjadi.
Tapi Phool juga menyedihkan nasibnya, dibalik kesenangan ada pengorbanan yang terjadi.
DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV