SINOPSIS MAHABHARATA ANTV EPISODE 53 - 55 SENIN 31 AGUSTUS 2015



MAHAPUTRA-ANTV.BLOGSPOT.COM






Episode 54
Karna memetik bunga teratai & diletakkan di depan kaki Kunti. (Dalam tradisi Hindu India, bunga teratai biasanya diletakkan di kaki patung Dewa/Dewi) Karna berkata sebab ayah mengajariku bahwa raja & ratu adalah ayah & ibu semua rakyat. Sebenarnya Kunti tersanjung oleh rasa sayang & hormat Karna. Namun dia merasa berdosa karena telah membuang Karna sehingga dia berkata:
"Tapi aku tidak pantas untuk ini. Bunga ini diletakkan di depan kaki Yang Kuasa."
"Bukankah ibu adalah bentuk lain dari Yang Kuasa?"
Selanjutnya Karna curhat tentang ibu yg telah menolaknya. Kunti tersindir padahal yg dimaksud adalah ibu Radha yg tidak mau ikut dengannya. Kunti memanggil Karna dengan sebutan Nak. Itu membuat Karna terkejut.
"Kau boleh menganggapku sebagai ibu."
"Aku ke istana bukan untuk mencari ibu baru."
Karna jadi ingat bahwa Kunti adalah ibu daribArjuna yg saingannya & ibu dari Pandawa yg telah menghinanya. Kunti membahas mengapa Karna & Arjuna harus saling benci. Saat Karna berkata, "Aku lebih hebat daripada anakmu." Arjuna datang & mendebat Karna. Disusul dengan kedatangan Pandawa lain & mereka (kecuali Yudhistira) bergantian menghina Karna. Hanya Yudhistira yg tidak menghina, malah menegur adik-adiknya. Kunti mencoba menghentikan semua hinaan dengan berkata, "Karna adalah kakak tertuamu..seperti kakak tertuamu." (Kunti bukan meralat melainkan ini hanya masalah grammar. Sudah saya jelaskan di sinopsis kemarin.)
Sadewa menjawab, "Iya, persis seperti Kak Duryudana. Sombong & angkuh.
Setelah cukup sabar & eneg mendengar hinaan 4 Pandawa, Karna berkata supaya mereka tidak menyombongkan kelahirannya sebagai pangeran sebab di medan perang semuanya akan terbukti. Karna juga bersumpah di medan perang Arjuna akan mati di tangannya. "Untuk hal yg satu ini, aku akan mengingatkanmu," kata Arjuna. Bima menginjak teratai di depan kaki Kunti. Pandawa mengajak Kunti pergi & Karna berjalan sendiri berlawanan arah. Sangat simbolis.
Duryudana, Dursasana & seluruh Kurawa menghadap & memberi salam pada ayahnya. Dretarastra menyatakan Duryudana adalah pemenang. Bhishma meralat bahwa hasil kompetisi tidak bisa ditentukan. Sengkuni mengajukan argumen bahwa dengan menunjuk Karna sebagai raja di Awangga/Anga, Duryudana telah memantapkan pemerintahan. Duryudana juga telah mengepung
kerajaan musuh yaitu Magadha. "Membuat sekutu & sabotase juga kompetensi seorang raja."
Datanglah Pandawa memasuki pendopo untuk memberi salam pada Dretarastra. Terjadilah perdebatan antara Kurawa & Pandawa tentang hasil kompetisi. Bhishma tetap pada keputusannya bahwa hasil kompetisi tidak bisa ditentukan karena yang tadi diuji hanya aspek fisik.
Dalam pesta menyambut kepulangan para pangeran, Subhadra bertemu dengan bibinya yaitu Kunti. Subhadra adalah teman satu sekolahnya Dursala. Subhadra bertemu dengan Arjuna lalu jatuh cinta pada pandangan pertama. Subhadra jg diperkenalkan dengan Yudhistira & Nakula-Sadewa. Subhadra berkata Yudhistira yg akan membawa perubahan pd politik di wilayah Arya. Dursala berkata Subhadra bisa main alat musik. Nakula berkata ternyata Arjuna juga bisa main alat musik.
Arjuna memainkan veena (gitar tradisional India) setelah diminta Dursala & adik-adiknya. Arjuna memainkan nada tempo lambat hingga tempo cepat. Dursasana & Karna datang ke tempat pesta saat Arjuna hampir menyelesaikan musiknya. Setelah selesai bermain, Arjuna mendapat tepuk tangan dari para hadirin & mendapat saweran kalung emas dari Duryudana. Duryudana menyuruh Dursasana untuk menyawer pemain musik lain juga.







"Karna temanku, apa kau juga bisa main alat musik?"
"Jika ada orang lain selainmu yg bertanya ini padaku, aku menganggapnya sebagai hinaan. Bagi pemanah sejati, suara anak panah melesat dari busur adalah musiknya."
(Musik adalah seni. Zaman dulu seni adalah dunia perempuan. Jadi jika ada laki-laki yg ahli seni dianggap kurang laki.)
Bima & Duryudana mulai berdebat lagi tentang keahlian memanah Arjuna & Karna. Sengkuni menambah panas suasana. Karna melihat pandangan Subhadra yg hanya tertuju pd Arjuna lalu berkata: "Untuk menghibur wanita, tidak hanya cukup bisa main musik tetapi juga bisa menari."
Arjuna emosi & menghunus belati untuk menyerang Karna. Saat itu Bhishma & Vidura datang. Bhishma menegur Arjuna. Setelah itu datanglah Dretarastra & Gandari. Dretarastra marah pd Arjuna sebab bertindak begitu sama saja mengajak kerajaan Awangga/Anga untuk berperang. Dretarastra minta maaf pd Karna & Karna memaafkannya. Namun Duryudana mengingatkan agar Arjuna tetap dihukum. Hukumannya bisa disaksikan besok malam.








DAFTAR SINOPSIS MAHAPUTRA ANTV

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel